Selamat malam selasa Flow
Btw kalian kangen Aksa gasi?
***
"DASAR ANAK NGGAK TAU DIRI!"
Seketika Ruby terbangun mendengar suara Ibunya. Apalagi ketika Ibunya menggedor pintu kamarnya dengan kasar.
"BUKA PINTUNYA!"
"Iya ma.. sebentar."
Saat membuka pintu kamarnya, ia sudah disambut dengan tamparan yang langsung mendarat di pipi kanannya.
"Mama kenapa tiba-tiba nampar aku? Aku ada salah apa sama Mama?" tanya Ruby sembari mengusap-usap pipinya yang terasa kebas.
"Kamu kemanain uang 16 juta punya saya? Hah?!" tanya Dewi dengan wajah kepalang marah. Urat-urat wajahnya menonjol, menunjukkan bahwa ia benar-benar sedang marah kali ini.
"Uang apa Ma? Aku nggak tau apa-apa. Ruby bahkan nggak tau Mama nyimpen uanngnya dimana," bantah Ruby.
Sekali lagi Dewi menampar pipi Ruby karena sudah berani membantahnya, kali ini di sebelah kirinya.
"Kamu ini, anak nggak tau diuntung. Saya udah biayain semua kebutuhan kamu. Tapi kamu masih berani nyolong uang saya?! Kenapa sih kamu nggak pernah mau lihat saya bahagia?!"
"Aku nggak pernah kayak gitu, Maa. Aku nggak pernah nyuri uang Mama," ucap Ruby dengan suara yang bergetar.
"Nggak perlu ngelak. Jelas-jelas uang saya 16 juta hilang!" ucap Dewi menunjukkan kantong uangnya yang kosong. "Kamu fikir saya bodoh? Yang tinggal di rumah ini Cuma saya sama kamu. Siapa lagi kalo bukan kamu pencurinya?!"
"Tapi kan biasanya Mama bawa cowok pulang.. kenapa Mama bisa seyakin itu kalo Ruby yang nyuri? Bahkan nggak pernah terbesit di otakku buat nyuri uang Mama."
Pembelaan Ruby malah membuat amarah Dewi meningkat. Ia menyabet tubuh Ruby dengan botol plasstik yang ada di tangan kirinya sampai beberapa kali. Hal itu membuat Ruby meringis dan meminta ampun.
"Dasar anak haram! Udah nyolong uang, nggak mau ngaku, malah nyalahin orang lain. Cowok yang saya bawa ke rumah itu Pras maksud kamu? Benerana nggak tau diri ya kamu jadi anak! Cowok-cowok yang selalu saya bawa pulang itu uangnya udah banyak. 16 juta nggak berarti apa-apa buat mereka!" ujar Dewi tak henti-hentinya menyabet tubuh Ruby dengan botol plastik.
"Ma! Sakit, Ma!" ucap Ruby berusaha melindungi tubuhnya yang mulai terasa pedih. Setelah ini pasti aka nada banyak memar di tubuhnya.
"Kamu buat apa uang 16 juta milik saya?!" tanya Dewi yang masih saja menuduh Ruby.
Gadis itu lagi-lagi menggelengkan kepalanya, "Harus berapa kali sih Ma aku bilang, aku nggak nyuri uang Mama."
Dewi terkekeh sinis, "Oke kalo memang kamu masih aja nggak mau ngaku. Tapi saya mau uang saya kembali besok. Kalo kamu nggak bisa ngembaliin uang saya besok, angkat kaki kamu dari rumah saya." Ucap Dewi kemudian pergi setelah memberikan sabetan terakhir di tubuh Ruby.
KAMU SEDANG MEMBACA
DAFFODIL
Teen Fiction"Gue selingkuh lagi." "Sama siapa kali ini?" Levi Ead Fenrizon, lelaki yang tak cukup hanya dengan satu perempuan. Ia memacari banyak perempuan sekaligus. Termasuk Ruby Aileen. Ia sangat mencintai Levi meskipun dijadikan opsi ke sekian. Gadis itu s...