11. Belanja

94 24 0
                                    

Hallo, guys 👋 Apa kabar, nih?
Ada yang kangen dengan lanjutan cerita MarkFord gak?

Sebelum itu, aku mau mengucapkan Selamat IdulFitri 🙏🏻 Mohon maaf kalau ada salah-salah kata yang tertulis dan mungkin menyakiti hati kalian 🙏🏻🤗

Yuk, lanjut baca kisah MarkFord. Kali ini, Mark ngajak Ford belanja 💃😋

***


Mark dan Ford berjalan berdampingan memasuki sebuah mall. Mereka mulai menjelajahi toko pakaian yang ada di sana. Ford senang sekali diajak belanja oleh Mark. Dengan lincahnya ia bergerak ke sana ke mari guna mencari pakaian yang pas untuknya. Sedangkan Mark masih berdiam diri di depan patung-patung bersetelan jas.

"Phi mau beli setelan jas?"

Kehadiran Ford yang tiba-tiba seketika membuat Mark tersentak kaget. "Kamu ngagetin aku," katanya dengan tangan yang diletakkan di dada. "Iya, aku mau beli setelan jas. Menurutmu, mana yang bagus?"

Jadi telunjuk dan ibu jari diletakkan Ford di dagu. "Ini bagus," katanya menunjuk salah satu setelan jelas dengan warna mencolok.

"Aku lagi gak mau bercanda, Nong. Masa, iya, aku pake warna pink."

"Ya, kan, gak papa, Phi." Ford membalas dengan polosnya.

"Enggak, ya. Yang lain aja."

Ford tertawa kecil lalu memilihkan setelan jas yang cocok untuk Mark. Setelah mendapatkan setelan yang cocok, ia membantu Mark memakainya.

"Gimana? Bagus gak?" Mark bertanya sedikit ragu. Ini kali pertama ia berpenampilan formal.

"Wah, bagus, Phi. Kadar kegantengannya makin nambah," kata Ford antusias.

Mark ikut mengulas senyum. "Bantu aku pilih dasi, dong."

Dengan sigap Ford memilihkan dasi yang tepat untuk Mark dan memakaikannya. "Hm, Phi, pake sendiri aja, ya," katanya disertai senyuman tipis.

Sebelah alis Mark terangkat. Perubahan emosi Ford begitu cepat dan mendadak. Meskipun begitu, ia tidak ingin bertanya dan lebih memilih mengamati sekitar. Dua orang pegawai toko melihat ke arah mereka sebelum mengalihkan pandangan.

Berinisiatif, Mark memanggil Ford yang sontak membuatnya menoleh. Kecupan singkat mendarat di bibir ranum itu.

"H-hah, a-apa yang Phi lakukan?" Ford tergagap sambil menutup mulut.

"Cium kamu. Kenapa, kamu gak suka?" balas Mark dengan santainya.

"B-bukannya gak suka, tapi kita lagi di tempat umum. Kalau ada yang lihat gimana?"

"Gak papa. Udah, yuk, kita pergi."

Ford tidak menolak ajakan Mark dan lebih memilih mengikutinya di belakang. Namun, rangkulan Mark di pinggang membuat Ford tidak bisa berkutik dan memberi jarak.

Langkah Mark seketika terhenti di depan dua orang pegawai toko. "Oh, iya, Mbak, sebagai pelanggan, ada yang mau saya sampaikan agar toko ini menjadi lebih maju. Jangan bergosip di jam kerja, terutama tentang pelanggan. Mbak-Mbak ini sebegitu penasarannya dengan saya? Sebagai orang baik, saya akan menjawab pertanyaan kalian. Dia yang berada di sebelah saya adalah pacar saya. Jadi, jangan membuat dia sedih atau saya akan marah."

Penuturan Mark membungkam kedua wanita itu. Mereka bahkan belum memberikan penjelasan apa-apa, dikarenakan Mark sudah lebih dulu pergi bersama Ford. Mereka hanya bisa melongo menatap kepergian kedua orang itu.

"Aku ajak kamu belanja supaya kamu senang, kenapa malah sedih hanya karena bisik-bisik gak jelas dari orang luar yang gak tahu apa-apa tentang kita? Lain kali, jangan kaya gini lagi, ya. Aku gak mau lihat kamu sedih."

Ford mengangguk pelan. Hanya itu respon yang bisa diberikannya pada Mark.

Selesai

Love Will Find a Way [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang