Love Will Find a Way [End]

7. Rindu (2)

Mark merebahkan tubuhnya di atas ranjang setelah selesai membersihkan diri. Pekerjaannya hari ini memotret klien benar-benar membuat rasa lelah memuncak. Mengambil ponsel yang terletak di atas nakas, pria itu langsung menghubungi seseorang yang amat disayanginya.

"Kamu belum tidur?" Mark bertanya tanpa basa-basi sesaat setelah Ford menjawab panggilan videonya.

"Belum. Phi sendiri kok belum tidur? Gak capek?"

"Capek, ya, pasti, tapi untuk tidur pun, susah, karena gak ada kamu."

"Gak percaya aku, Phi. Di sana, kan, enak. Tempat tidurnya besar, empuk, terus gak ada pengganggu yang bikin tidurmu gak nyaman."

"Hah, bicara apa kamu? Malah ada kamu tidurku jadi nyenyak. Meskipun terkadang gak bisa tidur juga, karena kamu terlalu imut."

"Aku gak imut, Phi!" Ford berucap dengan nada sedikit tinggi.

"Terus apa? Cantik?" Mark semakin menggoda Ford.

"Kututup aja, deh, VC-nya," balas Ford memasang wajah kesal.

Mark senang melihat reaksi Ford dan ia tertawa puas. "Itu kamu lagi di mana, sih? Lagi di luaran, ya?" tanyanya lagi setelah menyadari lokasi di mana Ford berada bukan di dalam rumah.

"Aku di atap, Phi. Gak bisa tidur juga, jadi milih lihat langit. Tapi di sini gak ada bintang ataupun bulan." Ford menjawab sambil memasang wajah murung.

"Kamu rindu, ya, samaku? Pengen lihat langit malam bareng?"

Ford mengangguk. "Iya. Udah lama gak lihat langit malam bareng Phi Mark."

"Kamu sibuk dengan kuliahmu, sih. Aku gak tega ngajak keluar. Ah, iya, kamu rindu, ya, samaku, sampai-sampai pakai bajuku kaya gitu. Pengen dipeluk?"

Pertanyaan Mark sukses membuat Ford melihat dirinya sendiri. "Iya, rindu. Pengen dipeluk, dicium juga."

"Aku juga rindu kamu, kok. Kalau bisa teleportasi, aku langsung pergi ke tempatmu sekarang. Terus peluk dan cium kamu sepuasnya, deh."

"Makanya cepat pulang, Phi."

"Iya, Sayang. Besok aku pulang. Kamu tidur, ya. Jangan lupa mimpiin aku." Mark berucap lembut sembari merekahkan senyum.

Selesai