Prolog

8.6K 502 32
                                    

"Menikah kontrak?" Mata Kiara membola saat klien barunya menawarkan pekerjaan yang menurutnya sangat gila. Biasanya klien lain hanya memintanya berpura-pura menjadi pacar, untuk menghadiri pesta atau acara tertentu.

Kiara cukup shock saat diminta untuk menikah kontrak dan menjadi istri sementara guna memperebutkan warisan.

"Jika berhasil, aku akan memberimu dua puluh persen dari warisan yang aku terima. Bisa kamu bayangkan berapa jumlahnya? Ratusan miliyar!"

"Ra--tu--san-- miliyar?" Mata Kiara kini membola lebih lebar.

"RATUSAN MILIYAR!" Liam merangkul wanita itu dan menunjuk ke arah langit. "Kamu bisa menggapai bulan jika memilikinya. Kamu tidak perlu lagi menjadi pacar sewaan untuk mendapatkan uang."

Kiara memasang tatapan kagum seraya tersenyum. Ia membayangkan betapa indahnya hidup jika memiliki uang sebanyak itu. Liam benar, dengan memiliki uang itu Kiara tidak perlu menjadi pacar sewaan demi mencari sesuap nasi. Kiara bisa melakukan apa saja yang menjadi hobinya.

Persetan dengan apapun! Toh ia hanya perlu menikah dengan pria asing ini, dan mengikuti rencananya. Bukan melakukan hal kriminal atau membunuh orang.

"Lagipula tidak ada ruginya menikah dengan pria tampan sepertiku." Sombongnya seraya melipat tangan di dada.

"Cih!" Kiara tertawa miris. Tapi memang iya, dari semua klien yang Kiara temui belum ada yang setampan Liam. Kebanyakan dari mereka adalah pria-pria cupu yang tidak mempunyai kepercayaan diri.

"Kamu setuju?"

"Tapi kamu tidak boleh kurang ajar atau menyentuhku setelah pernikahan kontrak itu dimulai." Kiara menunjuk wajah Liam dengan penuh ancaman.

"Siapa juga yang ingin menyentuhmu? Kamu terlalu percaya diri. Kamu bukanlah tipeku!"

"Ya... ya! Terserah! Nenekmu tidak meminta cucu, kan? Aku hanya memastikan. Aku wanita di sini, aku tidak mau dirugikan!"

Liam diam sejenak untuk berpikir, lalu menggeleng. Neneknya tidak membahas cucu saat menjelaskan tantangan itu. Jadi Liam pikir, syarat dari neneknya hanya menikah dan mempunyai istri.

"Berapa uang muka yang akan aku terima?"

"1 miliyar!"

"Deal!"

"Silahkan baca kontraknya dan tanda tangani. Besok aku akan menjemputmu kembali, dan membawamu untuk bertemu nenek. Baca juga semua ketentuan yang aku buat. Disana tertera menantu seperti apa yang nenekku suka."

"Baiklah! Jangan lupa kirim uangku hari ini juga!"Kiara berjingkrak kegirangan.

"Dasar mata duitan."

"Itu adalah hak aku dan bayaran dari kerjasama kita!"

"Terserah, yang penting kamu pelajari semua materi yang aku tulis. Kamu harus mengenal dekat calon suamimu dan keluarganya. Awas jika kamu melakukan kesalahan!"

"Tenang saja, aku sudah handal dalam hal ini. Aku akan membuat nenek mu terpana!" Kiara tersenyum manis, lalu mengedipkan mata genitnya dengan penuh percaya diri.

Liam hanya menghela nafas panjang, lalu memakai kacamata hitamnya dan pergi dari sana. Ia lega masalah istri sudah teratasi. Kini ia hanya perlu bersaing dengan sang kakak untuk merebut harta warisan neneknya. Liam merasa jika dia lebih pantas!

Liam tidak akan memaafkan penghianatan kakaknya yang telah merebut kekasihnya, dan menikah tanpa rasa bersalah. Liam juga tidak akan lupa dengan apa yang terjadi hari itu...

"Jadi kalian menikah dibelakangku?"

Liam menatap Dipta dan Freya dengan tajam saat ia barusaja pulang dari perjalanan bisnisnya selama 6 bulan di Australia.

Marriage DealsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang