1 Bertemu Nenek
"Halo Nenek!"
Kiara menyapa Sophia dengan tampang cerianya. Wanita dengan dress selutut dan bando lucu di kepalanya itu memeluk lengan Liam dengan erat.
Sejujurnya Kiara sedikit ngeri setelah mengetahui bahwa keluarga Liam bukan sembarang orang. Mereka adalah pengusaha di bidang properti yang sangat sukses dan terbesar di Indonesia.
Kiara seperti memasuki kandang singa, padahal dia hanya seekor kelinci imut yang sedang mencari makan. Tapi tak apa., yang penting ia tidak sendiri. Kiara punya Liam yang merupakan teman singanya. Tidak mungkin Liam membiarkannya lenyap disantap singa lain.
"Ini calon istri kamu?" Neneknya menyapa dengan senyuman penuh arti.
"Cantik bukan?" Liam mencubit pipi chubby Kiarra dengan gemas dan sok mesra. Ia berakting menjadi kekasih yang begitu menggilai wanitanya.
"Keluarga kamu bekerja di bidang apa?"
"Saya yatim-piatu. Orangtua saya sudah meninggal. Saya hidup di panti asuhan dan mandiri sejak kecil sampai lulus kuliah"
"Hidup di panti asuhan?"
"Kenapa Nek? Bukankah Nenek mengajarkan aku untuk tidak membedakan status seseorang?"
"Ya Nenek memang mengajarkan hal itu. Tapi bukan berarti kamu menikah dengan wanita yang tidak mempunyai apa-apa!"
"Aku tahu aku tidak kaya, tapi aku punya cinta untuk Liam. Aku punya hati yang tulus untuknya. Aku akan menemaninya sampai akhir kehidupan." Kiara memeluk Liam mesra tanpa aba-aba.
"Aku juga punya tabungan hasil kerjaku sendiri. Meski aku sebatang kara, tapi aku bukan pengemis. Jadi jangan sampai Nenek berpikir, jika aku hanya menginginkan harta Liam saja."
Mendengar perkataannya, Liam menatap Kiara dengan kemarahan yang luar biasa. Beraninya Kiara bicara lancang seperti itu. Padahal Liam sudah menyuruhnya untuk mempelajari buku panduan yang telah ia buat.
Liam menyuruhnya membicarakan kisah palsu tentang orangtuanya. Tapi wanita ini malah bicara yang tidak-tidak! Apa dia pikir Sophia akan luluh dengan cerita melasnya barusan?
"Nenek harus tau. Sebelum datang kesini Liam menyuruhku berbohong jika aku anak dari pengusaha, agar mendapat restu anda. Tapi aku tidak mau itu. Aku mau kejujuran."
Kiara meraih wajah Liam dengan mata memerah, dan airmata yang ia paksa untuk keluar.
"Sayang, kalau Nenek tidak setuju, tidak apa. Tapi aku tidak mau kebohongan." Isaknya dramatis sembari memberi kode kepada pria itu untuk mengikuti sandiwaranya.
Liam yang masih tak paham, tatapannya menajam melihat kelakuan calon istri bayarannya. Kiara benar-benar menyebalkan. Kenapa wanita itu bersikap melenceng dari rencana yang ia buat?
"Drama!" Celetuk Dipta yang sejak tadi memerhatikan mereka. Dipta tak yakin jika wanita itu benar-benar kekasihnya. Mana mungkin dalam seminggu Liam bisa menemukan kekasih yang mantap untuk di ajak menikah?
Freya pun demikian. Apa mungkin Liam secepat itu move on dan menemukan wanita lain? Atau jangan-jangan dia juga selingkuh? Entahlah, Freya tidak peduli. Dari awal ia mendekati Liam memang hanya untuk mendapatkan Dipta. Bukan karena mencintainya.
"Nenek jangan restui mereka. Asal-usul keluarganya saja tidak jelas!" Dipta kembali berbicara.
"Jangan bicara sembarangan Kak! Memang dia bisa memilih di lahirkan di keluarga seperti apa? Kita juga yatim-piatu sama sepertinya. Jika kita tidak terlahir kaya, mungkin kita juga hidup di panti asuhan!" Liam mendorong kakaknya dengan amarah yang meledak-ledak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marriage Deals
RomansaSetelah kembali dari luar negri untuk perjalanan bisnis, Liam Arterio harus menelan pil pahit bahwa sang kekasih menikah dengan kakak kandungnya. Dia dihianati oleh dua orang yang sangat dia percaya. Liam inisiatif membalas mereka saat sang nenek me...