Surat Dua -Balasan Yukimiya

238 27 2
                                    

-Kepada,
Hakasa [Name]; Prefektur Miyazaki,
7 April, 2018-

[Name], terima kasih. Entah mau bagaimana lagi aku harus berterima kasih padamu.

Kau selalu bisa membuatku bangkit dan lebih hidup, hahaha.

Jangan hanya menyemangati dan mengakhawatirkanku, [Name]. Kau juga harus semangat! Tetap semangat! Jangan mudah putus asa, ya walaupun putus asa tidak ada di kamus seorang gadis kuat sepertimu.

Tapi! Mau sekuat apapun dirimu, ada kalanya kau butuh sandaran, kan? Aku tahu, aku tidak bisa memberimu sandaran saat ini, namun, bersamaan dengan surat ini, aku memberikanmu sesuatu! Bukalah kotak yang datang bersama surat ini, [Name].

Dijamin, rasa rindumu padaku akan berkurang, walaupun sedikit. Pokoknya, jangan sampai bersandar dengan laki-laki lain! >:(

(Hehe, aku tahu kau tidak akan pernah melakukannya, itu hanya candaan, sayang.)

Jadi, jaga kesehatanmu, jaga kondisimu, serta jaga mimpimu, ya!

P.S.
I love you in EVERY universe, my love. I miss you.

-Dari kekasihmu yang selalu mencintaimu,
Yukimiya Kenyu, Tokyo,
7 April, 2018-


"Bucin sekali." Ucapnya dengan kekehan.
Senyuman masih terukir di wajah model bermata empat tersebut, agaknya, memori indah lawas kembali berputar di dalam otaknya.

Jika tadi Yukimiya menumpuk surat-surat tersebut, kini Ia menjejerkannya. Lalu memilih surat secara acak untuk dibaca.

Ia masukkan surat balasan yang tadi ia baca ke dalam amplopnya dan mengambil surat yang lain.

Ah, surat ini ...

Yukimiya kemudian tersenyum lembut. Sangat lembut.

. . .

Author's Note:

Nyengir lo jomblo.

Untukmu nan Jauh Di SanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang