.
.
Srak!Soldier: Halilintar,berumur 24 tahun,super speed, tegas,sangat memperhatikan aturan,ia adalah orang yang tangguh.Prajurit Agung yang disegani di seluruh negri.Pengguna kuasa element Petir.
Poet: Taufan, berumur 23 tahun,periang,ramah,dia sangat senang menganggu orang terutama hali, namun fakta yang ia lontarkan dari mulutnya bagaikan hujan anak panah. Punya kekuatan sihir elemen Angin.
King: Gempa, berumur 22 Tahun, memimpin kerajaan sejak berumur 16 tahun.Raja yang bijaksana,adil,gagah kuat dan perkasa,dia sangat murah hati dan rendah hati,Raja yang disegani semua orang.Memiliki kekuatan sihir element Tanah.
Brak!
.
."Dia hanya panas biasa yang mulia"
"Apa kau menjaganya dengan baik Hali?"
Gempa menatap mata Hali,Hali menunduk.
"Ya yang mulia,hamba menjaganya semampu hamba""Sungguh?Apa kau tidak membuatnya terkejut karena kecepatan kuda mu?" Ucap Taufan sambil menyeringai.
Hali berdecih dan menatap Taufan tajam."Oh! Aku rasa itu,benar?"
"Taufan~" Halilintar sudah mencoba menahan amarahnya.
"Sudahlah,jika kalian ingin bertarung di halaman belakang saja,akan kusiapkan pelindung."
"Baik Yang mulia!"
Setelah itu Taufan dan Halilintar pergi.
Gempa memandang wajah pucat Luna.
Ia pun menghela nafas kasar sembari duduk di tepi tempat tidur Taufan.Terlintas di benaknya apa alasannya memanggil Luna kemari. Tidak lain tak tidak bukan adalah untuk mengecek racun pada saat perjamuan nanti,tapi sayangnya Luna malah sakit.
Tabib bilang,Luna sembuh setelah beberapa saat saja.
Namun itu tetap membuatnya khawatir, mengingat dialah perempuan yang lemah.
Ya, ketahanan tubuhnya memang seperti monster,tapi bagaimanapun dia adalah seorang perempuan,hatinya lembut. Itu yang Gempa tau setelah melihat secara tidak sengaja bagaimana ia merawat orang-orang di Hutan Cahaya.
Terutama Taufan yang tiba-tiba terkena racun.~~~~
"Hah! Serangan lemah seperti ini tidak akan mempan padaku!" Ucap Taufan memperkuat perisai anginnya."Cih,kita lihat saja!" Hali mulai serius.
Gempa hanya bisa menyaksikan itu dari kejauhan.
Mereka bertarung sampai tengah malam.
Tepat saat juru masak kerajaan,Gopalji memasak makanan untuk jamuan esok malam. Ya,Raja mengundurkan waktunya secara mendadak karena Luna."Baunya enak!"
"Hei! Jangan pergi! Aku masih... Belum.. Selesai!" Hali berdiri dengan badan yang gemetaran.
"Ayolah,aku sudah lapar!"
"..Jika kau tak mau yasudah."
Terpaksa,dengan terengah-engah Halilintar mengikutinya.
"Bagaimana rasanya nona?" Tanya Gopalji.
"Ini enak!"
"LUNA?!" Teriak Hali dan Taufan bersamaan.
"Bagaimana kau bisa disini?Kau itu harus istirahat! Kalau kau sakit lagi bagaimana? Kau tau tidak Halilintar mengkhawatir-"
Duak!
"Diamlah..." Halilintar memukulnya.
"Ah.. B-Begitu.. T-Terima kasih tuan,sudah menghawatirkan saya"Luna membungkuk dan tersenyum,membuat telinga Halilintar memerah.
"Y-Yang Mulia lebih mengkhawatirkan mu kok""Wah,sampaikan rasa terima kasih saya padanya ya tuan!" Luna sekali lagi tersenyum.
BRUK!
Halilintar terjatuh ke lantai,wajahnya merah padam.
"A-Apa tuan Hali marah?" Luna gemetaran.
"Tenang,dia hanya malu nona." Ucap Taufan.
"Sungguh? Kalau begitu apakah tuan Taufan juga mengkhawatirkan saya?""Tentu!"
"Tidak sama sekali!"
Plakkk!!
Gopalji terkejut, perempuan ini.. Berani menampar Penyair hebat! Bagaimana nasibnya?
"Ah.... Maaf.."
(!)
Luna melihat wajah Taufan dengan aura gelap.
"Nona~" Suara Taufan memberat,dia segera mencengkram erat tangan Luna"Beraninya kau~"
"S-Saya.... Mohon Maaf!!!"
"Kau pikir, permintaan maaf saja cukup?"
![](https://img.wattpad.com/cover/340411027-288-k468012.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Soldier Poet King {BBB AU}
Rastgele(baca deskripsi) Sebuah Kerajaan,terletak jauh di Utara Kerajaan Lunar. Kerajaan PAT,Di pimpin seorang Raja muda yang dihormati rakyatnya. Bersama seorang Prajurit Agung dan seorang Penyair hebat Raja itu memimpin Kerajaan hingga bertahun-tahun. T...