CHAPTER ENAM BELAS

3 2 0
                                    

Hallloo!!!

Gimana kabarnyaa??

Sehat, sekulnya lancarr??

Jangan lupa vote dan komennya yaaa manissss<3

............

Happy reading maniss 📖

............

"Ayoo bangun hei...."  Lirih Herper

"Ayo cabut" Titah Arsen kepada teman-temannya

Mereka semua pergi, meninggalkan sekolah dan mereka tidak bertanggung jawab.

"Woi, awas ye kalian gue bantai" Teriak Kenzo ketika Geng lion pergi

Mereka semua langsung menghampiri Herper, mereka kasian kepada Herper yang sedang menangis.

"Her, kita bawa dia ke rumah sakit cepet" Titah Abhi kepada Herper sambil menepuk pundaknya

"Cepet bawa mobil gue kita ke rumah sakit" Sahut Versha

"Her ayo kita ke rumah sakit, bawa dia sebelum telat" Titah Xabiru

Mereka semua pun mengangkat tubuh seorang remaja perempuan, yang badannya begitu kecil, yang terkulai lemas di tanah dengan badan yang banyak di lumuri oleh darah.

Mereka semua pun pergi membawa remaja perempuan tersebut ke rumah sakit, di ikuti oleh teman-temannya di belakang, karena perempuan tersebut harus segera  di tangani secepat mungkin oleh dokter.

Di sepanjang jalan Herper terus menangis, dia tak kuasa melihat perempuan yang dia sayang harus terluka, ini salah dia, harusnya dia yang terluka.

"Kamu yang kuat ya, bentar lagi kita sampai rumah sakit" Liris Herper dengan air mata yang tak kuncung berhenti

"Udah Her, lu harus kuat biar dia gapapa" Ujar Versha yang sedang menyetir mobil

"Lo bilang gue harus kuat, dengan keadaan dia ke gini??, Mikir dong gue khawatir" Amarah Herper ketika verhsa mengucapkan itu.

Tidak ada yang menjawab lagi ketika Herper sidah marah, keadaan dia sekarang masih syok dengan semua ini.

Akhirnya mereka semua sampai di rumah sakit, mereka semua langsung membawa perempuan tersebut ke dalam.

"Dokter, bantu selamatin dia dok" Mohon Herper kepada seorang dokter muda

"Iya nanti kita usahain ya dek" Ujar Dokter tersebut

"Maaf ya nak, kamu harus tunggu di luar, biar kami periksa dulu keadaan pasien" Ujar salah satu perawat kepada Herper yang berontak ingin masuk ke dalam.

"Ngak, gue mau masuk, gue mau temenin dia" Berontak Herper memaksa ingin masuk ke dalam

"Udah Her, biar dia di periksa dulu lu sabar dulu" Ujar Xabiru

Mereka semua menunggu di luar ruangan
Sedang menunggu tiba- seorang payuh baya laki-laki dan perempuan menghampiri mereka.

"Ini kenapa Zylva bisa kaya gini hah?" Amarah seorang paruh baya laki-laki yaitu ayahnya Zylva

Ya kalian ga salah tebak, yang nolongin Herper waktu itu Zylva, dia yang mengorbankan dirinya buat Herper.

"Saya nanya jawab heh" lagi-lagi ayah Zylva marah karena tidak ada yang mau menjawab

"Itu om, tadi Zylva ga sengaja ketusuk pisau waktu kita lagi tawuran di sekolah " Jawab Kenzo sambil menundukkan kepalanya

"Dia rela begitu nolongin siapa hah?" Tanya lagi Ayah Zylva dengan amatah yang tak terkontrol

"Saya om, doa nolongin saya waktu saya lagi lengah karena jatuh, dia nolongin saya om" Sahut Herper menjelaskan semua kejadian yang terjadi tadi

"Maafin saya om, ini salah saya om, maaf saya ga becus jaga Zylva" Lirih Herper

"Dasar, saya ga mau tau kamu ga boleh deket-deket Zylva lagi" Ujar Ibu Zylva sambil menangis

"Maaf tan, jangan pisahin kita tan" Mohon Herper

"GA SUDI SAYA, JANGAN HARAP KAMU KETEMU DAN DEKET LAGI SAMA ANAK SAYA, Zylva SELALU KENA SIAL KALO DEKET SAMA  KAMU" Ujar ayah Zylva dengan nada yang tinggi

"Maaf om, tapi jangan pisahin kita om, ini emang salah saya om maaf om" Lirih Herper dengan nada yang begitu sendu

"Pergi kalian sekarang dari sini" Titah ayah Zylva

Mereka semua pun pergi dari situ, mereka membawa Herper, mereka harus menenangkan Herper, dia pasti butuh penyemangat dan hiburan.

Mereka semua sudah sampai di markas, tidak ada yang membuka suara, mereka semua bingung harus apa, mereka juga tau keadaan Herper sekarang pasti syok dan down.

"Arggghh ini semua salah gue, bangsat, harusnya gue yang di rumah sakit bukan malah dia" Teriak suara Herper dengan amarah yang begitu tak terkontrol

"Bisa-bisanya gue lengah anjir, tolol, gue laki-laki ga guna, bangsat" Herper menyesal dengan semua ini

"Udah Her lu tenang dulu, Zylva pasti gapapa" Ujar Kenzo

"Gue bodoh anjir, gue tolol Zo" Lirih Herper

"Baru nyadar" Celetuk Kaivan

Semua mata tertuju kepada Kaivan, mereka semua melihat Kaivan namun Kaivan biasa saja lempeng, ntah apa yang di maksud dengan ucapan Kaivan.

"Gue ga bisa jauh sama dia Zo, gue ga bisa" Lirih Herper

"Udah Her sabar, perlahan lo jelasin ini semua sama orang tua Zylva ya" Sahut Abhi menenangkan Herper

Dunia tidak adil, dia harus merasakan sakit yang ke dua kalinya, dunia ga berpihak sama dia.

Dunia dia hancur, kebahagiaan dia tidak ada, hanya dia yang bisa bikin Herper bahagia, tapi sekarang dia harus apa dia tidak bisa apa-apa.

Semesta begitu kejam ya, tidak mengizinkan dia bahagia, dia sudah menderita fisik dan batinnya, sekarang dia harus kehilangan orang yang dia sayang.

.................

Hai hai haiiiiiii

Gimana Chapter ini?? Seru gaa??

Tolong hargai karya aku ya, dengan cara follow vote dan komennya, gamoang ko ngelakuin itu ga sampe 5jam.

Segitu dulu papayyy 👋😘

See uu 👋🤩

SEMBAGI ARUTALA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang