CHAPTER DUA

18 6 0
                                    


Haiii!!

Balikk lagi sama akuu, si manis tiada tara, berduda sksk

Jangan lupa follow dan votmen manissss!!.

Absen dulu manisss, xixixi!!

...........

Happy reading maniss 📖
............

Setelah mereka semua pulang, kini mereka ada di rumahnya masing-masing, mereka pasti akan di suguhkan dengan hal yang sudah menjadi makan mereka sehari-hari.

Mereka ingin segera mengakhiri semua ini, mereka sudah cape dengan semua ini, mereka sudah muak, apakah semesta tak mendukung mereka buat bahagia?

Baru saja mereka melangkah kaki kerumahnya, baru saja membuka pintu, mereka sudah di suguhkan pemandangan yang tidak enak.

..........

"Dari mana kamu? Jam segini baru pulang" Tanya seorang laki-laki paruh baya kepada seorang remaja laki-laki yang baru saja pulang

"Bukan urusan lu, emang lu peduli sama gue hah? Jawab remaja laki-laki itu

"Dasar anak ga tau di untung, ngelawan sama orang tua" Balas Seorang laki-laki paruh baya tersebut, sambil memukul dan menyiksa remaja laki-laki tersebut

"Pukul gue sampe mati, biar lu puas, bangsat" Titah remaja laki-laki itu

Entah kediam siapa itu, orang tua macam apa itu memukul bahkan sampai menyiksa anaknya, orang tua yang tidak pantas di sebut orang tua itu.

..........

Kini kediaman siapa lagi yang tak kalah sama di marahin, seperti sebelumnya.

"Anak ga tau di untung, jam segini baru pulang" Ujar Seorang laki-laki paruh baya dengan amarah yang tak terkontrol

"Emang lu peduli sama gue, gue mati juga lu gak bakalan peduli kan" jawab seorang remaja laki-laki

"Ngebangkang jadi anak, dasar anak sialan, contoh kakak mu itu" Jawab laki-laki paruh baya tersebut sambil memukul remja tersebut

Nasibnya sama seperti remaja tadi, di pukul adalah makanan sehari-hari dia, dia sudah biasa dengan ini semua.

........

Kini kediaman siapa lagi yang sama di pukul, di siksa sampai berdarah, bahkan yang menyiksa tidak peduli dengan luka yang di alami korban.

"Sudah saya bilang, jagan pulang larut" ujar laki-laki paruh baya tersebut

"Dasar anak ga nurut, cuih" Sahut perempuan paruh baya , sambil memarahi remaja laki-laki tersebut

"Kalian siapa, gue ga kenal kalian, gue ga suka kalian atur ya" jawab remaja tersebut dengan nada dingin

Orang tua seperti apa, yang mengurus anaknya kala dia sudah besar, ketika kecil dia dititpkan di neneknya, dan kini sudah besar mereka ingin merawatnya, heii kemana kalain waktu itu hah?.

............

Lain hal dengan kediaman ini, remaja ini di siksa, di caci maki, bahkan sampai mai di bunuh.

"Cih anak siapa ini, jam segini baru pulang" ujar laki-laki paruh baya sambil memandang jijik

"Ibu sama anak sama aja, dasar pecundang, penipu" Ujar lagi dan lagi ucapan laki-laki paruh baya itu

"Ga jauh beda kaya lu, yang bisanya nyiksa anak sama istrinya sendiri, bukanya itu sama pecundang kan?" Jawab remaja laki-laki tersebut dengan nada meremehkan

Emang benar Ayah macam apa, yang harusnya jadi panutan ini malah, nyiska anak dan istrinya, bukan kah itu pecundang?.

...........

Tak kalah, seramnya kediaman ini juga sama, mengerikan penuh dengan sandiwara, penuh dengan suara yang orang lain kalo mendengar menakutkan, siapapun yang mendengarnya pasti akan ketakutan.

"cuihh, Anak macam apa, jam segini baru pulang" ujar laki-laki paruh baya tersebut

"Cih, Mau jadi apa anak remaja pulang jam segini, mau jadi om-om yang suka mainin tante-tante girang di luaran sana hah" sahut perempuan paruh baya

"Terserah kalian, mau bilang gue apa, toh yang di ucapin ga ada yang bener" jawab remaja laki-laki tersebut

........

Lain hal dengan kediaman ini, sepi tidak ada siapa-siapa, hidup sendiri, tidak ada yang peduli, jauh dari orang tua, sangatlah menyakitkan.

"Pah, mah, kapan pulang?, aku kangen, aku sendiri disini" Lirih remaja laki-laki tersebut sambil masuk ke dalam rumah

"Apa aku harus mati, baru kalian akan pulang?" Lirih lagi remaja laki-laki tersebut

..........

Apakah semesta tak mengijinkan mereka bahagia? Apakah mereka harus hidup menderita?

Ketika remaja di luaran sana, hidup bahagia dengan keluarganya, tapi mereka tidak.

Semesta tidak adil, semesta hanya ingin mereka menderita, bolehkan mereka meminta bahagia walaupun itu sebentar saja?

............

Haiii, haiii

Gimana nihh seruu gaaa???

Maaf ya masih geje yaa guysss😔😔

Jangan lupa follow dan votmen ya guys, bantu tembus 1k ya guysss, kalo tembus aku bersyukur, kalo ga juga gapapa guyss.

Segitu dulu ya!!

Papayy 👋

See uu guyss 👋💐♥️

SEMBAGI ARUTALA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang