"Ho ..., Jemi?" Kayla mengangguk, berlagak paham seperti wanita dewasa yang tersenyum dan mengulurkan jabat tangan terhadap Jemima, tentunya dengan seringai dan pelototan terhadapku. "I'm Kayla, Kenny's girl. Right, Babe? Kamu mau nidurin cewek lain enggak bilang-bilang sama aku?"
Apa Kayla sedang berpura-pura melindungiku dari kebiasaan Mama yang memperkenalkan gadis lain?
Sulit menyembunyikan keinginan menertawakan sikap yang diambil Kayla. Namun, sepertinya Jemi enggak bisa baca situasi kali ini.
"Ini maksudnya apa, ya?" Sudut bibir kiri Jemi terangkat naik dengan canggung. Dia tampak memandang remeh Kayla, lalu berkacak pinggang, menyorot pertanyaan terhadapku. "Ken?"
Aku mencoba memberi isyarat telunjuk yang dimiringkan di depan pelipis kanan tanpa terlihat Kayla, dan Jemima mengangguk sembari mengulum senyum jenakanya. Pasti dia mikir kalau aku sedang ngegodain anak orang.
Sepengetahuanku, Kayla dan Jemima bukan dalam satu lingkaran pertemanan meski kami berada di satu lingkungan perumahan.
Kebiasaan tinggal di kompleks rumah-rumah besar sini, tetangga belum tentu saling mengenal. Jarak antara pintu masuk rumah dengan gerbang terluar aja lumayan, apa lagi harus basa-basi mengenali tetangga.
Mungkin, kalau bertemu di acara tertentu
... bisa. Kayak aku kenal Kayla karena berada di kelas yang sama selama dua tahun terakhir. Atau kenal Jemima dari mengikuti resital keagamaan saat aku masih kecil, dan serius aku enggak ingat sama sekali.Jemima sekali lagi mengangguk. Dia membelah jarak antara aku dan Kayla yang terpaksa saling mundur, lalu Jemima bersandar pada baluster—pembatas void dengan lantai dua yang memperlihatkan elegannya segala furnitur sesuai dengan kelegaan di lantai satu.
"Oh, salah satu bitch yang cuma bisa ngangkang buat dapet perhatian Kenan?" Jemima berdecak tajam. Punggungnya yang menegak seraya bersedekap menegaskan jika dia memiliki proporsi tubuh yang mampu membuat gadis lain insecure—termasuk Kayla.
Wanita dewasa bukan lawan yang tepat, tetapi Kayla malah menyindir Jemima dengan meraih lenganku dan menempeli pundak semanja mungkin. "Are you sure, she was ... your mom said at church?"
Ah, shit!
https://karyakarsa.com/aldrichcandra/kayla-grace-4
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Grace [21++]
RomanceKamu temanku, dengan timbal balik tentunya. Ketika kamu meminta, saat itu juga kita tak lagi sama. Tubuhmu bagai candu yang terus mengundang, sedang aku ... tak lagi mampu menganggap semua baik-baik saja.