Aku terbangunkan geliat yang mengurai dekapan dari lenganku. Aroma si penggeliat masih belum berubah, dia masih di sini. Keringat, parfum vanila, dan khas aroma pergulatan yang sangat kentara.
Berapa kali? Terhitung tiga ronde semenjak Kayla beralasan mengerjakan tugas sekolah. Yah, tiga kali klimaks untukku,entah Kayla yang telah memenuhi permukaan sepraiku dengan berbagai cairan yang melembabkan.
"Tidur lagi, Kay ...." Masih setengah terbang di alam mimpi, kudekap kembali tubuh licin di sampingku, tidak memberinya kesempatan melarikan diri.
"Lo yakin kita enggak masalah di posisi gini?" Suara Kayla terdengar serak, mungkin akibat terlalu banyak bersuara tadinya.
Kayla sepertinya berguling. Bagian punggungnya yang melekat padaku berganti gundukan-gundukan yang terasa menggelitik.
"Masih gelap juga, kan?" tanggapku, semakin menekan punggungnya mendekat. Bukan hanya melekat, tetapi setiap lekuknya pas menempel padaku.
Ah, ini ternyata nyaman juga.
"Iya sih, gelap. Cuma ... gimana gue baliknya?" Napas Kayla menerpa wajahku. Dongakannya mempertemukan pantulan samar cahaya dari matanya, juga mataku yang terbuka.
Aku berkedip lambat, sekali, dua kali. Melihat permohonan tersirat dari cermin jiwa itu membuatku mendesah panjang dan menyerah. "Entar gue antar."
"Gue mau balik sekarang," putus Kayla sepihak. "Gue enggak mau bonyok ngira gue buat masalah lagi."
Lagi? Memang apa yang pernah diperbuat Kayla?
Aku ingin tahu, tapi bertanya lebih lanjut kayaknya bukan saat yang tepat. Hanya saja ... mau pulang sekarang? Dalam keadaan kami seperti ini?
"Biar gue antar, entar." Kulepaskan dirinya lebih dulu, kemudian duduk ke pinggiran ranjang.
Rasanya tadi itu tidur yang sangat nyenyak, atau akibat kelelahan, aku merasa enggak mimpi. Sisa kebas akibat memeluk Kayla sepanjang malam dan pegal di beberapa anggota gerak.
Kersak gesekan kain di permukaan kasur menarik perhatian, aku mendapati dia bergeser ke pinggir di arah berlawanan.
"Kay ...," aku berdecak, menghampirinya setelah turun dari ranjang, "dasar keras kepala!"
"Lo mau ngapain, Ken?"
***
https://karyakarsa.com/aldrichcandra/kayla-424090
KAMU SEDANG MEMBACA
Kayla Grace [21++]
RomantikKamu temanku, dengan timbal balik tentunya. Ketika kamu meminta, saat itu juga kita tak lagi sama. Tubuhmu bagai candu yang terus mengundang, sedang aku ... tak lagi mampu menganggap semua baik-baik saja.