Marvin kini sibuk dengan mesin kopi dihadapannya, sesekali memandang layar ponselnya yang diletak diatas meja, dirinya sedang bertukar pesan dengan Nolan perihal Sagara
Marvin melap tangannya lalu meraih ponselnya, membalas pesan Nolan lalu mengantongi ponselnya
"Marvin"
"Eh Mai, baru dateng?"
Gadis dihadapan Marvin mengangguk, "Kaya biasa yah, tapi kali ini gue take away"
Marvin menaikkan kedua alisnya, tangannya mulai bekerja membuat kopi yang biasa gadis dihadapannya ini beli, "Tumben, lo ada kelas?" Tanyanya melirik sebentar pada Maira
Maira menggeleng, "Gue mau pulang, dua hari besok kan libur sampe minggu gue mau pulang ke Bandung, nyempetin kesini, kayaknya sayang banget kalo gue gak minum kopi lo hari ini"
Marvin memandang Maira sebentar lalu lelaki itu tersenyum simpul, "Oke...." ucapnya terkekeh
Maira balas tersenyum, "Sepi banget, pegawai lo pada kemana?"
"Makan siang, lagi gak rame jadi kayaknya mereka lagi santai diatas, oh yah Mai, lo gak lupa kan masih punya utang ke gue?"
Marvin terkekeh lalu menggeleng, "Bukan, yang kemarin, kita belum jadi nonton Serendipity"
"O-ahhh, oh iya, sorry banget yah Marv gue tiba-tiba batalin kemarin"
Marvin mengangguk, "Gapapa, jadi kapan?"
"Emmm...senin besok gapapa?"
"Boleh"
Maira mengangguk, lalu Marvin memberikan kopi pesanan gadis itu
"Thanks Marv" ucap Maira lalu ke kasir
Marvin memandang gadis itu sampai Maira meninggalkan tempat itu
"So fucking sickening" umpat pemuda itu lalu kembali mengeluarkan ponselnya saat deringnya berbunyi
Hana video calling....
Miko duduk dikursi lalu menggeser ikon hijau
"Ayah liat koko nih coret-coret kamar mandi" terdengar suara Hana begitu panggilan terhubung, menampilkan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marvin terkekeh, "Gak kedinginan apa dia Han?" Tanyanya
"Tau nih anakmu, aku suruh udahan dari tadi gak mau, malah ngadu sama aunty nya minta pertolongan, sama Bia malah dikasih kertas, makin kesenengan ini anak"