7

5.1K 769 38
                                    


TYPO

"Tya, ayo kita perbaiki semua ini. Aku gak punya rumah buat pulang selain kamu"

Tya yang sedari tadi sesenggukan memandang Jeff yang memandangnya penuh mohon, seakan dirinya dicampakkan oleh Tya. Memohon dengan ekspresi yang membuat wibawanya hilang entah kemana, Jeff dihadapan Tya sekarang, seperti Jeff yang pertama kali mengajaknya menjalin hubungan.

"Kasih aku kesempatan satu kali aja buat perbaiki semuanya, aku bakalan belajar jauh lebih keras dari biasanya, aku janji akan berusaha jadi suami yang baik dan ayah yang baik buat anak-anak kita, aku mohon Tya"

"Mas...hiks, kita gak akan bisa. Semuanya udah terlanjur hancur, kita udah kayak orang asing sekarang, aku gak kenal kamu lagi, aku gak tau apa-apa soal kamu sekarang"

"Tapi aku tau kamu, aku tau semuanya, apapun itu" ucap Jeff

Tya menggeleng, "Kamu gak tau mas"

"Aku tau, aku tau kamu selalu didatengin sama keluarga kamu, aku tau setiap kali kamu nangisin rumah tangga kita, aku tau Tya, maaf kalo selama ini aku selalu jadi pengecut, aku gak mau kita semakin jauh kayak gini, aku benar-benar gak bisa tanpa kamu, aku cuma punya kamu sama anak-anak"

Tangis Tya semakin pecah, Jeff mendekat pada wanita yang masih berstatus menjadi istrinya itu, lelaki itu membawa Tya kedalam pelukannya

"Aku janji, aku gak akan biarin kamu ngurusin anak-anak sendirian, aku janji gak akan biarin kamu nanggung tanggung jawab itu sendirian lagi, mas mohon sayang"

Lelaki itu mengusap punggung Tya menenangkan, "Kita masih bisa perbaikin kan? Mas gak bisa kalo gak sama kamu"

Tya mengangguk dipelukan Jeff membuat lelaki itu memejamkan matanya, dirinya benar-benar lega atas gestur yang istrinya itu berikan sebagai jawaban, Jeff memeluk Tya semakin erat.

"Makasih sayang, mas janji akan bahagiain kalian"

"Iya mas, tapi kita harus cepet-cepet nemuin anak-anak, aku kangen sama mereka"

"Iya sayang, mas bakalan bawa anak-anak balik, mas janji"

....

"Abang ada kerjaan keluar kota dua hari, princes mau disini sama kak Hana sama Miko, atau pulang ke rumah?" Tanya Marvin

"Ke rumah daddy?" Tanya Bianca membuat Marvin terkekeh kecil

"Kerumah baru kita dek" koreksinya

Ekspresi Bianca terlihat menyenduh, gadis kecil itu terlihat berfikir.

Jika dirinya pulang, pasti sangat menyebalkan dan membosankan tinggal beberapa hari hanya dengan kakak kedua dan kembarannya, jika disini, dirinya tak begitu mengenal Hana, namun jika harus berpisah dengan Miko, Bianca sedikit tidak rela.

"Kalo Bianca disini, nanti kakak beliin alat lukis baru biar gak bosen" ucap Hana

Baiklah, Bianca sepertinya sudah tau harus memilih yang mana

"Bibie disini aja bang"

Marvin mengangguk, "Yaudah kalo gitu, nanti abang kabarin abang Nolan sama Sagara, sekaliana bawain keperluan kamu. Ada yang mau dititip?"

"Abang, jangan lupa bawa kuas lukis Biebie yah"

Marvin mengangguk, "Itu aja?"

Bianca mengangguk, "Tapi nanti abang jemput Biebie lagi kan kesini?" Tanyanya

"Iya princes, abang pasti jemput Biebie kesini, dah gih princes makan dulu"

"Ayo kakak temenin" tawar Hana

EVALUASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang