Kegiatan MOS hari ini telah selesai. Siswa dan siswi berhamburan keluar sekolah. Begitu pula dengan Amora dan Cleo yang kini tengah berdiri di depan gerbang sekolah.
"Ona balik sama siapa?" Tanya Amora
"Naik bus."
"Gak di jemput?" Tanya Amora lagi.
"Tidak."
"Kalau gitu bareng aja sama gue, nanti gue bilang ke Mami."
"Nggak usah, gue bisa balik sendiri."
Amora terus membujuk Cleo agar bisa pulang bersamanya, namun tetap saja Cleo terus menolak ajakan nya itu.
Pada akhirnya Amora menyerah. Berdebat dengan seorang Cleonara itu butuh tenaga yang besar.
"Yaudah gue duluan ya, dadah Onaa." ucap nya ketika mobil ibu nya berhenti tepat di depan gerbang.
Cleo mengangguk sebagai jawaban. Ketika mobil Amora sudah tidak kelihatan, Cleo melangkahkan kakinya menuju halte bus yang berada tidak jauh dari area sekolah.
Cleo mengambil permen yang ada di saku baju nya.
Sudah 20 menit Cleo menunggu di halte, namun tidak ada bus yang datang sama sekali. Seharusnya bus itu sudah datang sekitar 10 menit yang lalu.
Langit sudah mulai gelap tertutup oleh awan hitam pertanda hujan akan segera turun.
Lalu tak lama dari itu, seorang kakek menghampiri Cleo dan beberapa siswa lainnya yang juga menunggu bus.
"Bus nya tidak bisa kesini nak, ada kendala. Kalian pulang naik taksi atau ojek saja." Cleo yang mendengar itu pun memutar bola matanya malas.
Sial, dia sudah menunggu lama ternyata bus nya tidak akan datang.
Cleo melangkah pergi setelah mengucapkan terimakasih kepada kakek itu.
Di perjalanan Cleo menggerutu sebal. Ia berusaha menghubungi kakak nya tapi tak kunjung diangkat.
"Bang kenan kemana sih?" ucap nya dengan kesal.
Kakinya menendang kaleng yang ada di depan nya. Untung saja kaleng itu tidak mengenai orang lain.
Saat sibuk mencoba menghubungi kakak nya, tetesan air mengenai pipinya dan tak lama hujan pun turun.
Dengan cepat Cleo pergi ke supermarket yang ada di dekat nya untuk berteduh dan membeli makanan untuk mengganjal perutnya yang lapar itu.
****
Hujan tak kunjung reda, padahal ini sudah hampir malam.
Sejak tadi Cleo berusaha menghubungi bunda dan kakaknya. Namun tetap saja tidak ada yang mengangkat telfonnya.
Entah pergi kemana bunda dan kakak nya itu, ia sudah menghubungi mereka berdua berkali-kali.
Ia juga sudah mengirim pesan namun tetap saja tidak dibaca.
Cleo menghela nafas kasar, berapa lama ia harus menunggu.
Tak lama ponsel Cleo menyala menunjukan Notifikasi dari sang kakak.
Cleo memasukan ponselnya ke dalam saku baju nya, dan bangkit dari duduknya.
*****
"Maaf dek, lama banget ya nunggu nya?"
Cleo hanya menatap kakak nya itu dan masuk ke dalam mobil tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Kenan hanya bisa tersenyum kecil, lalu menyusul Cleo masuk ke dalam mobil.
Di dalam mobil begitu senyap, keduanya tidak ada yang mau membuka pembicaraan terlebih dahulu. Dengan Cleo yang memainkan ponselnya dan Kenan yang fokus menyetir mobil.
"Gimana hari ini?" tanya kenan yang tidak tahan dengan suasana yang senyap itu.
Cleo sekilas menoleh kearah kakaknya yang juga menatapnya sebentar dan kembali fokus ke jalan.
"Biasa aja."
Kenan hanya tersenyum kecil, ia sudah menduga adiknya itu akan menjawab singkat dan kaku.
"Kamu punya teman baru?" tanyanya lagi, sepertinya Kenan berusaha untuk mengajak adik nya mengobrol lebih lama.
"Entah."
Lagi dan lagi Kenan hanya tersenyum kecil, ia sudah biasa dengan sikap adiknya yang seperti ini. Setelah itu tidak ada lagi pembicaraan diantara keduanya.
Karena macet, Cleo memilih untuk tidur meninggalkan kenan yang tengah membalas pesan seseorang di ponselnya.
-------------
Halloo
Jangan lupa vote and komen okeee
Sekalian follow akun saya!!
Thanks
And see u part selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Cleonara
JugendliteraturCleonara Azalea Maureen Cleo, begitulah orang-orang memanggil namanya. Mereka tahu nama Cleo, mereka tahu siapa Cleo, namun mereka tidak tahu hidup Cleo. Berhubungan dengan Cleo berarti harus siap untuk ikut dalam permainan Cleo. Siapapun yang berma...