3

21 9 6
                                    

Masa Ospek telah selesai. Baik siswa maupun siswi bersuka cita untuk menunggu pembagian kelas, berharap bisa mendapatkan kelas yang sama dengan temannya.

Seperti Amora yang heboh di saat detik detik pembagian kelas ini.

"Ona, kira kira kita sekelas ga ya?" tanya nya kepada Cleo yang berdiri di samping nya.

"Entah."

Amora menghembus kan nafas pasrah. Ayolah, seharusnya Amora sudah terbiasa dengan sikap kaku dan cuek dari Cleo.

Cleo dan Amora mendekat kearah mading setelah anggota OSIS mengumumkan jika pembagian kelas dapat dilihat di mading sekolah.

Setelah berdesak desakan dengan siswa lainnya, Amora akhirnya mengetahui ia masuk kelas berapa dan dimana letak kelasnya.

"Onaaa!! Gue masuk Ipa 2, lo masuk kelas mana?" tanya Amora sambil menghampiri Cleo yang berada tak jauh dari mading sekolah.

Bukannya menjawab Cleo hanya mengangkat bahu nya pertanda ia tak tahu.

"Loh, lo belum liat mading?"

Cleo mengangguk menjawab pertanyaan Amora.

"Terus lo dari tadi ngapain woyy." ucap Amora kesal

"Males berdesak desakan, lagian bisa liat nanti."

"Udah balik duluan sana, nyokap lo udah nunggu di depan" lanjut Cleo sambil mendorong Amora agar segera menemui ibunya.

Dengan kesal Amora meninggalkan Cleo.

Setelah Amora pergi, Cleo mendekat ke arah mading lalu memfoto seluruh kertas yang berisikan informasi tentang pembagian kelas.

Untuk apa mencari di mading dan berdesak desakan jika bisa di foto?

Setelah selesai, Cleo pergi menuju halte dan menunggu bus yang biasa ia naiki selama masa Ospek.

Tak butuh waktu lama, Cleo sudah sampai dirumah. Cleo segera membersihkan tubuhnya dan pergi ke dapur untuk mengisi perutnya yang kosong.

Setelah acara masak dan makan nya selesai, Cleo pergi kembali ke kamar nya.

Disaat mengecek ponselnya, ada beberapa pesan yang masuk dari Amora. Ia segera membuka pesan itu dari pada ponselnya terus menyala karena ulah Amora.

 Ia segera membuka pesan itu dari pada ponselnya terus menyala karena ulah Amora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai membalas Amora, Cleo pergi ke meja belajar nya dan menyalakan laptopnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah selesai membalas Amora, Cleo pergi ke meja belajar nya dan menyalakan laptopnya.

Cleo sibuk dengan Laptopnya sampai ia tak sadar jika kakak dan bunda nya telah pulang. Cleo baru sadar ketika ada suara ketukan pintu dan suara bunda nya.

Dengan cepat Cleo mematikan laptopnya dan pergi merebahkan dirinya di kasur tak lupa ia menutupi badannya dengan selimut dan memejamkan matanya, bertingkah seolah-olah ia sudah tertidur sejak tadi.

Pintu pun terbuka, tampak seorang wanita paruh baya dan sering di sapa Rena, yang tak lain adalah ibu Cleo.

Dengan perlahan Rena memasuki kamar putrinya itu. Di sana Rena bisa melihat putrinya telah tidur, ia mendekat ke arah Cleo dan mengelus surai indah putrinya itu.

"Maafin bunda ya nak, bunda gak punya waktu untuk kamu..."

"Tapi kamu harus tau kalau bunda sayang sekali sama kamu." ucapnya sambil mengusap cairan bening yang mengalir di pipinya.

"Selamat malam putri bunda."

Ucapan lembut dan ciuman hangat Cleo rasakan di pipinya.

Setelah itu Rena keluar dari kamar Cleo menuju kamarnya. Sementara Cleo yang pura-pura tertidur itu mendudukkan diri sambil tangan nya memegang pipi yang di cium oleh Rena, dengan mata yang menatap kearah pintu kamarnya.

Cleo terdiam sesaat sebelum ia kembali membaringkan tubuhnya dan memejamkan mata.

*****

Pagi telah tiba, hari baru telah di mulai. Hari ini adalah hari pertama sekolah setelah masa ospek berakhir.

Cleo yang sudah siap dengan seragam barunya tengah menuruni tangga untuk menuju ke ruang makan.

"Pagi, Non." sapa Bi Inah, satu-satunya pembantu di rumah ini.

"Pagi."

"Non mau makan apa? Biar bibi masakin." tanya Bi Inah kepada Cleo

"Tidak perlu, Bi. Cleo makan roti aja" sahutnya sambil mengambil roti yang ada di meja.

"Ini selai coklat kesukaan non Cleo." ucap bi Inah memberikan selai kepada Cleo. Bi Inah sudah hapal betul jika nona mudanya itu pecinta coklat.

"Terima kasih." ucapnya sambil menerima selai yang diberikan oleh Bi Inah.

Setelah selesai memakan rotinya, Cleo berpamitan dengan Bi Inah dan pergi menuju halte bus yang ada di dekat rumahnya untuk berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah, Cleo bertemu Amora di depan pintu gerbang. Rupanya Amora benar benar menunggu Cleo padahal ia sudah sampai 10 menit yang lalu.

"Ngapain di situ?" tanya Cleo kepada Amora yang sudah seperti anak hilang.

"Ya nungguin lo, lah. Kan kemaren gue udah bilang, masuk ke kelasnya bareng. Masa lo lupa sih?" sahut Amora dengan ocehan khas nya.

Cleo juga sudah terbiasa, jika Amora tidak banyak bicara dan mengoceh itu perlu di pertanyakan.

Amora langsung menarik tangan Cleo untuk segera masuk ke sekolah sebelum bel masuk berbunyi.







---------

Hallo!!

Jangan lupa vote and komen yaa!!

Jangan lupa follow akun ku sekalian.

And happy weekend semua!!

See u part selanjutnya!!

30/04/23

CleonaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang