Suasana kelas X IPA2 yang tadinya rusuh seketika hening karena ada guru yang memasuki kelas mereka.
Guru itu berpakaian cukup kasual. Dari busananya, ia hanya menggunakan kaos polos warna putih, celana kulot berwarna baby blue dan memakai cardigan hitam putih dengan motif kotak-kotak.
Ditunjang dengan rambut hitam sebahu, wajah yang manis dan kulit seputih susu."Halo anak-anak." sapa nya dengan riang membuat siswa siswi di kelas IPA2 itu juga membalas tak kalah riang.
"Pagii ibuuuu." sahut seluruh siswa termasuk Cleo dan Amora.
"Jangan panggil ibu, oke. panggil aja Miss." sahut guru itu dan disetujui oleh siswa dan siswi yang berada di kelas itu.
"Oke, perkenalkan nama Miss adalah Widiya Arsinta Hanifa, kalian bisa panggil, Miss Widiya. Salam kenal semuanya." ucapnya dengan senyum secerah matahari.
"Salam kenal juga Miss Widiya"
"Oh ya, disini Miss mengajar pelajaran Seni dan juga menjadi wali kelas kalian. Untuk pembagian struktur kelas nya, Miss sudah menyiapkan kotak yang berisikan kertas dan sudah tertulis jabatan dalam struktur kelas."
"Jadi kalian harus mengambil satu kertas dari kotak ini, nanti kalian buka ketika Miss sudah menyuruh kalian membuka nya. Siap?" ucap Miss Widiya sambil menunjukan kotak yang ia bawa.
"Siapp."
Miss Widiya berjalan sambil membawa kotak itu, satu persatu siswa mengambil kertas yang ada di kotak itu, termasuk Cleo dan Amora.
"Oke, sudah dapat semua, kan? Kalau sudah, silahkan di buka." Ucap Miss Widiya membuat semua siswa segera membuka kertas yang telah mereka ambil.
"Shut, Ona dapet apa?" tanya Amora kepada Cleo yang duduk di belakang nya.
Cleo hanya diam tanpa menjawab, di saat itu juga Miss Widiya berbicara.
"Oke sudah di buka, kan. gimana hasilnya, puas nggak?" tanya Miss Widiya kepada murid murid nya, ia bisa melihat dan mendengar murid murid nya itu tampak berbicara terhadap teman mereka perihal jabatan kelas yang didapatkan.
"Baiklah, saat Miss menyebutkan jabatan kelas, dan kalian mendapatkan posisi tersebut, maka berdiri dan sebutkan nama."
"Miss boleh tuker posisi ga?" tanya salah satu siswa.
"Oh tidak boleh, kali ini kita menggunakan keberuntungan masing-masing. Jadi kalian sudah siap?" tanya Miss Widiya dan di jawab iya oleh murid-murid nya walau ada yang seperti nya sudah sangat pasrah.
"Oke, mulai. Ketua?"
"Saya Miss, Kelvino Fauzi Sanjaya. Panggil aja Kelvin."
"Oke, selanjutnya. Wakil?"
"Saya Miss, Aditya Akmal Putra."
"Oke, bendahara?
"Cleonara Azalea Maureen."
"Oh oke, selanjutnya sekertaris?
"Saya Miss, Celsia Amora putri."
Satu persatu siswa berdiri ketika posisi mereka disebutkan walau sempat ada beberapa siswa yang menolak dengan posisi yang mereka dapatkan.
****
Tak terasa, sudah satu bulan mereka bersekolah di Garuda High school, sekolah terelit di kota ini. Dan ya, sekolah ini juga terkenal di wilayah lainnya.
Dengan begitu, juga sudah satu bulan Cleo menjadi siswi di sekolah ini, dan menjadi bendahara di kelasnya.
Pagi ini Cleo berangkat agak telat, untung nya ia datang sebelum bel masuk berbunyi. Semalam Cleo tak bisa tidur karena ia mengalami mimpi buruk yang membuat nya terjaga semalaman.
Cleo memasuki kelas nya dan ia langsung melihat Amora, Cleo dapat melihat dengan jelas jika Amora tengah panik.
Cleo pun menghampiri nya, dan sepertinya Amora menyadari kehadiran Cleo.
"Eh, u- udah berangkat, lo? Gue kira gak berangkat." ucap Amora sambil tersenyum ke arah Cleo.
Cleo hanya diam tak menjawab, Amora tampak aneh ia seperti menyembunyikan sesuatu dari nya.
Tapi itu tidak ada hubungan dengan nya, bukan? Setiap manusia pasti memiliki privasi.
"Bisa lo liat sendiri, kan?" ucap Cleo yang membuat Amora senyum cengengesan.
Bell pun berbunyi pertanda kelas akan segera di mulai.
****
Bell sekolah berbunyi pertanda kan kelas hari ini selesai. Siswa dan siswi juga mulai pergi meninggalkan area sekolah. Ada yang langsung ke parkiran mengambil kendaraannya, ada yang ke halte bus untuk menunggu bus, ada yang berjalan kaki dan ada juga yang menunggu pacarnya datang menjemput.
Ketika semua siswa sudah mulai pergi dari area sekolah, Amora yang tampak sedang mencari sesuatu.
"Lo nyari apa, sih?" tanya Cleo kepada Amora yang sedang sibuk mengamati sekitar.
"O-oh itu gue cari......." Ucapan Amora terdengar gugup.
"Ah yaa, gue lagi cari buku gue, kayak nya gue lupa naro." ucap Amora sambil tersenyum.
Tapi Cleo merasa senyuman itu tidak seperti biasanya, tampak seperti senyum yang canggung.
"Buku apaan, biar gue bantu."
"Ah buku sejarah." Jawab Amora dengan cepat yang membuat Cleo mengehela nafas.
"Hari ini gak ada mapel sejarah, Amora."
"Eh, serius?" Cleo mengangguk dan memberikan ponselnya yang tertera jadwal pelajaran.
Terlihat jelas di sana tidak tertulis mapel sejarah. Dan setelahnya Cleo dapat melihat Amora yang panik.
"Lo sebenernya kenapa, sih?" ucap Cleo yang sudah mulai geregetan.
"Eh, gue gak papa kok, gue cuma gak enak badan" jawabnya sambil menetralkan raut wajahnya.
"Ngapain lo sekolah bego, kalo lo gak enak badan mending izin aja."
"Tadi pagi gue gak papa. Eh udahlah, yuk balik Mami udah di depan." Ucap Amora sambil mendorong Cleo agar segera keluar dari kelas.
-----------------
Halooo!!
Saya Up lagi hehehe.
Jangan lupa vote, komen dan juga follow akun saya.
See u part selanjutnya!!
01/05/23
KAMU SEDANG MEMBACA
Cleonara
Teen FictionCleonara Azalea Maureen Cleo, begitulah orang-orang memanggil namanya. Mereka tahu nama Cleo, mereka tahu siapa Cleo, namun mereka tidak tahu hidup Cleo. Berhubungan dengan Cleo berarti harus siap untuk ikut dalam permainan Cleo. Siapapun yang berma...