Bab 5: Si 'penyebab'

92 27 3
                                    

Suapan terakhir, Sienna benar-benar sudah selesai dengan makanannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Suapan terakhir, Sienna benar-benar sudah selesai dengan makanannya. Kini ia duduk dengan tegak sembari membersihkan bibirnya menggunakan tisu yang sudah ada di meja.

Gadis itu menatap ke depan, melihat anggota keluarga Glen yang menurutnya masuk dalam kategori keluarga aneh.

"Gimana, sayang? Enak, 'kan makanannya? Sesuai selera kalian, 'kan?" Untuk kesekian kalinya, istri muda dari Tuan Zery tampak sok asik.

Dari sekian banyak penghuni meja makan ini, Audy, istri muda yang sedari tadi dimaksud oleh Sienna terdengar sangat berisik. Wanita yang nampaknya masih berumur 30 keatas itu terus saja mencoba mendekati Glen. Niatnya benar-benar terlihat jelas.

"Ah, iya enak, terimakasih atas makan malamnya." Jawab Sienna dengan bahasa formal yang terkesan kaku, menggantikan Glen yang sepertinya masih tidak terlihat baik-baik aja. Sienna tersenyum manis menatap Audy, ia sengaja bersikap bodoh di depan Audy.

Sedangkan wanita yang sedari tadi hanya ingin menarik perhatian Glen, terlihat sedikit tersinggung dengan sikap Sienna. Namun gadis yang menjadi sasaran atas ketidaksukaannya malah terlihat santai.

Sienna mengalihkan perhatiannya pada Nela, sosok wanita paruh baya yang sepertinya menjadi istri tua dari Tuan Zery.

"Aku denger keadaan tante Nela nggak baik-baik aja ya? Glen sering cerita soal tante ke Sienna hehe," Bohong, jelas ini adalah kebohongan yang dibentuk Sienna. Namun Sienna melakukan kebohongan ini bukan tanpa alasan, ia ingin membentuk hubungan yang baik dengan Nela.

Dan Glen yang namanya baru saja disebut Sienna, sontak melirik Sienna diam-diam.

Tante Nela tersenyum hangat, sepertinya ia menyambut baik sapaan Sienna. "Bener, tapi sekarang sudah membaik, terimakasih ya udah khawatir," Tuturnya dengan hangat.

Zery berdiri dari duduknya, "Gimana kalo kita lanjut ngobrol di ruang tamu? Rasanya kurang nyaman, 'kan kalo ngomong kehalang meja gini?" Ajak Zery, yang disetujui semua orang.

Mereka berdiri, dan Sienna berjalan di samping kiri Glen.

Sungguh hal yang sangat mengejutkan saat Audy yang tiba-tiba mendekat ke arah Glen dan memeluk tubuh Glen. "Bagaimana kabarmu, Glen?" Ini adalah pertanyaan yang terus diulang sejak Glen dan Sienna datang ke rumah ini, namun ia belum juga bosan dengan pertanyaan itu.

Glen mengangguk sedikit ragu, wajahnya pucat. Mereka berjalan ke arah ruang tamu dengan Tante Audy yang terus 'tampak' hangat di samping Glen.

Dan sampailah mereka duduk di sofa, semuanya tampak tegang. Suasana belum juga mencair, apalagi Sienna yang kini juga ikut memasang wajah datar lantaran Tante Audy semakin menjadi-jadi tatkala ia terus menyentuh tubuh Glen dengan embel-embel merindukan anaknya.

Padahal sudah sangat jelas bahwa Glen adalah anak Nela.

Sejujurnya satu-satunya hal yang dikhawatirkan Sienna ialah keadaan Glen. Jika terus begini, kondisi Glen akan sangat sulit membaik dan malah semakin terpuruk.

Glen : presque parfaitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang