Malam yang sepi, dengan suara deru angin malam menjadi musik indah bagi seorang gadis yang tengah mengendarai mobilnya dengan jendelanya yang terbuka lebar.
Waktu sudah menunjukkan jam 1 dini hari, dan ia bahkan masih dalam perjalanan pulang. Ia melirik ke arah samping jalan dan menghela napas lelah saat hanya melihat jalan sepi.
"Gue sampe lupa gimana rasanya macet waktu pulang kerja." Gumamnya.
Tak membutuhkan waktu lama, mobilnya masuk ke dalam parkiran gedung apartemen yang dihuninya. Ia turun dan berjalan masuk dengan jalannya yang cukup cepat namun dengan wajahnya yang cukup untuk mengatakan jika dia lelah setengah mati.
Tepat di depan apartnya, ia mengetikkan beberapa nomor yang menjadi sandi miliknya dan kemudian masuk ke dalamnya.
"Huaaaah, capek!" Teriaknya, beruntung apartemen miliknya kedap suara.
Namanya Sienna Daliya Erum, gadis yang memiliki profesi sebagai seorang psikolog yang sedari tadi menjadi perhatian di cerita kali ini.
Sienna melepaskan sepatunya dan menggantinya dengan sandal rumah berbulu, lantas Ia menggantungkan blazer putih miliknya di gantungan baju yang ada di ruang tamu.
Sienna yang baru menyadari jika ia sedari tadi belum menyalakan lampunya pun berjalan ke arah saklar dan menekan salah satu diantara 3 saklar itu.
'ctik'
Tidak ada yang aneh, semuanya berjalan seperti biasanya. Hanya ada ruangan tertata rapi dengan hawa sepi yang selalu menguasai apartemen milik gadis yang sangat jarang berada disana. Ibaratnya, ia pulang hanya untuk numpang tidur.
Memang sebelumnya berjalan seperti biasanya, sebelum pintu disamping kamar Sienna terbuka dan menampilkan sosok pria.
Tidak, Sienna belum menikah, bahkan belum memiliki kekasih. Lantas siapa pria yang kini berdiri dengan wajah mengantuk sembari memakai sarung tangan hitam di depan Sienna?
Sienna yang yakin jika ia belum menikah pun hanya terdiam membeku dengan wajah cengo. Ia yakin jika ruangan di samping kamar tidurnya hanyalah kamar kosong yang disiapkan untuk tamu.
"LO SIAPA?" Teriak Sienna saat kesadarannya sudah benar-benar pulih.
Pria itu mengusap matanya lalu menguap, "Hai, nice to meet you, Sienna." Gumamnya, khas orang baru bangun tidur.
"Gak usah sok ramah, gue tanya, lo siapa?" Tanya Sienna berusaha tenang.
"Glenzero Andara Adhitama."
Sienna mengernyit, ia menatap pria yang mengaku memiliki nama Glen. Gadis itu terdiam, mencoba mengingat-ingat lantaran ia seperti pernah mendengar nama itu. Sejenak ia tersadar, pria di depannya adalah bintang besar yang namanya tengah naik daun.
Sienna memasang wajah terkejut, lalu menutup mulutnya dengan tangan kanan. "Lo ngapain disini?! Jangan mentang-mentang lo artis, jadi lo bisa seenaknya masuk apart orang ya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Glen : presque parfait
Roman pour AdolescentsSienna Daliya Erum, gadis cantik yang berasal dari Jogjakarta dengan profesinya sebagai psikolog. Yang entah bagaimana ceritanya, ia harus terperangkap drama rumit setelah bertunangan 'secara paksa'. Dan Glenzero Andara Adhitama, bintang besar seka...