Sienna berlari keluar kamar saat ia selesai dengan kegiatan berganti pakaian. Wanita berumur 26 tahun itu berlari membuka kamar Glen, tanpa mempedulikan mengenai sopan santun 'mengetuk pintu'.Namun saat tubuhnya benar-benar sudah tenggelam dalam pintu, dan sudah berada di tengah-tengah ruangan, tak ada sosok yang sedari tadi ia khawatirkan, hingga rasa khawatir kini sudah melahap seluruh kewarasan Sienna.
Beruntungnya suara gemericik air dari dalam kamar mandi masih bisa menjadi penenang Sienna, itu berarti Glen masih berada di kawasannya. Kemudian ia berjalan ke arah lemari, lantas mengambil handuk baru.
maaf lancang, Glen. Batinnya berkali-kali mengatakan hal semacam ini, sejujurnya ia sangat merasa bersalah dengan tingkahnya, tapi Sienna harus bertindak cepat.
Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi, lalu membukanya.
Benar, kalian tidak salah baca. Sienna membuka pintu kamar mandi tanpa mengetuk atau bahkan permisi. Persetan dengan sopan-santun, ia jauh lebih khawatir jika Glen menenggelamkan seluruh tubuhnya di bathtub kamar mandi.
"Glen!" Teriak Sienna saat melihat Glen yang benar-benar menenggelamkan seluruh tubuhnya, termasuk kepalanya. Sienna berlari kecil, lalu menarik baju Glen yang beruntungnya masih belum dilepaskan.
Sienna berlari keluar kamar mandi. Beberapa menit terlewati, hingga ia kembali masuk dengan membawa obat sekaligus gelas di tangannya.
Tangannya dengan cekatan menyuapkan pil penenang ke mulut Glen, dan berlanjut dengan memberikan air putih.
Sienna menatap Glen, yang sudah mencerna apa yang dia berikan. Itu adalah obat penenang jangka pendek, yang akan mengatasi gangguan kecemasan, setidaknya tidak akan berbahaya jika di minum dalam pengawasannya dan tidak dikonsumsi secara berlebihan. Jelas saja, itu obat yang berbeda dengan obat yang selama ini di konsumsi Glen.
"I'm okay, Sienn." Gumam Glen, yang kini bersandar pada Bathub dengan kepala mendongak dan mata tertutup.
Glen bilang dia baik-baik saja? Mana ada orang baik-baik saja yang bahkan mengatur napas saja susah.
"Tell me how you're feeling, Glen. Trust me, tolong jangan bohong, seenggaknya sama diri lo sendiri."
Glen menoleh, menatap Sienna dengan senyum getir. "Gue... gak pernah baik-baik aja, Sienna." Gumamnya, setelah lama otaknya mempertimbangkan apa yang harus dikatakan.
Sienna duduk di pinggir Bathub, menghiraukan genangan air dari bathtub yang terus keluar dari tempatnya dan membasahi tubuh Sienna. Gadis itu menutup tangannya dengan handuk, lalu menarik tangan Glen dengan kedua tangan yang sudah tertutup handuk.
Sebaliknya, Glen yang masih di posisi sebelumnya, kini membiarkan satu tangannya keluar dari Bathub. Membiarkan Sienna yang menyeka tangannya menggunakan handuk dengan sangat perlahan. Mata sayu Glen terus memperhatikan setiap gerakan lembut dari gadis yang berada di luar bathtub.
KAMU SEDANG MEMBACA
Glen : presque parfait
Teen FictionSienna Daliya Erum, gadis cantik yang berasal dari Jogjakarta dengan profesinya sebagai psikolog. Yang entah bagaimana ceritanya, ia harus terperangkap drama rumit setelah bertunangan 'secara paksa'. Dan Glenzero Andara Adhitama, bintang besar seka...