Chapter 4

2K 217 35
                                    

Ola guys!

Mohon maaf lahir dan batin ya semuaa, selamat hari lebaran bagi yang merayakannya!! 🙏🏻😭

Maaf juga atas keterlambatan update Nyoman yaa! Alasannya karena kemarin-kemarin banyak aktivitas yang dilakukan, mudik juga. Samaaaa salah satunya rasa haluku juga lagi off. Udah mulai kuliah juga, banyak tugas yang belum kelar 🤕🤕

'emang banyak alasan nih Eve' -Netizen

HAHAHAH, maaf yaa maaf bangett. Semoga kalian masih antusias sama cerita ini <33 Updatenya lama, soalnya aku juga harus liat video-video lama dulu kalo mau bikin per chapternya jadi harus konsentrasi dan gak bisa mikir kalo di sambil aktivitas lain. Karena aku mengusahakan agar ini terlihat real di halu kalian wkwkkw 🥰😍

Gausa banyak basa basi, pencet votenya dulu guys!! 

Enjoy reading!!

-Eve-

***

Sudah seminggu Nabilah dan para kontestan berada di karantina. Nabilah dan yang lain menjadi sosok yang produktif tiap harinya, meski masih di minggu pertama. Hari-hari mereka pasti dihadapkan dengan banyak kamera dan aktivitas yang sering dilakukan adalah shooting. entah itu shooting iklan, video teaser, pemotretan, dan hal-hal lainnya.

Akan tetapi tidak lupa juga mereka mengikuti aktivitas pemilihan lagu, latihan untuk menentukan improvisasi, latihan dengan home band, gladi resik, dan segala hal yang berkaitan dengan penampilan mereka di babak showcase.

Pada babak showcase, mereka akan dibagi menjadi dua team. Team yang akan tampil di hari senin dan hari selasa. Nabilah kedapatan pada hari selasa malam. Sehingga disaat duabelas temannya yang tampil di hari senin malam disibukkan dengan gladi resik, ia disibukkan kelas secara online di siang harinya karena dia sekarang homeschooling.

Saat ini, Nabilah sedang berada di meja make up nya. Selagi menunggu yang gladi, ia memanfaatkan waktunya untuk latihan agar besok ia dapat membawakan lagu Driver License dengan baik. Bukan hanya Nabilah, tetapi juga beberapa teman kontestannya.

Nabilah mendengarkan rekamannya saat latihan dengan earphone, dan kembali mengulanginya. Ada beberapa part dari lagunya yang ia improve dengan nada yang lebih indah.

"I Guess you didn't mean what you wrote in that song about me"

"Cause you said forever, now I drive alone past your street"

Pada part yang sedikit tinggi, ia ragu-ragu untuk menyanyikannya. Tetapi melihat yang lain juga berlatih dan mengeluarkan suaranya tanpa ragu, akhirnya Nabilah melakukannya.

"Keluarin aja Nab suaranya, yang lain juga gak ragu loh. Gak perlu ngerasa gak enak," ujar Syarla di sampingnya sambil mencolek lengannya. Meja milik Syarla memang berada di sampingnya, dan Syarla juga dari tadi menemaninya kelas sambil mendengarkan Mp3 untuk berlatih. Memang saat ini yang menggunakan laptop hanya Nabilah, yang membawa Mp3 masing-masing.

"Hehehe, enggak loh" elak Nabilah sambil terkekeh.

"Halahh," ledek Syarla. Nabilah pun tersenyum.

Nabilah kemudian menarik nafasnya yang mulai melanjutkan latihannya. "Red lights, stop signs"

"I still see your face in the white cars, front yards"

NyomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang