Chapter 11

1.6K 251 32
                                    

Ola guys 🙌🏻

⚠️WARNNING⚠️
kalo kalian ngerasa aneh dengan kalimatnya, langsung komen yaa kalo ada typo pun langsung note aja makasi lov<33

Jangan lupa pencet vote dulu baru scroll! 🤗🤗
-eve-

***

Saat Maydea dan Paul berada di backstage, ternyata keadaan backstage tidak mendukung mereka untuk mengobrol. Bukan hanya keadaan yang tidak mendukung, melainkan Luthfi sang photographer pun tidak mendukung mereka. Saat melihat Paul sudah berada di backstage, Luthfi langsung mengajaknya pergi untuk melakukan photoshoot setelah penampilan tanpa menyadari jika keduanya membutuhkan waktu berdua. Karena keriuhan di backstage, Paul langsung meninggalkan Maydea tanpa mengatakan apapun. Ia hanya menatap ke arah Maydea sekilas seakan pamit pergi terlebih dahulu.

Melihat itu, Maydea hanya mampu tersenyum tipis. Maydea menghembuskan nafasnya, ia menyadari perubahan sikap Paul satu minggu ini. Walaupun keduanya belum resmi menjalin hubungan, tapi keduanya sama-sama tahu jika mereka sedang mencoba dengan mendekatkan diri beberapa bulan terakhir ini. Maydea selalu berpikir positif akan sikap Paul yang tarik ulur, ia mengakui jika kedekatannya dengan Paul selama ini menumbuhkan sebuah perasaan. Perasaan yang mungkin telah disadari oleh Paul, atau mungkin terbalas.

Tetapi ia lupa, seorang pria dengan sikap tarik ulur seperti itu adalah seseorang yang sebenarnya belum meyakini perasaannya sendiri. Saat melihat punggung Paul yang mulai menghilang dari pandangannya, tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya.

"Kenapa kau ini?" Sontak Maydea langsung menoleh ke arah Novia. Terdiam sejenak dan tersenyum.

"Nov, hubunganku sama Paul gagal ya? Bahasa orang sekarang sih nice try." ujar Maydea dengan bercanda.

"Alahh, kenapa pulak kau ni berpikir macam itu? Tak usah lah dipikirkan, tapi saranku mending beralih hati saja kau ini. Bukannya apa, tapi aku tengok Paul sedikit tak jelas orangnya. Aku tak mau tengok kau sedih nantinya."

"Aku gak mungkin nyerah gitu aja Nov, aku berjuang dulu ya? Nanti kalau aku capek, aku bakal mundur kok," balas Maydea keras kepala

"Terserah kau sajalah, aku sudah memberimu saran terbaik untuk kau," ujar Novia seraya menatap Maydea dengan tatapan tersirat.

"Yaudah, aku balik dulu. Rame disini, takut ganggu," Maydea langsung meninggalkan backstage karena orang yang mengajaknya kesana juga telah pergi meninggalkannya.

Novia hanya termenung tak membalas ucapan Maydea, ia memperhatikan sahabatnya yang mulai menjauh.

***

Setelah live Indonesian Idol, sekitar pukul dua malam para kontestan telah sampai di kamar masing-masing. Nabilah juga sudah sampai di kamarnya, bahkan ia telah membersihkan dirinya. Kini ia memandang ke arah Rachel yang sedang packing barang-barangnya karena hari ini Rachel telah lulus dari Indonesia Idol.

"Chel, nanti aku tidur sama siapa?" ujar Nabilah sedih.

"Utututuuu, nanti juga di acak lagi Nab temen tidurmu. Tenang aja, kalo takut panggil kak Anggis aja pasti dia nemenin." Rachel menatap sekilas ke arah Nabilah yang memperhatikannya menata barang.

"Ditata besok aja kenapa sih? Istirahat dulu Rachel. Jangan bikin aku sedih gini dong, besok masih harus bangun pagi loh." Air matanya menetes begitu saja.

"Ih kamu doang yang bangun pagi, aku mah sampe siang juga kayanya masih aman aja tuh," kekeh Rachel.

Nabilah terdiam, meski belum lama ia mengenal Rachel. Akan tetapi kebersamaan mereka di dalam kamar membuat mereka saling mengetahui keluh kesah satu sama lain. Mereka berdua selalu bersama, kalau malam Nabilah takut pun Rachel akan menemani. Apalagi mereka paling kecil di Idol, Nabilah merasa ia memiliki teman yang seumuran dengan pemikiran yang sama.

NyomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang