Chapter 4: Stalker Noel

37 3 0
                                    

Mohon maaf jika ada beberapa kesalahan kata dan typo karena itu ketidak sengajaan dari author,mohon pengertianya!!

Edgar memasuki ruang interogasi. Didepannya sudah ada wanita paruh baya duduk dengan wajah sendu.

" Baik bu, saya akan mulai ya" Edgar tersenyum sopan.

"Apa ya-" Ucapan Edgar terpotong

"Saya pembunuhnya" Potong ibu tersebut

"Bu tenang dulu ya, saya bukan menu-"

"Saya yang membunuh Royce pak!" Akuan ibu tersebut berusaha meyakinkan Edgar.

" Saya tau ibu sedang ketakutan, tapi kami akan memberikan pertanyaan kepada ibu terlebih dahulu" Ucap Edgar menenangkan

" Saya berkata sejujurnya" Tambahnya

Edgar pun diam

"Apa alasan anda?"

" Tuan Royce sedikit bermasalah dengan amarahnya, terkadang dia suka memarahi saya dengan alasan yang tidak jelas."

"Saat itu, dia pulang dengan biasa saja. Tapi saat saya menyajikan makanan, dia marah-marah tidak ingin memakannya. Saya terkena cipratan air panas yang dia lempar."

"Lalu dia menyuruh saya untuk membeli bahan makanan baru, disitu saya berencana untuk membunuhnya dengan memberinya seafood karena dia punya alergi." Jelas sang ibu

Edgar menghela nafas lalu berdiri

"Baiklah ibu, terimakasih atas kehadiran ibu disini. Untuk info dari ibu dan informasi berikutnya ibu akan kami tahan terlebih dahulu selama 48 jam kedepan"

Edgar berjalan keluar ruangan dan bersiap pergi ke cafe.

|~~~|

"Mau pesan apa kak?" Tanya pelayan

"Saya pesan americano satu" Jawab Fion tifak lupa tersenyum tipis.

"Baik, tunggu sebentar ya" Pelayan pun pergi menjauh

Sembari ia menunggu, Fion sesekali melihat lihat dalam cafe ataupun pemandangan di luar cafe.

Hingga pandangan Fion teralihkan pada sosok pria yang tampaknya dia kenal.

" Liatin apa?" Terdengar suara wanita yang tiba-tiba saja muncul memecahkan fokusnya pandangan fion.

Mendengar itu tentu saja ia kaget untuk kesekian kalinya.

"Bisa gak sih, lo kalo muncul gak usah ngagetin" Bisik Fion kesal

Walaupun Fion sudah berbisik tapi masih ada beberapa orang disana yang menatap Fion dengan tatapan aneh.

"Gue ini hantu, jelaslah munculnya tiba-tiba" Jawab Mulan

"Lagian, lo fokus banget mandangin tuh orang. Siapa sih?" Tanyanya

Fion hanya memutar bola matanya malas.

"Noel!" Panggil Fion

Sang empu yang merasa terpanggil pun berbalik lalu menghampiri Fion.

"Minggir" Bisik Fion pada Mulan untuk berdiri dari tempat duduknya

Mulan hanya memasang wajah kesal lalu berdiri.

"ngomong sama siapa Fin?" Tanya Noel dan duduk di depan Fion

"Gak ada"

Noel hanya beroh-Ria

" Ngomong-ngomong gimana ngajar lo? " Tanya Fion

"Yahh seperti biasa. Ada beberapa mahasiswa yang harus gue urus untuk beberapa tugas mereka" Jawab Noel

Lunar eclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang