Chapter 22: "Hasutan Setan"

11 2 0
                                    

Mohon maaf jika ada beberapa kesalahan kata dan typo karena itu ketidak sengajaan dari author,mohon pengertianya!!

|~~~|

Sudah saatnya para polisi untuk kembali ke kantor. edgar masih didepan sekolah untuk memantau kepulangan tim forensik dan juga petugas polisi lainnya yang membawa bukti.

Mulan menyenggol lengan fion untuk memberi kode dengan permintaannya. fion menatap mulan sejenak lalu memanggil edgar.

"Gar!" panggil fion

"ya?"

"Kali ini gue boleh ikut investigasi bareng kalian?" tanya fion 

"sayangnya gak bisa. bukannya gue nolak yah, tapi warga sipil gak bisa ikut campur dalam investigasi polisi. Sudah menjadi aturan umum di kepolisian" Jelas fion dengan ekspresi 

"bener juga yang lo bilang" Jawab fion menghela nafas. begitu juga dengan mulan yang langsung lemas dan cemberut ketika mendengar jawaban dari edgar.

Mobil zaffan datang untuk menjemput edgar kembali ke kantor.

"Gue duluan yah" pamit edgar melambaikan tangan.

"Yah" 

baru saja mobil zaffan melaju pergi, dibelakang di susul mobil arslan untuk menjemput fion kembali ke apartement. dengan lemas mulan naik mobil bersama fion. sejak masuk mobil, tidak ada pembicaraan satu pun. mulan yang duduk lemas melamun di kursi sambil memainkan jari kelingking fion yang ada di sanggahan kursi mobil. Fion hanya menatap mulan dan membiarkannya memainkan jarinya.

Malam tiba,mereka berdua sibuk dengan kerjaan masing-masing. fion yang seperti biasa fokus dengan proyek musik nya dan mulan yang duduk melamun di balkon kamar fion.

karena tidak mendengar suara apapun, fion melihat mulan yang sedang duduk di balkon tepat di samping meja kerjanya. dengan berat fion menghela nafas.

"Udah lupain aja soal mita. Kita serahin semuanya kepolisi, itukan udah tugas mereka." Saran fion 

"Tapi fin...saat gue pertama kali ketemu mita, gue ngerasa kasihan. dia sama kayak gue yang menunggu untuk jazadnya di temukan " Jawab mulan dengan tatapan sendu

Fion diam tidak menjawab perkataan mulan barusan. Malahan dia langsung membuka handphonenya dan memutuskan untuk menelfon seseorang. sedangkan mulan  yang melihat fion sibuuk dengan urusannya kembali melamun.

|~~~|

Keesokan harinya, seperti biasa arslan akan menjemput fion di depan apartemen. tanpa kata apapun fion memasuki mobil.

"Hari ini ada syu-" Ucapan arslan terpotong ketika ingin menjelaskan jadwal fion hari itu.

"Batalin, anter gue ke kantor polisi" Potong fion dengan nada serius. mulan yang duduk di samping fion menatapnya aneh.tanpa bertanya lebih banyak, arslan langsung membawa mobilnya ke kantor polisi.

Ketika sampai, fion langsung keluar dari mobil lalu berjalan masuk kedalam kantor polisi dan tanpa basa-basi melewati ruangan edgar dan timnya yang juga keheranan dengan fion yang tiba-tiba saja datang pagi itu. 

"FIn? lo ngapain? Fin!" Panggil edgar bingung dengan fion yang terus berjalan melewati mereka dan malah menuju ruangan kepala polisi daerah lalu disusul edgar dari belakang.

"Tolong izinkan saya ikut serta dalam investigasi kali ini" Pinta fion to the point

"Eum..." 

"Seperti yang sudah saya jelaskan dan minta kepada paman tadi malam" potong fion ketika Pria paruh baya didepannya ingin menjawab.

Lunar eclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang