Chapter 14: Selingkuhan

18 2 0
                                    

Mohon maaf jika ada beberapa kesalahan kata dan typo karena itu ketidak sengajaan dari author,mohon pengertianya!!

|~~~|

Andra lalu mengajak keansa dan edgar ke mobil polisi di depan untuk membicarakan informasi yang sudah didapatkan oleh andra dan tim yang lain.

fion tentu saja tidak di izinkan mendengarkan karena dia bukan polisi.jadi fion memutuskan kembali ke kamarnya sembari menunggu mulan kembali. karena mulan akan mendengarkan percakapan edgar dan andra dari awal sampai akhir agar mereka juga bisa memecahkan kasus melody.

wush... (Teleport)

"jadi gimana?" tanya fion

dengan senyum mulan duduk di kursi samping kasur fion dan menjelaskan yang telah dia dengarkan.

" pertama, alibi masing-masing orang. noel dan yang lain normal seperti yang di jelaskan andra tadi. tapi audrey dan jerico memiliki alibi yang sedikit berbeda. audrey semalam sedang menemani melody tes pakaian pelaminan, sedangkan jerico sedang ada pesta lajang di bar bersama sahabat dan teman kantornya." Jelas mulan

"hm lalu?" tanya fion

"yang kedua, riwayat cctv dan waktu kematian. mungkin kita akan berpikir bahwa audrey yang membunuhnya karena dia yang terakhir bersama korban. tapi dari tayangan cctv, audrey meninggalkan gedung pada pukul 8:45 malam. sedangkan riwayat kematian melody pada pukul 9 malam. dan cctv mati karena adanya pemadaman listrik sekitar pukul 9:10 malam." jelas mulan lagi antusias

"hm lo ada benarnya, mungkin banyak yang akan berpikir bahwa audrey pembunuhnya. tapi alibinya cukup kuat karena ada bukti dia keluar dari gedung sebelum kematian terjadi. tapi anehnya mengapa dia malah pulang duluan ?" ujar fion bingung

"benar juga, tapi kita tidak bisa langsung menuduh satu tersangka. buktinya helen yang sedari tadi gerak geriknya sangat mencurigakan." saran mulan

"ohya gue lupa, bukti saat ini di temukan bahwa pembunuhnya bisa menjahit karena ikat simpul pada tali piano yang di ikat pada tubuh melody adalah simpul jahitan baju yang terlihat profesional. bukti kedua terdapat serat kain yang terkait di salah satu tali, katanya sih masih di teliti itu kain jenis apa." tambah mulan

"okeh, thanks info nya. kerja bagus" puji fion tersenyum tipis

"OhMyGod!" Ucap mulan memalingkan wajahnya dramatis

"tolong jangan tersenyum, nanti jantung gue berhenti untuk kedua kalinya" dramatis mulan seperti menangis dan memegang dadanya seakan sakit

"lebay!" Ucap fion tertawa kecil melihat tingkah mulan

"Ouchh, dokter mana dokter! Kayaknya gue kena diabetes" Tambah mulan masih dramatis

"Loh, kenapa diabetes?" Tanya fion bingung

"Karena senyum lo manisnya melebihi batas, oucchh" Jawab mulan lalu ber-akting dramatis lagi

masih tertawa kecil setelah mendengar itu, fion melemparkan bantal kearah mulan tapi tentu saja tembus. hal itu membuat mulan dan fion tertawa lagi.

ckleck...

suara pintu membuat tawa mereka terhenti dan otomatis memandang kearah pintu. ternyata edgar yang baru saja kembali dari depan.

"Lo ketawa sama siapa fin?" tanya edgar lalu menutup pintu kembali

"gak, gak sama siapa-siapa" jawab fion

edgar menatapnya curiga tapi tetap ingin melanjutkan tidurnya yang sempat tertunda.

"Yaudah, terserah lo deh mau ketawa sama siapa atau sendiri. gue pengen lanjut tidur, night" ujar edgar lalu merebahkan diri

Lunar eclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang