Chapter 17: Balas Dendam

21 2 0
                                    

Mohon maaf jika ada beberapa kesalahan kata dan typo karena itu ketidak sengajaan dari author,mohon pengertianya!!

|~~~|

Setibanya di mall, disana sudah ada edgar dan yang lainnya berkumpul.

"Gimana bisa hilang? Lo udah coba telfon?" Tanya keansa

"Udah tapi handphonenya gak aktif" jawab samudra dengan nada panik.

"Emangnya kalian kemana aja sampe bisa kepisah?" Tanya zoya lagi

"Gue tadi belanja beberapa baju, dan dia katanya pengen ke toilet tapi pas gue cek dianya udah gak ada" jelas samudra.

"Okeh kalau gitu kita pencar, 2 orang satu lantai okeh" Jelas edgar

Mereka semua langsung menuju masing-masing lantai mall dan mencari tiap sudut mall. Hingga 30 menit mencari belum juga tanda-tanda dari dinda.mulan pun turut mencari dengan teleport kesana kemari.

Dengan berat hati mereka semua berkumpul di basement mall tanpa kabar baik bahwa dinda sudah ketemu.

"Kami gak nemuin apa-apa" Ujar Zaffan baru datang.

"Kami juga" sambung fion

"Gimana ini" khawatir samudra

"Udah tenang, Semoga dinda baik-baik aja" Ujar Noel menenangkan Samudra

"Kalau gitu kalian balik aja dulu, gue bakal ke kantor polisi untuk bikin laporan tentang dinda" Ujar Edgar

"Nanti gue balik bareng andra ke aula" Sambungnya.

"Iyah" ucap samudra lemas.

Mereka semua memutuskan untuk pulang sejenak ke aula sembari menunggu edgar dan andra sampai ke aula untuk membahas dinda yang hilang.

|~~~|

Langit sudah terlihat agak gelap yang menandakan tidak lama lagi akan malam hari. Mereka tiba di aula di antar mobil yang telah di bawa jerico. Sampai didepan, semua terlihat sama saja. hingga saat mereka memasuki aula, ada yang aneh dengan aulanya.

"Eh ini kenapa lampu belum di nyalain?" Bingung Zoya.

"Semua Pegawainya kemana sih?!" Protes Jerico

Baru juga ingin berjalan kearah kamar belakang panggung, tiba-tiba saja lampu aula menyala terang. Tapi ternyata hal itu membuat mereka kaget ketika melihat pemandangan di panggung pelaminan yang hanya tersisa tirai itu.

"D-din?!" Kaget samudra

"what the-" kaget keansa

"Cepat lepasin dinda dari sana" Suruh Zaffan sehingga

Iya benar. Dinda terlihat pingsan dengan seluruh tubuhnya terikat oleh tali piano mirip dengan jazad melody yang di temukan beberapa hari yang lalu.

Baru saja davin dan noel ingin mendekat kearah panggung, Audrey muncul dari balik tirai panggung

"Well well...tidak secepat itu" Ucap Audrey membuat keansa dan davin berhenti maju.

Terlihat audrey yang berjalan anggun di panggung sambil membawa jarum rajut kniting yang terbuat dari besi dan ukurannya terbilang besar di tangan kanannya.

"Tapi tenang saja, dia tidak ku buat mati" Sambung Audrey

"Audrey apa yang lo lakuin?!" Teriak jerico kesal

"Apa?" Tanya audrey santai

"Jadi lo yang bunuh melody?!!"teriak jerico dengan amarah

"Iya,kenapa?" Tanya audrey

Lunar eclipseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang