17. Désolé, daddy

3K 197 3
                                    

Atmosfer di ruangan makan cukup tenang. Jaehyun dengan penuh pengertian selalu melihat ke arah Taeyong yang sedang sarapan. Memastikan kalau Taeyong memakan dengan nyaman dan lahap.

Wajah Jaehyun masih sama seperti semalam, walau tidak terlalu seram semalam. Yunho juga tak mengucapkan apapun selain ucapan selamat pagi saat Taeyong dan Jaehyun datang.

Yunho lebih dahulu pergi dari ruang makan karena urusan pekerjaan. Meninggalkan Jaehyun dan Taeyong. Jaehyun memindahkan piringnya di samping Taeyong lalu ia berjalan ke sebelah si manis.

"Makan yang banyak, habiskan."

Cup.

Perlakuan Jaehyun berubah 180° sekarang. Sambil memakan nasi gorengnya, Jaehyun memperhatikan Taeyong dengan wajah yang tak seseram tadi. Melainkan seperti orang yang baru saja jatuh cinta. Membuat Taeyong salah tingkah sendiri.

"Hyung jangan lihat-lihat yongie mulu. Yongie malu tauu.."

Jaehyun tertawa kecil, "Hyung hanya memastikan mu sayang. Cepat habiskan makanannya, gurumu akan datang 30 menit lagi."

Sambil menunggu Taeyong selesai homeschooling, Jaehyun memilih membantu pekerjaan Yunho. Hitung-hitung belajar mengurusi perusahaan daddy nya itu. Karena ia pewaris tunggal dan sebentar lagi daddy nya akan tidur di tanah. Jadi Jaehyun harus benar-benar mempersiapkan dirinya.

Apalagi sebentar lagi Taeyong selesai sekolah dan ia akan langsung menikahi nya setelah kelulusan Taeyong.

"Cih, kenapa banyak tikus tak berguna di perusahaan pria tua itu?" Gerutu Jaehyun saat melihat data keuangan yang berbeda dengan perhitungannya sendiri.

Jaehyun segera menyuruh salah orang kepercayaan keluarga Jung untuk mencari tikus-tikus itu dan membuangnya selayaknya sampah.

"Hyung?"

Jaehyun menoleh saat suara yang begitu familiar menyapa telinganya. Ia tersenyum menyapa Taeyong yang kepalanya menyembul kedalam ruang kerjanya.

"Masuk sayang."

Taeyong berjalan masuk dengan langkah hati-hati, tak ingin berlari karena bisa menyakiti punggungnya yang masih terdapat maha karya Jung Jaehyun.

Senyum Jaehyun tak luntur sejak tadi, apalagi saat mengetahui Taeyong membawa sesuatu yang disembunyikan di balik badannya.

"Tada!" Taeyong menjulurkan satu tangkai bunga mawar yang terbuat dari lipatan kertas.

"Untuk hyung, tadi yongie membuatnya bersama Bu guru." Celoteh Taeyong.

Jaehyun menerima bunga dari Taeyong. Ia menyuruh Taeyong untuk duduk di pangkuannya. Ia memegang pinggang Taeyong agar tak jatuh karena ia ingat punggung Taeyong masih terdapat luka basah.

"Hyung jangan marah lagi ya?" Pinta Taeyong.

"Oh, kau mencoba menyogok hyung dengan bunga ini ya?" Tanya Jaehyun.

Taeyong tersenyum lima jari sebagai jawaban. "Panggil hyung daddy dulu, baru nanti hyung maafkan."

Taeyong memiringkan kepalanya bingung, "hyung bukan daddy? Daddy itu daddy Yunho bukan hyung."

"Kau benar, tapi hyung bosan dipanggil hyung olehmu. Jadi panggil hyung daddy."

Taeyong berpikir sejenak, ia sedang menyusun kata-kata untuk pria dominant di hadapannya yang sedang menatapnya lapar. Bagaimana tidak? Mata bulat Taeyong serta ekspresi wajah sedang berpikir yang sangat menggemaskan dan juga bibir yang di majukan itu membuat iman Jaehyun tergoda.

"D-daddy Jae, maafkan yongie ya? Yongie janji tidak akan nakal lagi! Daddy harus memaafkan yongie!"

Cup

"Yongie sayang Daddy."

Jaehyun membeku sebentar untuk mencerna kejadian yang baru saja terjadi. Baru saja mulutnya terbuka suara alarm di jam tangan Taeyong mengurungkan niatnya.

Waktu istirahat Taeyong telah habis. Taeyong turun dari pangkuan Jaehyun. Ia berpamitan terlebih dahulu sebelum pergi.

"Yongie pergi dulu ya! Semangat kerjanya Daddy." Taeyong memberikan flying kiss untuk Jaehyun sebelum pergi.

"Astaga jantung ku." Jaehyun menggeleng pelan sambil mengusap dadanya.

" Jaehyun menggeleng pelan sambil mengusap dadanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hyung, ayo seperti mereka." Tunjuk Taeyong ke arah televisi yang menayangkan drama tentang dua siswa yang jatuh cinta.

Jaehyun yang sejak tadi fokus ke laptop, mengalihkan pandangannya. Ia menaikan salah satu alisnya tanda kalau ia agak bingung maksud Taeyong.

"Kita fotobooth pakai seragam seperti mereka, yongie ingin." Pinta Taeyong sambil menarik-narik pelan tangan Jaehyun dengan muka yang memelas.

"Sepertinya tidak bisa, hyung sibuk dua hari kedepan."

Bahu Taeyong merosot kebawah, ia menggigit bibirnya dengan pandangan ke bawah. Memainkan jarinya sendiri untuk melampiaskan kekecewaannya. Padahal besok adalah hari Minggu, tetapi Jaehyun tetap sibuk.

"Baiklah-baiklah besok." Pasrah Jaehyun yang sedikit merasa tak enak.

" Pasrah Jaehyun yang sedikit merasa tak enak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hantise De L'amour | Jaeyong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang