Epilog

2.7K 91 14
                                    

Taeyong menjalankan tugas terakhirnya. Yaitu menjadi pendamping hidup yang baik untuk suaminya, Jaehyun. Oh dan juga menjadi ibu yang baik untuk anak-anaknya kelak.

"Kau harus menemani Jaehyun dalam keadaan apapun. Kebaradaan mu disini karena dia, jadi kau pergi juga harus karena suruhan Jaehyun. Jadilah adik yang baik lalu setelahnya jadilah istri yang baik untuk Jaehyun."

Perkataan itu sangat membekas bagi Taeyong. Perkataan Yunho bertahun-tahun lamanya masih terekam jelas diotak Taeyong.

Dulu nya Taeyong hanya menangkap bahwa ia harus menjadi adik yang baik saja untuk hyung nya. Namun semakin lama, Taeyong paham. Apalagi dengan sifat Jaehyun yang setiap waktu nya bertambah ke posesifan nya terhadap Taeyong.

Setidaknya ini bentuk balas budi Taeyong terhadap keluarga Jung yang mengadopsi nya dari panti dan membesarkannya dengan baik walau ada beberapa kejadian yang membuat mental Taeyong terganggu.

Yah walaupun juga keluarga Taeyong lenyap di tangan keluarga angkatnya itu. Setidaknya masih tersisa Doyoung sebagai anggota keluarga kandung Taeyong.

Banyak perubahan yang terjadi setelah pernikahan Taeyong dan Jaehyun setahun yang lalu. Dimana Taeyong yang belajar bersikap dewasa guna mengurusi rumah tangganya.

Walaupun dirinya diperlakukan selayaknya sebagai barang antik oleh sang suami. Tapi tak memutuskan niatnya untuk menjadi istri yang penuh talenta seperti kebanyakan istri diluar sana. Taeyong mencontoh Doyoung untuk itu. Karena tak ada lagi sosok yang mendapatkan gelar istri di lingkungan sekitar nya selain hyung nya itu.

Taeyong menatap Jaehyun jengah, tak henti-hentinya pria yang sekarang menjadi suami nya itu menganggu dirinya menyusui anak pertama mereka.

"Aaa, kau sudah benar-benar tak menyayangi ku ya?" Rengek Jaehyun bak anak kecil.

Semenjak anak mereka lahir, kepribadian keduanya seperti tertukar. Dimana yang dulunya Taeyong bertingkah selayaknya anak kecil kini tergantikan dengan sifat dewasanya sebagai sang ibu. Dan Jaehyun yang dulunya memiliki sifat dewasa melebihi umurnya kini terus merengek seperti anak kecil.

Taeyong kan jadi merasa punya dua bayi! Satu berukuran kecil dan satunya besar. Satunya lemah lembut dan satunya ganas!

"Katanya ingin memiliki banyak anak. Tapi baru punya satu saja kau sudah seperti ini hyung!" Ujar Taeyong setelah mengingat ucapan Jaehyun saat malam pertama setelah pernikahan. Dimana Jaehyun semangat mengucapkan bahwa ia ingin mempunyai banyak anak.

"Tidak jadi, bahkan rasanya aku ingin membunuh bayi ini karena mengambil atensi kesayangan ku!" Seru Jaehyun dengan nada kesalnya.

Mata Taeyong melotot tak terima! Hei susah payah Taeyong berjuang untuk melahirkan anak mereka dan seenak jidat Jaehyun mengucapkan hal itu.

"Kau tidak gantle seperti Taeil hyung! Lihat bahkan kau tak pernah mau mengurusi anak mu atau mengalah pun berat. Coba lihat Taeil hyung, dia selalu membantu Doyoung hyung mengurusi anak mereka." Ucap Taeyong membandingkan. Sebenarnya tak ada niatan juga ia membandingkan Jaehyun, karena takut pria itu marah dan terjadi hal yang diluar nalar. Namun mulutnya tak bisa di rem, dan perasaan nya terlampau kesal.

"Tidak tidak! Aku lebih gantle dari Taeil." Sangah Jaehyun sembari menggeleng cepat. Ah untungnya Jaehyun masih di mode clingy nya.

"Makanya jangan seperti ini. Setidaknya mengerti dengan anak kita yang perlu perhatian penuh."

Jaehyun mengangguk, dirinya kembali memeluk Taeyong dari samping dengan pemandangan di bawahnya ada bayi laki-laki yang tertidur nyenyak di dekapan Taeyong. Lagi-lagi rasa iri itu muncul. Tapi Jaehyun mencoba menahannya demi Taeyong.

"Aku mencintaimu hyung. Jangan terlalu iri dengan anakmu." Ucap Taeyong pelan karena tak mau bayi di dekapan nya terbangun.

"Melebihi dia?"

Taeyong yang mengerti maksud Jaehyun hanya bisa mengangguk pasrah. "Iya, yongie lebih mencintai Jeje."

"Jeje?"

"Panggilan kesayangan dari ku. Hyung tak suka?"

Jaehyun menggeleng pelan. "Aku menyukai nya, karena bayi itu tak mendapatkan panggilan kesayangan dari mu."

"Itu anakmu juga hyung."

Taeyong benar benar tak percaya pada sang suami yang belum siap menerima gelar ayah. Lucu, karena Jaehyun lah orang yang pertama semangat menjelaskan rencananya di masa depan dengan memiliki banyak anak. Namun sekarang sangat berbanding terbalik dengan rencananya.

Hanya karena anaknya merebut atensi Taeyong dari dirinya. Jaehyun selalu merasa Taeyong berselingkuh darinya jika kesayangannya itu sedang memberi perhatian lebih pada sang anak sampai Jaehyun pun ia lupakan dan ia diamkan.

"Nikmati harimu bersama kesayangan ku. Meskipun kau darah daging ku, aku tak peduli jika sudah merebut Taeyong ku!"

 Meskipun kau darah daging ku, aku tak peduli jika sudah merebut Taeyong ku!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai! Kkk, lama gak update ya? Sekali nya update malah sampe end ^⁠_⁠^

Makasih buat kalian yang udah baca dan vote cerita ini, love banget deh hehehe...

Rencananya mau ku kasih sekuel tapi fokusnya bukan ke jaeyong tapi ke anak mereka sama temen mereka, ketebak lah ya.

Masih rencana ya bukan udah fix bakal publish 🙇 masih mikir mikir, kalau jadi sih aku kasih tau di akun ku yaa hehehe soalnya juga udah ada di draft :D

Bye bye

njunnyananaHantise De L'amourJaeyong End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

njunnyanana
Hantise De L'amour
Jaeyong End

Hantise De L'amour | Jaeyong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang