27. Retour

1.7K 98 3
                                    

Setelah perdebatan yang cukup alot, akhirnya Doyoung kalah untuk mempertahankan argumen nya.

"Taeyong kau yakin?! Hyung tekankan lagi, Jaehyun itu pembunuh! Dia bukan orang baik."

Taeyong menghela nafas lelah, energi nya terbuang habis untuk berdebat dnegan Doyoung. Kini mereka berdua berada di kamar Doyoung, berbicara empat mata dengan serius.

"Aku tahu, tapi—"

"Kau mencintai nya?" Tebak Doyoung pada adiknya.

Taeyong hanya bisa diam, tak ada niatan untuk menjawab tebakan hyung nya. Doyoung tertawa hambar.

"Taeyong, hyung tanya sekali lagi. Kau mencintai Jaehyun?"

Lagi-lagi tak ada jawaban dari Taeyong. Dengan perasaan gusar Doyoung duduk di sofa, mencoba menjernihkan pikiran nya agar ia bisa berpikir dengan baik.

"A-aku tidak tahu..." Cicit Taeyong pelan.

Doyoung menatap wajah sendu Taeyong, hanya sebentar saja sebelum dirinya alihkan ke jendela kamar yang view nya halaman belakang rumah.

Doyoung tahu bahwa adiknya tanpa sadar mencintai Jaehyun lebih dari saudara. Taeyong nya nyaman dengan pembunuh orang tua mereka. Ya karena sifat manis pria Jung itu tentunya yang membuat Taeyong tak bisa marah besar terhadapnya.

"Kalian belum selesai?"

Suara Taeil mengalihkan pusat perhatian kedua pria manis di ruangan itu.

"Ini sudah jam makan siang. Ayo makan dulu. Jaehyun juga sudah menunggu di ruang makan." Ajak Taeil dengan lembut.

"Kalian duluan saja," seru Doyoung.

Taeyong ingin membantah tapi lirikan mata Taeil menyuruhnya untuk menuruti kemauan Doyoung.

Setelah Taeyong pergi, Taeil menghampiri istri nya yang tengah memikirkan sesuatu. Sekarang tugas nya menjadi pasangan baik di mulai.

"Aku tak sengaja mendengar obrolan kalian dari luar. Dan yang dapat ku simpulkan adalah kau tidak rela Taeyong pergi kembali? Apalagi bersama Jaehyun."

"Hiks... Aku bingung." Doyoung memeluk tubuh suaminya. Melampiaskan perasaannya yang campur aduk pada dekapan hangat Taeil.

"Kau sudah memaafkan Jaehyun?"

Doyoung mengangguk, "Taeil, apa aku boleh egois untuk kali ini? Taeyong baru tinggal bersama ku dan Jaehyun ingin merebut nya kembali."

"Sudah jangan menangis. Sepertinya Taeyong mulai mencintai Jaehyun dan ingin kembali bersamanya, tapi dia memikirkan perasaan mu juga makanya dirinya meminta izin terlebih dahulu. Kau tahukan Jaehyun itu licik. Mungkin saja jika Taeyong tidak membujuk nya, dia langsung membawa Taeyong pergi dari kita."

"Bagaimana sayang?" Tanya Jaehyun pada Taeyong yang baru datang dengan wajah murungnya.

Bahu Taeyong terangkat memberitahu bahwa ia sendiri tidak tahu. Jaehyun menghela nafas kasar. Harusnya ia langsung membawa Taeyong saja tadi. Kalau begini kan makin lama dia kembali me mansion. Padahal Jaehyun sudah merindukan cuddle dengan kesayangan nya itu.

"Hyung, bagaimana kalau Yongie tetap disini? Doyoung hyung seperti nya sedih kalau Yongie pergi." Ucap Taeyong dengan lembut. Mencoba bernegosiasi dengan lelaki tampan di depannya.

"TIDAK! Kau harus bersamaku Jung Taeyong." Tekan Jaehyun dengan sorot mata kesalnya.

"Huh! Yongie bingung!" Taeyong menyembunyikan kepalanya pada lipatan tangan di atas meja. Dirinya pusing untuk membuat keputusan. Tak ada yang mau mengalah antara kedua hyung nya.

Hantise De L'amour | Jaeyong [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang