Hantise De L'amour | Jaeyong [End]

21. Kidnappé?

Decakan kesal sudah keluar beribu kali dari mulut Winwin. Muka julid nya pun tak ketinggalan melihat Ten yang sejak tadi masih sibuk merapikan tataan rias wajahnya.

"Ten kau lelet! Kasian Taeyong." Omel Winwin.

"Biarlah, yang penting wajahku tetap cantik."

"Tanpa make up pun wajah mu sudah cantik Tenie~"

"Oh astaga, terimakasih pujiannya manis. Tapi tetap saja aku butuh make up." Ten kembali melanjutkan acara dandannya yang tak kunjung selesai-selesai.

Winwin merotasi kan bola matanya malas. "Aku mau bersama Taeyong saja diluar." Winwin sudah tak tahan berdiri sejak tadi, lebih baik ia di luar toilet karena ada tempat duduk disana.

Ten hanya berdehem sambil mengoleskan lip tint pada bibirnya. Tak ada semenit Winwin keluar, pria manis itu kembali masuk dengan terburu-buru dan menghampiri Ten.

"Ten! Taeyong hilang!" Seru Winwin sambil mengguncang tubuh Ten.

"HA?! Bagaimana bisa?" Dengan cepat Ten memasukan lip tint nya ke dalam tas lalu keluar dari toilet mall.

Benar saja ucapan Winwin, Taeyong tak ada disana. Ten mencoba untuk tak panik, mungkin saja Taeyong kembali ke resto mereka makan tadi. Ya, semoga.

"Kita kembali ke resto saja, mungkin Taeyong disana." Ajak Ten pada Winwin yang sudah memasang wajah panik.

Kosong.

Meja yang mereka tempati tadi kosong, tak ada orang disana. Hanya ada paper bag yang menumpuk pada masing-masing kursi.

"Tenie.." rengek Winwin yang takut jika Taeyong benar-benar hilang.

"Tunggu disini." Pinta Ten agar Winwin tidak kemana-mana. Ia ingin menghampiri salah satu bodyguard yang sejak tadi sudah memantau meja mereka.

"Saya tidak melihat nona Taeyong sejak tadi, terakhir saya melihat bersama anda nona Ten dan Winwin."

"Beri tahu Jaehyun cepat! Dan suruh teman-teman mu mencari Taeyong sekarang. Pasti Taeyong belum jauh." Suruh Ten pada pria berbadan besar itu.

"Baik nona."

"Sialan! Aku kecolongan!"

Jaehyun tergesa-gesa memakai jas nya yang ia sampirkan pada kursi kebesarannya. Sambil berjalan, Jaehyun menelpon sekretaris nya.

"Kun, lacak Taeyong."

Jaehyun langsung mematikan sambungan telepon tanpa menunggu balasan Kun. Dia harus segera mencari keberadaan kesayangannya.

Mobil yang dikendarai Jaehyun sedikit mengganggu penguna jalan raya. Jaehyun melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, tentu itu membuat pengguna jalan lainnya resah. Apalagi Jaehyun menerobos lampu merah.

Ponsel Jaehyun kembali berdering. Nama Kun tertera disana.

"Tuan, nona Taeyong terakhir berada di taman kota. Sepertinya nona diculik, karena kalung nona dilepas dan di tinggalkan di taman kota. Cctv sekitar taman kota juga sudaha dihapus oleh pelaku. Rekaman yang berhasil disimpan pada kalung nona menunjukkan orang terakhir yang bertemu nona bernama Lee Doyoung. Menurut informasi, nona Taeyong adalah adik dari Lee Doyoung. Tuan sebaiknya pulang terlebih dahulu untuk menyusun rencana."

PIP

"FUCK!"

Sedari tadi Taeyong tak melepaskan pelukannya pada Doyoung. Dia tak menyangka jika ia masih mempunyai keluarga.

"Taeyong, kau tidak lelah memeluk hyung?" Tanya Doyoung.

Gelengan kecil Taeyong berikan, "tidak, yongie tidak lelah."

Taeil yang sedari tadi menemani dua submissive itu tersenyum tipis saat melihat wajah tertekan Doyoung yang sejak tadi menjadi boneka bagi Taeyong.

"Aku ambilkan cemilan dulu." Taeil pamit pergi. Dirinya harus memberikan cemilan untuk adik iparnya dan juga istrinya terutama.

"Hyung," lirih Taeyong pelan.

"Ada apa Tae?"

"Apa Jaehyun hyung akan marah jika aku disini? Aku tidak izin untuk pergi bersama mu."

"Tenang saja, selama kamu disini akan aman. Tidak ada Jaehyun hyung yang galak dan jelek itu."

"Yaa!! Jaehyun hyung tampan tau!"