Chapter 4

11 1 1
                                    

Jihoon terbangun dengan nafas terengah engah keringat membanjiri tubuhnya, disertai dengan detak jantung yang kian mencepat.

"Jihoon"

Jihoon menoleh mendapati Yoonbin yang saat ini menatapnya datar namun Sirat kekhawatiran.

Eung? Dimana iya sekarang?

"K-kau?"

Yoonbin menghela nafas pelan kemudian memberikan sebotol air mineral pada Jihoon.

"Pulang lah Hoon, aku tahu kamu memang yang paling sibuk dalam persiapan pensi ini tapi kamu juga tidak bisa memaksakan diri seperti ini" ucap Yoonbin membenarkan letak kacamata yang bertengger ditulang hidungnya.

Jihoon terdiam, Yoonbin benar, Jihoon ketiduran diruang rapat saat ini. Bukan tanpa alasan, pria berusia hampir 19 tahun itu nyatanya terlalu lelah dengan kegiatan yang begitu padat, lelah juga karena akhir akhir ini ia menghabiskan waktunya dengan membaca buku usangnya dilantai bawah tanah, di laboratorium pribadinya.

Jihoon terdiam menatap Yoonbin yang saat ini anteng menekan nekan keyboard laptop nya. Entah kenapa setiap kali melihat Yoonbin ia rasa ia tidak asing dengan wajah pria berwajah datar disampingnya, entah ada apa yang jelas ia merasa ada sangkut pautnya dengan segala hal yang akhir akhir ini menimpa dirinya.

"Doyoung sudah memberi laporan?" Tanya Jihoon

Yoonbin menggeleng memberi jawaban tanpa menoleh sedikitpun kearah Jihoon.

"Alergi Doyoung kambuh, akibat perubahan iklim akhir akhir ini. Dia bilang saat ini dia diinfus dirumah sakit karena imunnya akhir akhir ini melemah"

Jihoon lagi lagi terdiam. Perubahan iklim ya?

Yoonbin mengangkat sebelah ujung bibirnya mendapati Jihoon yang sepertinya sedang berfikir.

"Kenapa"

Jihoon mengalihkan atensinya pada pria Ha tadi.

"Kenapa, maksudnya?"

"Bukan kah gampang saja bagi mu mengetahui apa yang sebenarnya terjadi pada ekosistem dunia? Atau setidaknya hanya untuk mengetahui bagaimana keadaan dunia saat ini"

Jihoon hampir saja menonjok pria Ha yang saat ini berada beberapa langkah darinya.

Bagaimana pria didepannya ini tahu? Bukan kah Jihoon merahasiakan segalanya? Sebenarnya siapa pria Ha ini?dan apa hubungan Ha Yoonbin ini dengan kehidupannya Sepertinya, dia sedikit tahu tentang dirinya dan juga____ Junghwan.

Jihoon diam sejenak. Bukan apa, pasalnya ia sedang emosi. Jihoon tidak mau mengambil resiko dengan langsung memberikan Yoonbin celotehan yang malah membuatnya merasa menang dan malah mendapatkan informasi lebih jauh tentang dirinya. Jihoon harus lebih hati-hati menghadapi pria semacam Ha Yoonbin.

Tapi kenapa dirinya makin emosi sih...

Memilih mencoba tetap menahan amarahnya, Jihoon bangkit dari duduknya, meraih satu buku bacaan yang ada dipojok ruangan yang memang disediakan khusus untuk anak OSIS yang sedang merasa bosan.

Yah, semacam perpustakaan gitu.

Jihoon tahu betul, seseorang yang mencoba mengetahui dirimu lebih dalam terkadang mencoba untuk memancing sisi emosional mu, sejauh mana kamu kehilangan kendali tentang emosional mu maka sejauh itu juga ia akan menang dan menjadikan sisi itu sebagai kekuatannya untuk mengalahkan mu.

Ya, percayalah___ sisi emosional itu sangatlah berbahaya. Semakin kamu menunjukkan sisi emosional maka akan semakin jauh pula kamu kehilangan kekuasaan.

"Eoh iya... Seharusnya itu aku lakukan. Tapi sayangnya___ teman teman yang dapat ku andalkan untuk mendapatkan informasi berharga sedang memiliki kesibukan sendiri sendiri"

Jihoon menjeda kalimatnya sebentar, menghela nafas pelan sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya.

"Hah~ kamu mengerti kan maksud ku Ha? Informan ku seperti Doyoung yang humble sana sini sekarang sakit. Hyunsuk sibuk dengan proposal pensi antar sekolah... Na Jaemin sekarang diluar kota untuk meninjau acara kita lebih lanjut... Satu satunya teman pintar yang bisa ku andalkan sekarang hanya kamu... Dan... Lihat kamu juga sibuk dengan diagram diagram ini"

Jihoon menghela nafas dramatis, sementara Yoonbin diam diam mengepalkan tangan menahan emosi. Jelas sekali yang dimaksud Yoonbin bukan yang ini.

Yoonbin menggeleng pelan kemudian kembali melanjutkan kegiatannya di laptop.

Jihoon mengangkat sebelah bibirnya mengubah ekspresi dengan cepat setelah seseorang masuk kedalam ruangan.

"Eoh.... Kalian ada disini juga ternyata" ucap Hyunsuk kemudian menegak air dari galon yang ada dipojok ruangan.

"Bagaiman dengan proposal nya? Sudah di ACC?" Tanya Jihoon

Hyunsuk yang lagi minum mengangguk dengan jempol terangkat.

"Hah~ syukurlah..."

Yoonbin bangkit dari duduknya membuat Jihoon yang tadinya fokus pada Hyunsuk langsung mengalihkan perhatiannya. Menatap pria bermarga Ha itu yang nyatanya melangkah pergi.

"Ha Yoonbin! Lain kali beri aku informasi terbaru. Bahkan beri tahu aku apapun yang kamu tahu" ucap Jihoon sedikit berteriak pada laki laki jangkung yang sialnya tidak menggubris sama sekali.

Meskipun akhirnya aku akan tahu dengan sendirinya. Batin Jihoon

Melihat punggung Yoonbin yang semakin menjauh membuat Jihoon tertawa puas mengabaikan Hyunsuk yang saat ini menatapnya aneh.

"Ada apa" tanya Hyunsuk heran melihat bagaimana jihoon yang tiba tiba berujar riang pada Yoonbin.

Heol... Sejak kapan si ketua OSIS itu menjadi sekarang itu dengan Ha perfeksionis Yoonbin.

Jihoon hanya mengedikkan bahunya acuh kemudian kembali memfokuskan pandangan pada layar laptop yang terbuka bahkan sebelum dia ketiduran.

Terimakasih karena sudah membuka portal antar dimensi. Meski akan terjadi beberapa kekacauan dalam masing masing dimensi kita... Percayalah bahwa kita bisa mempersatukan satu dunia dengan 4 elemen berbeda ini sebagaimana mestinya"

Jihoon semakin tidak mengerti dengan apa yang dimaksud pria didepannya.

"Apapun resikonya, aku harap kamu tetap bertahan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Another WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang