Ra (Atum), atau biasa dipanggil dengan dewa matahari oleh rakyat mesir, Merupakan dewa tertinggi yang disembah dan dipuja oleh masyarakat mesir dan juga dipercaya sebagai simbol perdamaian dan kehidupan dunia.
Semua percaya dengan menyembah Dewa Matahari sebagai kepercayaannya akan mendapat rahmat dan perlindungan dari alam dan semesta.
Dan kemudian, muncul wahyu dimana salah seorang diantara ratusan ribu umatnya, terdapat satu orang yang amat dicintai dan disayangi oleh dewa matahari. Tidak hanya mendapat anugrah dari dewa matahari, dewa dewi yang lain juga mencintainya. Setiap bagian dari tubuhnya diberi keagungan dan kemuliaan yang melimpah.
Dan disanalah, para umatnya percaya bahwa orang yang dicintai oleh para pencipta itu akan memberikan kemakmuran dan kedamaian untuk rakyat mesir.
Rakyat mesir sangat bahagia akan wahyu itu dan terus berusaha untuk mencari sosok yang dicintai dewa dewi.
Hingga akhirnya, setelah ribuan tahun semenjak wahyu itu diturunkan, muncullah sebuah wahyu baru yang dimana dijelaskan, bahwa putra terakhir dari Raja yang memimpin mereka pada saat itulah yang akan menjadi anak yang dicintai dewa dewi.
Semua yang mendengar wahyu itu seketika bersorak kemenangan, bahagia dan menunggu hingga tibanya waktu kelahiran anak suci yang dimuliakan oleh dewa.
Setahun setelah wahyu, sang permaisuri dikabarkan mengandung seorang bayi di usianya yang seharusnya tidak bisa mengandung. Setelah mendengar kabar itu, semua percaya, bahwa anak yang dikandung permaisuri ialah anak suci yang mereka tunggu selama ini.
Semua menyambut kabar kandungan sang permaisuri dengan bahagia, bahkan sang raja tambah bahagia dan menjunjung tinggi anaknya yang akan muncul dimuka bumi ini.
Wahyu mengatakan bahwa sosok anak yang akan lahir memiliki tampang yang berbeda jauh dari keluarganya sendiri. Wahyu mengatakan bahwa anak suci akan terlahir suci dengan tubuh yang bersinar dan di sertakan dengan lambang bintang didadanya.
Waktu mulai berjalan, hari demi hari, bulan demi bulan, hingga tibalah hari kelahiran sang anak suci.
Semua rakyat mesir menunggu di depan kerajaan sambil memanjatkan doanya kepada dewa matahari, mengharapkan keselamatan dan kesuksesan dalam proses penyalinan.
Oekk oekk
Terdengar tangisan pecah dari ruangan penyalinan. Sang raja beserta salah seorang sahabatnya yang menunggu dengan penuh kekhawatiran lantas segera masuk dan seketika terdiam terpesona saat melihat sang permaisuri yang tersenyum sambil menggendong sosok mungil yang tampak bersinar sehat dengan lambang bintang didadanya.
Sang raja mendekat dengan kaku dan meraih putranya yang baru terlahir layaknya sebuah berlian yang begitu berharga.
Begitu merasakan gendongan yang berbeda, sang buah hati segera membuka mata dan menatap lebar sang raja yang juga menatapnya.
Sebuah manik hitam legam yang penuh dengan kelap kelip bintang menatapnya dalam diam. Mata yang jauh berbeda dari sang raja dan permaisuri yang memiliki manik berwarna emas, kulitnya yang begitu putih pucat seperti susu, tampak bagitu bersinar dan sehat.
Sang raja dengan penuh kebahagiaan membawa anak suci didalam dekapannya menuju keluar untuk memperlihatkan putra sehatnya kepada seluruh rakyat yang telah menunggu kedatangan sang anak suci.
Begitu raja keluar dan berdiri tegas di depan seluruh rakyat, semuanya langsung terdiam. Tercengang saat melihat sosok mungil yang berada di dalam dekapan sang raja. Perlahan, sang raja kemudian membuka mulut sambil mengangkat sang anak suci dengan tinggi, menampakkan keagungan sekaligus rasa hormat.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Heart [JongDok]
FanfictionPernahkan kau mendengar tentang Golden Heart? itu merupakan sebuah kisah dimana seorang pemuda yang dicintai dan dimuliakan oleh para dewa. seorang pemuda yang ditunjuk oleh Dewa Matahari untuk menjaga cawan emas dengan memberikan sebuah keabadian...