Chapter [15]

997 169 19
                                    

"apakah ada yang bisa saya bantu?"

Seorang pustakawan wanita tersenyum ramah padanya. Namun entah mengapa, Dokja merasa sesuatu yang salah pada senyum itu. Dia merasa sedikit ketidaknyamanan.

"Apakah ada yang bisa kau rekomendasi?" Tanya Dokja. Dia sebenarnya ingin mencari informasi mengenai kepingan, namun dia memutuskan untuk tidak menanyakan hal itu.

"Bagaimana dengan kisah-" wanita itu merekomendasi berbagai kisah kisah yang membuat Dokja berbinar tertarik. Ternyata buku yang ada disana tidak hanya tentang mesir dan sekitar, tapi kisah kisah dari pejuru dunia juga terdapat didalamnya. Membuat Dokja semakin terpana.

Ketika melihat kisah kisah yang direkomendasi oleh pustakawan, mata Dokja menangkap sebuah nama yang dia kenal.

"Kisah Queen of The Darkest Spring & Father of The Rich Night"

'Ah- aku pernah mendengar mereka dari anubis'

"Ah- kisah Hades dan Persephone, apakah anda mengenalnya?" Tanya pustakawan itu dengan riang. Dokja mengangguk dan mengatakan bahwa dia pernah mendengarnya dan juga menyukai kisah mereka.

"Itu salah satu kisah yang saya sukai. Tentang bagaimana Hades yang jatuh cinta pada Persephone sangatlah indah. Tidak hanya itu, kisah tentang 3 bersaudara juga sangatlah menyenangkan." Jelas Pustakawan.

"Kau sangat mengetahuinya dengan baik." Ujar Dokja tersenyum melihat pustakawan yng begitu antusius menceritakan kisah mereka.

"Haha- sebenarnya saya seorang imigran yang berasal dari Yunani. Dan menganut kepercayaan terhadap Olympus." Jelas pustakawan.

"Mengapa anda meninggalkan Yunani dan menuju ke Mesir?" Tanya Dokja penasaran.

"Karena saya ingin melihat kisah kisah yang ada disini. Olympus sangatlah indah, namun diantara semua itu, ada satu legenda yang membuat saya sangat tertarik hingga memutuskan untuk meninggalkan tanah air saya." Jelasnya tersenyum lembut.

Seketika bagian dada Dokja berdenyut kuat. Sensasi yang sama ketika dia bertemu dengan Heewon dan yang lainnya kembali terasa. Sensasi yang mengatakan bahwa mereka bisa dipercaya.

"Kisah apa itu?" Tanya Dokja. Tangannya tanpa sadar mencengkram ujung pakaiannya.

"Legenda yang turun ribuan abad yang lalu, dan kemudian muncul 300 tahun terakhir. Kisah seorang anak suci." Ucapnya dengan penuh semangat. Dokja seketika merasa jantungnya berdetak cepat.

"Ketika pertama kalinya saya mendengar kisah anak suci saat masih di kuil, saya merasa jantung saya berdetak hebat setiap kali mendengar pendeta yang menceritakan legenda itu. Saya sangat tertarik, saya sangat ingin melihat tempat dimana kisah itu terlahir. Dan saya benar benar berharap bahwa legenda itu nyata dan ada saat ini."

DEG

DEG

"Namun sepertinya, yang namanya legenda tetaplah legenda. Tidak ada yang tau apakah itu nyata atau tidak. Namun jauh dilubuk hati saya, saya mempercayai bahwa mereka nyata dan ada."

Dokja merasa hatinya menghangat saat mengetahui bahwa pustakawan itu sangat menyukai dan juga mempercayai kisahnya. Rasa haru dan kebahagiaan yang besar bermekaran di dadanya. Dokja tidak menyangka akan mendengar pendapat yang begitu tulus mengenai dirinya sendiri. Dia tidak menyangka masih ada yang mempercayainya sampai saat ini.

"Haha- sepertinya saya terlalu banyak berbicara. Maaf jika itu membebani anda." Maafnya tersipu malu karena terlalu bersemangat.

Dokja menggeleng dan tersenyum puas. Setelah bercerita banyak hal, Dokja akhirnya memutuskan untuk kembali ke rombongan. Sebelum dia melangkah keluar, pustakawan memanggilnya.

The Golden Heart [JongDok] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang