"Sooyoung, apa kau tau lokasi letak pecahan berikutnya?" Tanya Dokja lewat kristal komunikasi. Dia kini tengah duduk di bagian dalam kereta, sementara Jonghyuk yang mengendalikan kereta agar stabil. Mereka memutuskan untuk menggunakan kereta dikarenakan panas terik yang begitu kuat.
Kurang lebih kayak gini ilustrasi keretanya
.
"Aku mendapatkannya. Itu ada di Kota Loss Town. Lokasi kotanya berada dekat dengan kalian. Hanya butuh 3 hari untuk sampai di kota berikutnya.. hanya, aku kurang yakin dengan kota itu" ucap Sooyoung dari balik kristal.
"Memangnya apa yang ada di kota itu?" Tanya Dokja. Jonghyuk yang mendengar dari depan hanya diam melirik pada batu kristal.
"Tempat itu bukanlah tempat yang bagus dan aman. Kau jangan pernah sekali sekali percaya dengan apa yang dikatakan penduduk disana jika ingin selamat." Ucapnya. Itu tidak terdengar baik.
"Kota itu mendapat julukan sebagai kota terburuk. Nama lain dari kota itu adalah kota perbudakan. Jadi jangan sampai kau diculik dan dijual di pasar gelap, atau kau mungkin akan ...." Jelas Sooyoung dengan nada yang menakutkan. Dokja seketika merinding dan berharap tidak terjadi apa apa.
"Yah begitulah. Intinya kau ikuti saja bajingan itu dan jangan pernah percaya dengan situasi yang membuatmu ingin bergerak. Asal kau mendengar perkataanku, kau akan selamat. Mengerti?"
"Ya.. aku juga tidak ingin dijual" ucap Dokja merinding.
"Bagus, kalau begitu sampai jumpa lagi. Pastikan untuk terus aman." Ucap Sooyoung. Dokja mengiakan dan batu kristal itu berhenti bersinar, menandakan bahwa komunikasi telah berakhir.
"Haah.. kuharap tidak terjadi apa apa selama kita disana" gumam Dokja merinding. Perjalanan mereka terus berlanjut dan tampak aman tanpa hambatan.
Malamnya, mereka memutuskan untuk berhenti. Dan seperti biasa, Dokja akan bangun di tengah malam dan memulai doanya. Namun kali ini dia ditemankan oleh Jonghyuk yang menjaga dimalam itu.
Meski tidak berbincang satu sama lain, keduanya tampak menikmati kesunyian kala itu. Jonghyuk terus menatap Dokja yang bersinar diantara kilauan bintang bintang. Mau berapa kalipun dia melihatnya, tetap tidak bisa menghentikan rasa kagum dan takjuk.
"Apa kau akan melakukannya setiap malam?" Tanya Jonghyuk. Dokja segera membuka matanya dan menatap Jonghyuk.
"Ya, itu sesuatu yang wajib ku lakukan tiap saat. Suka tak suka aku harus melakukannya." Ucapnya tersenyum. Namun nadanya mengandung nada kesedihan.
Dokja melanjutkan kembali ritualnya hingga selesai dan menutuskan untuk tidur dengan Jonghyuk yang menyusul tak lama setelahnya.
.
.
Tak terasa, setelah 2 hari perjalanan, akhirnya mereka menemukan pintu masuk ke kota LossTown. Dilihat dari namanya saja, jelas kota itu terlihat tidak baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Heart [JongDok]
FanfictionPernahkan kau mendengar tentang Golden Heart? itu merupakan sebuah kisah dimana seorang pemuda yang dicintai dan dimuliakan oleh para dewa. seorang pemuda yang ditunjuk oleh Dewa Matahari untuk menjaga cawan emas dengan memberikan sebuah keabadian...