SRINGG
BUGH!!
"Jangan menyerangnya!" Teriak Dokja di belakang saat melihat Jonghyuk yang berusaha menebas monster bayangan itu menjadi dua. Jonghyuk mendengar perkataan itu segera mengganti dari dari posisi memotong, menjadi posisi menendang monster itu dan segera membawa Dokja menjauh dari sana.
"Dengar, kau tidak boleh memotongnya. Mereka akan membelah diri dan akan semakin banyak" jelas Dokja menoleh ke belakang untuk melihat situasi. Beberapa bayangan baru mulai muncul di permukaan lantai dan sekumpulan monster bayangan yang menyeramkan berdiri disana dengan memamerkan taring mereka yang tajam dan beracun.
Jonghyuk mengangguk dan segera menurunkan Dokja dengan pelan.
"Menjauhlah dari tempat ini dan cari Sooyoung untuk mendapat perlindungan." Ucapnya segera berbalik, namun Dokja menahan lengannya dan menatap dengan cemas.
"Lalu bagaimana denganmu? Kau ingin menghadapi mereka sendirian?" Tanyanya.
Jonghyuk hanya mendengus kecil dan kembali menghadap Dokja. Dirinya dengan pelan menunjuk dan menekan dada Dokja.
"Mereka mengincarmu dan artefak itu"
Dokja tidak membalas perkataan Jonghyuk. Jonghyuk kembali fokus dan memikirkan cara untuk mengalahkan monster itu tanpa menebasnya. Namun tarikan dari Dokja kembali merebut perhatiannya, membuatnya mendedah pelan dan ingin bertanya apa lagi keraguan yang di miliki pria itu.
Namun tepat saat berbalik, dirinya kaget saat merasakan tarikan kuat yang memaksanya merunduk untuk merasakan sentuhan dingin yang manis untuk kedua kalinya.
!!?
Dokja mencium Jonghyuk secara singkat dan mengalirkan beberapa cairan (liur) miliknya. Jonghyuk bisa merasakan kekuatan yang mengalir deras ke seluruh tubuhnya, namun dia hanya menatap lebar pria yang menarik ciumannya dan sedikit menunduk.
".... Hati hati, dan mereka lemah terhadap panas dan cahaya." Jelasnya dengan gumaman pelan.
Meski dalam kondisi yang minim pencahayaan, Jonghyuk bisa melihat leher dan telinga Dokja yang memerah. Bahkan apa yang tidak disadari oleh Jonghyuk sendiri ialah ketika dia tanpa sadar menjilati bekas ciuman dari Dokja. Untungnya tempat itu cukup gelap dan Dokja tengah menunduk hingga tidak melihat tindakan itu.
Dikarenakan kondisi, Jonghyuk tidak ingin kehilangan fokusnya segera mengangguk menepuk pelan kepala Dokja,
"Bergegaslah" seru Jonghyuk pelan dan berbalik. Berkat ciuman (*cairan liur) itu meningkatkan stamina dan sihir yang terdapat di tubuhnya. Setidaknya dia mungkin bisa menciptakan api yang cukup untuk menghancurkan monster monster itu.
Melihat Jonghyuk yang bersiap untuk menyerang, Dokja tanpa ragu segera bangkit dan berlari menjauh dari ruang singgasana.
Begitu keluar dari ruang singgasana, istana telah dipenuhi oleh para prajurit yang terbangun dan tengah melaksakanan evakuasi kepada seluruh penghuni istana.
Dan sekali lagi, istana bergetar kuat. Getaran itu berasal dari ruang singgasana yang berarti Jonghyuk tengah bertarung melawan puluhan bayangan itu, yang dibantu oleh beberapa pasukan yang datang. Dan ditengah larinya, dia berhasil menemukan Sooyoung yang berlari membawa beberapa alat yang tidak pernah dilihatnya.
"Sooyoung!!" Teriak Dokja di tengah keramaian. Sooyoung mendengar teriakan Dokja segera menoleh dan berseru.
"Kim Dokja! Sialan! Apa yang terjadi!?" Sooyoung mendekat dan mengguncang bahu Dokja.
"Monster telah menyerbu istana! Mereka mencoba mengambil artefak yang ada di istana. Jonghyuk sekarang tengah melawan mereka sendirian. Kita harus menolongnya!" Seru Dokja dengan cepat. Kembali, istana berguncang cukup kuat, membuat penghuni istana semakin panik.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Golden Heart [JongDok]
Fiksi PenggemarPernahkan kau mendengar tentang Golden Heart? itu merupakan sebuah kisah dimana seorang pemuda yang dicintai dan dimuliakan oleh para dewa. seorang pemuda yang ditunjuk oleh Dewa Matahari untuk menjaga cawan emas dengan memberikan sebuah keabadian...