VI. Energi Magis?

132 48 3
                                    

Happy reading..

•••

*Tok tok tok, suara ketukan pintu.

"Eclis, bangun Eclis."

Aku masih dalam keadaan setengah sadar dan mendengar suara ketukan pintu yang samar-samar, diikuti oleh suara orang yang memanggil namaku. Sepertinya suara itu adalah suara Kle.

Aku pun terbangun dari tidurku dan membuka mataku perlahan.

"Sebentar Kle, aku datang," ucapku dengan suara rendah karena baru bangun tidur.

"Baiklah," jawab Kle.

Aku pun beranjak dari tempat tidur dengan mata sayup dan membukakan pintu agar Kle dapat masuk.

"Maaf Kle, sepertinya aku kelelahan jadi susah untuk bangun lebih cepat," ucapku.

"Tidak apa, Eclis. Lagian ini masih pagi dan kita belum terlambat untuk berangkat lebih cepat," ucap Kle dengan senyum andalannya.

"Senang mendengarnya. Aku ingin bersiap-siap dulu ya, dan kamu boleh tinggalkan aku untuk bersiap-siap juga," ucapku.

"Oh iya, sebelum itu aku ingin memberikanmu baju ini... baju ini dilengkapi dengan pelindung magis yang cukup kuat untuk menahan serangan monster level menengah," ucap Kle sambil menjulurkan kedua tangannya yang menopang satu set baju berwarna biru langit.

Baju ini memiliki lengan panjang, kainnya cukup nyaman dan terasa ringan, namun aku tidak menyangka bahwa baju ini cukup kuat untuk menahan serangan monster. Baju ini sudah setelan dengan bawahannya, yaitu sebuah rok panjang yang cukup ringan untuk berkibar-kibar jika terkena angin.

Menurutku, setelan baju ini cukup cantik, terlebih warnanya yang seperti biru langit, dan di bagian lengannya terdapat motif bunga yang lucu. Kurasa, pakaian ini cocok denganku.

"Baiklah, kalau begitu aku pergi dulu. Saat sudah selesai, pergilah ke depan gerbang penginapan, aku akan menunggumu disana," jawab Kle.

"Oke," ucapku.

Aku pun bersiap-siap dengan membersihkan badanku terlebih dahulu, dan setelah itu aku mengganti bajuku dengan baju yang diberikan oleh Kle tadi.

Setelah selesai bersiap-siap, aku langsung pergi ke depan gerbang penginapan untuk menemui Kle.

Di perjalanan menuju depan gerbang, tiba-tiba aku teringat mimpi ku malam ini.

Hal terakhir yang kuingat adalah fakta bahwa diriku tidak menemukan tempat berteduh, seperti kehilangan arah dan tidak tahu jalan untuk kembali.

Sepertinya aku di mimpi itu menjadi anak kecil yang sedang tersesat di tengah badai, tapi lagi-lagi anak kecil yang kumimpikan ini mempunyai rambut berwarna merah darah yang sama sepertiku.

Saat aku sedang memikirkan ini semua, terdengar suara Kle memanggilku dari kejauhan.

"Eclis, ayo cepat kesini," panggil Kle sambil melambaikan tangan kanannya tinggi kepadaku.

"Iya, aku segera kesana," ucapku sambil bergegas ke tempat Kle berada.

Sesampainya di sana, aku menemukan dua ekor kuda berwarna coklat, dan keduanya memiliki simbol berbentuk rumah kecil. Mungkin simbol itu menggambarkan bahwa kuda-kuda ini berasal dari penginapan ini.

"Eclis, ini adalah kuda-kuda yang akan kita pakai untuk menempuh perjalanan. Dan tenang saja, kuda-kuda ini tidak akan mudah kabur dari kita karena mereka sudah terikat kontrak dengan keluarga Homelys, yang secara otomatis akan mengikuti perintahku," jelas Kle.

"Baiklah, jika begitu, tapi jujur saja, aku belum pernah menaiki seekor kuda," jawabku.

"Tenang saja, Eclis, karena aku akan membantumu," ucap Kle dengan percaya diri.

My Life's WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang