XIII. Apakah Mungkin?

84 35 0
                                    

Happy reading^^♡

•••

Aku mengusap air mata yang mengalir di kedua mataku dan berkata,

"Ah ini karena mataku kelilipan, aku baik-baik saja jadi kalian tidak perlu khawatir"

"Kamu sangat pandai untuk berbohong, Eclis" Ucap Kle dengan senyuman di wajahnya.

"Apakah kamu tetap ingin melanjutkan percakapan ini?" Ucap Sang Healer.

"Tentu saja, jadi inti dari semua cerita itu, aku ingin menanyakan kepadamu apakah kamu tau cara menyembuhkan ingatan yang hilang?" Ucapku.

"Hm, itu hal yang mudah bagiku, namun jika dari cerita yang kamu ceritakan sepertinya dirimu tidak berasal dari dunia ini, apakah tebakanku benar?" Ucap Sang Healer dengan senyuman yang tidak dapat terbaca apa maksud dari senyumannya.

"..." Aku terdiam sejenak.

"Tidak apa jujur saja kepadaku, aku tidak akan berbuat macam-macam juga kepadamu" Ucap Sang Healer.

"Benar, tebakanmu benar, aku bukan dari dunia ini" Ucapku kepada Sang Healer.

"Jadi, kamu bahkan tidak tau siapa itu Eclisia? Dan apakah menurutmu ini hanya kebetulan jika penampilan dirimu di dunia ini mirip dengan penampilan Putri Eclisia?" Ucap Sang Healer dengan mata yang benar-benar haus akan jawaban.

"Iya ucapanmu benar, aku tidak tau pasti siapa itu Eclisia, dan mengapa diriku bisa berpenampilan sama dengannya, namun hal yang pasti menurutku adalah fakta dimana aku memimpikan sosok anak kecil yang selalu dipanggil dengan nama Eclisia, dan anak itu terlihat seperti diriku di dunia ini versi anak-anak, berambut merah darah dan bermata biru dengan pupil bunga" Ucapku.

"Bukankah aneh jika kamu hanya kebetulan berpenampilan mirip dengan Putri Eclisia di dunia ini, dan mimpi itu mungkin salah satu petunjuk yang akan memberi kita jawaban dari keanehan tersebut" Ucap Sang Healer dengan senyuman yang begitu hangat.

Senyuman hangat itu membuatku sedikit lega dan tidak tegang lagi, jujur saja aku tadi merasa agak tegang saat menceritakan kebenaran diriku, bahkan aku memberi tahu mereka bahwa diriku berasal dari dunia lain, aku merasa agak takut jika mereka tiba-tiba tidak menerimaku disini.

"Aku juga berfikir seperti itu untuk sesaat, namun aku hanya tidak berani untuk menyimpulkannya, karena aku juga masih tidak yakin" Ucapku.

"Tidak apa, wajar saja kamu tidak yakin, terlebih lagi bibimu sendiri mengatakan bahwa orang tuamu telah meninggal dari lama, sedangkan Eclisia memiliki ayah dan ibu yang merawatnya dari kecil hingga-" Ucap Sang Healer yang terhenti di kata hingga.

"Hingga?" Ucapku.

"Hingga Eclisia berumur 13 tahun, tepat di ulang tahun Eclisia yang ke-13, keluarga Eclisia mengalami tragedi besar yang menyebabkan kedua orang tua Eclisia dinyatakan hilang, tragedi itu menyebabkan banyak sekali korban jiwa, salah satunya adalah Putri bungsu Raja Heavell yaitu Eclisia, namun terdapat korban bangsawan tinggi lain selain Putri Eclisia yaitu Putra Mahkota Kekaisaran Landion yang pertama, Kal Liliou Landion" Jawab Sang Guardian.

Aku cukup mengerti dengan apa yang dijelaskan Sang Guardian, namun saat aku mendengar nama Kal Eliou Landion entah mengapa hatiku jadi merasa bersalah, aku tidak tau mengapa rasanya jiwa dan ragaku langsung lemah mendengar nama itu.

"Bolehkah aku bertanya sedikit tentang Putra Mahkota Landion yang kamu sebutkan tadi?" Ucapku kepada Sang Guardian.

"Silahkan" Jawab Sang Guardian dengan nada yang tenang.

"Katamu dia adalah Putra Mahkota Landion yang pertama, itu berarti dia adalah kaka laki-laki Siou? Dan dia adalah korban dari tragedi pesta ulang tahun Eclisia yang ke-13, bolehkah kamu memberitahuku lebih spesifik bagaimana dia bisa kehilangan nyawanya?" Ucapku dengan nada serius.

My Life's WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang