VIII. Hutan Mati

136 50 1
                                    

Happy reading^^♡

•••

Saat berada di udara aku merasa seolah-olah diriku sedang menyatu dengan udara di sekitarku, aku memang dilindungi oleh aliran energi magis berwarna emas oleh Elion tetapi aku tetap bisa merasakan segarnya udara di sekitarku dan hangatnya sinar matahari yang menyentuh setiap permukaan kulitku.

Hewan terbang di dunia ini sangatlah unik dan menakjubkan karena banyak sekali yang baru pertama aku lihat dan sepertinya memang tidak ada hewan seperti itu di bumi. Contohnya adalah hewan yang tubuhnya seperti burung dara tetapi mempunyai empat sayap di tubuhnya, 2 di sebelah kanan dan 2 lagi di sebelah kiri, untuk warnanya juga tidak seperti burung dara pada umumnya, ada yang berwarna merah muda dan berwarna biru, bahkan ada yang punya kedua warna itu.

Tapi ada juga yang cukup mengerikan untuk dilihat pertama kali yaitu hewan yang terbang dengan wujud hewan daratan. Contohnya yang ada di sampingku sekarang ini.

"Kle.. a-apakah disini seekor kerbau juga bisa t-terbang?" Ucapku dengan sedikit tergagap.

"HAHAHA kenapa kamu memasang wajah seperti itu, seolah-olah kamu baru pertama kali melihatnya, dan apa-apaan dengan pertanyaanmu itu, kerbau terbang kan sudah biasa di dunia ini, terlebih lagi saat pagi menjelang siang hari seperti ini adalah waktu dimana mereka banyak bermunculan di langit" Ucap Kle dengan tawa kencangnya.

"Haha.. haha.. jujur saja aku memang baru pertama kali melihatnya.." Jawabku dengan tawa setengah-setengah.

"Jadi seperti itu, di kampung halamanmu memang tidak ada hal seperti ini ya.. oke sekarang kamu dapat melihatnya di dunia ini hehe" Ucap Kle dengan senyumannya.

Tapi jika dilihat-lihat kerbau terbang cukup lucu juga.

"Hehe iya dan kalau dilihat lagi kerbau terbang cukup lucu" Ucapku.

Kita pun tertawa bersama sambil melihat kerbau terbang yang dikelilingi oleh hewan terbang lainnya.

Setelah cukup lama di udara, tiba-tiba Elion menurunkan kecepatannya dan mendarat dengan hati-hati ke bawah.

Saat sudah mendarat di atas permukaan tanah, aku dapat melihat Siou yang sedang berdiri sambil memegang sebilah pedang berhiaskan permata berwarna emas yang terlihat sangat familiar di tangan kanannya.

Ah aku ingat permata berwarna emas itu adalah permata yang sama saat dia melemparkan permata emas ke arah monster hutan mengerikan.

*Permata yang dimaksud ada di Chapter II. Dunia Lain.

"Tuan apakah kamu sudah menyadarinya?" Ucap Elion.

"Iya aku merasakannya, seharusnya kita masih mengudara sekitar 18 km lagi untuk pergi ke perbatasan udara hutan mati dengan desa roh tetapi aku sudah merasakan tekanan pelindung dari guardian desa roh yang berarti sang guardian sedang meningkatkan perlindungan teritorialnya di udara, itu juga berarti ada hal yang sangat berbahaya sedang mengancam desa roh" Ucap Siou.

"Ehm tadi kamu bilang ada hal berbahaya yang mengancam bukan? Jika dipikir-pikir lagi mungkin hal berbahaya yang dicegah masuk oleh sang guardian ke teritorialnya adalah kita" Ucapku.

"..." Siou terdiam.

"Ahaha sebenarnya yang dibilang Eclis juga tidak salah karena tekanan energi yang dikeluarkan oleh Elion sangatlah besar untuk melindungi kita berdua dan itu mungkin membuat sang guardian salah paham, apalagi sekarang Elion membawa kami berdua yang bisa dibilang orang asing tanpa darah keturunan Kekaisaran" Ucap Kle.

My Life's WayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang