Happy Reading-!!♡
•••
Setelah Aku dan Siou menaiki kuda, kami pun langsung menghampiri Kle yang sudah siap juga di atas kudanya.
"Hei, kalian berdua apakah sudah siap juga?" Ucap Kle.
"Iya Kle kami sudah siap" Jawabku.
Elion masih di bentuk mungilnya dan berbaring anteng di depan Kle, mereka benar-benar terlihat imut bersama.
"Baiklah, mari kita lanjutkan perjalanan ini" Ucap Siou.
Dan kami pun melanjutkan perjalanan menuju desa roh.
Tapi aneh di perjalanan kali ini aku benar-benar tidak melihat hewan yang biasanya terlihat saat kami melewati hutan ini.
Terutama hewan-hewan aneh yang terlihat cukup berbahaya jika didekati.
"Mengapa gerak gerik mu seperti sedang mencari sesuatu" Ucap Siou secara tiba-tiba.
"Ehm sebenarnya aku sedang bingung, kenapa daritadi aku tidak melihat hewan-hewan aneh yang kita bisa lihat saat pertama kali masuk ke hutan mati ini" Ucapku.
"Mati" Ucap Siou dengan nada datar.
'Hah?' Ucap reflekku dalam hati.
"Mati? Siapa yang membunuh hewan-hewan itu?" Ucapku dengan bingung.
"Menurutmu saja" Ucap Siou yang membuatku sedikit kesal.
"Bisa gak kalau orang nanya tuh jangan nanya balik, dan ngasih taunya jangan setengah-setengah" Ucapku dengan nada kesal.
"Hewan-hewan berbahaya itu semua mati karena-ku" Ucap Siou.
"..."
Oke mending aku diem aja deh daripada aku ikut musnah olehnya, aku memang sangat kesal dengan sikapnya, tetapi jika begini ceritanya aku harus bersikap lebih sabar di depannya.
Orang ini sepertinya lebih berbahaya daripada hewan-hewan mengerikan itu, atau mungkin lebih berbahaya dari monster-monster yang sudah ku-lihat sebelumnya.
Setelah percakapan itu, keheningan pun terjadi di antara kami berdua.
Haah jujur saja keheningan ini cukup bagus, tetapi cukup canggung juga jika dibiarkan terus-menerus.
Aku tidak pintar menyalakan sebuah topik pembicaraan secara cepat, kecuali memang hal itu sangat penting untuk dibicarakan.
Namun sebenarnya aku punya banyak pertanyaan untuknya, contohnya mengapa dia repot-repot membantu orang asing sepertiku? Aku sangat ingin menanyakan itu.
Apalagi tingkahnya yang sedikit arogan dan dingin saat pertama kali bertemu denganku.
Aku tau dia memang akhirnya membantuku dengan memberikan beberapa koin emas agar aku dapat berlindung di penginapan, tetapi itu yang membuatnya aneh.
Seolah-olah orang ini menyembunyikan sesuatu dariku.
Dan terlebih lagi Siou pernah muncul di mimpiku dengan sosok anak-anak.
Siou kecil itu bertemu dengan Eclisia kecil yang saat ini masih abu-abu siapakah dia, dan mengapa wujudku di dunia ini sangat mirip dengan wujud Eclisia kecil.
Apakah Siou tidak merasa familiar saat melihatku dengan wujud yang sangat mirip dengan Eclisia kecil.
Memikirkan ini terus menerus akan membuatku gila, aku berharap Desa Roh tidak jauh lagi dari sini.
Sepertinya aku akan menyimpan pertanyaan ini sampai kami benar-benar tiba di Desa Roh berada.
Kami pun telah melewati Hutan Mati ini cukup lama, hingga matahari pagi berganti menjadi matahari terik pada siang hari.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life's Way
FantasyOriginal story. Sinopsis: Pernahkah kamu membayangkan masuk ke dalam dunia lain secara tiba-tiba dan anehnya dunia tersebut seperti terhubung dengan mimpi-mimpimu sebelum memasuki dunia itu. Itulah yang terjadi pada gadis berumur 17 tahun yang bern...