Part 6

507 22 0
                                    

Untuk misi, ada beberapa yang Jennie ambil untuk anak buahnya. Hal ini dilakukan supaya mereka bertambah ahli dalam melakukan tugasnya, tentu saja yang mengambil tugas ini biasanya junior didampingi dua senior.

Jika senior mendapatkan misi, biasanya Jennie langsung memberitahu kepada mereka tanpa perantara dari Joy, apalagi dia sudah tahu gimana kemampuan mereka selama ini.

"Baiklah, itu bisa Kakak atur. Lalu siapa nama puppy imut ini, Je?" tanya Joy melirik Gracia.

"Namanya Gracia, Kak," balas Jennie.

"Kakak baru tahu kamu pelihara hewan," kata Joy serius.

"Gracia tidak pernah aku bawa Kak, sekalinya aku bawa malah ketakutan," jelas Jennie diangguki Joy.

Joy merasa itu wajar, hewan saja takut apalagi manusia. Terlebih markas di sini memang seram, siapa juga manusia yang berani masuk ke area ini? Sejauh ini tidak ada, kecuali orang itu mau cari mati.

"Kak, aku harus balik. Biasa mangsa aku ada yang baru," kata Jennie santai.

"Hati-hati," balas Joy diangguki Jennie.

Jennie mengendong Gracia lalu dia menuju mobil, di mobil Gracia kembali di masukkan ke dalam kandang barulah dia melajukan mobilnya ke rumah.

Setibanya di rumah, Gracia dibiarkan keliaran di sini. Sebelum Jennie pergi, dia sudah bilang supaya Gracia tidak ikut karena dia mau ke penjara bawah tanah, dia tidak mau Gracia ketakutan lagi.

Setelah itu Jennie ke ruang bawah tanah, dia melihat mangsanya yang baru semalam di sini. Dia terkekeh melihat tubuh mereka yang terus bereaksi dengan vibrator dildo yang masih bersarang di anus mereka, apalagi suara desahan mereka sangat pelan.

Jennie tidak suka kesunyian ini, dia mengambil cambuknya lagi. Dia memecut tubuh keduanya, lagipula dia dibayar untuk membunuh pria itu dan wanita yang bersamanya itu bonus untuknya.

Kalau Jennie tidak mau membunuh dengan cepat, dia akan membawa mangsa dan membunuh secara perlahan seperti saat ini. Dia suka suara teriakan kesakitan, sayangnya suara mereka sangat pelan.

Kalau Gracia disakiti seperti ini, Jennie akan membalas berkali-kali lipat. Dia saja tidak pernah menyakiti Gracia, orang lain mau menyakitinya?

Tidak semudah itu, apalagi orang yang mencari perkara dengan Gracia atau dengannya akan mendapatkan balasan yang lebih parah.

Sehabis menyiksa mereka, Jennie kembali mandi dan berganti pakaian setelah itu dia menuju dapur sebentar lagi waktunya makan siang.

Berhubung Jennie lagi niat masak, makanya dia masak yanh simpel saja seperti mie goreng. Makanan matang barulah dia makan dengan tenang, dia tidak mencari Gracia karena dia tahu Gracia masih berkeliling di rumah ini atau tidur santai.

Kalau Gracia lapar juga nanti dia akan mengonggong sendiri atau langsung menghampirinya, sehabis makan barulah Jennie mencuci piring dan kembali ke kamarnya.

Jennie cukup lelah, dia ingin beristirahat karena dia pun tidak tahu apakah nanti malam dia ada misi atau tidak karena misi ini serba dadakan.

Bukan serba dadakan namun misi untuknya memang diberikan batas waktu dan baru dilayani pas malam-malam, kecuali misi untuk anak buahnya.

Untuk misi anak buahnya, permintaan akan dibuka dari pagi sampai siang saja, karena sore mereka gunakan untuk rapat mengenai pembagian posisi dan malamnya baru beraksi.

Berbeda dengan misi untuk Jennie, permintaan dan langsung dikerjakan sama dia kalau bayaran sesuai dan targetnya memang orang jahat bukan orang baik yang sengaja ingin dibunuh.

Gracia yang melihat Jennie pergi, dia mengikuti dari belakang. Jadi Jennie masuk, dia juga ikutan masuk. Jennie tidak masalah, dia memutuskan untuk tidur dan membiarkan Gracia melakukan yang dia inginkan.

Apalagi di kamarnya masih ada makanan untuk Gracia, jadi Jennie tidak akan kuatir Gracia kelaparan jika Jennie meninggalkan dia tidur. Gracia hanya diam dan melihat Jennie yang sudah pulas, dia memilih makan daripada dia lapar.

Tidak terasa sudah jam 6 sore, Jennie terbangun dan melihat Gracia tiduran di sofa. Dia membiarkan saja, lalu dia ke dapur untuk memasak. Mau beli makanan, dia malas untuk keluar.

Pesan makanan, Jennie malas menunggu lama-lama. Kalau masak juga sebenarnya dia malas, namun tidak ada pilihan lain apalagi dia tidak pernah mau menyewa pembantu.

Menu malam ini, Jennie membuat omurice. Walau dia harus memasak nasi dulu, namun bisa lah matang dengan cepat apalagi dia masak juga untuk dua porsi. Sehabis masak, dia menata makanan di ruang makan dan kembali ke kamarnya.

Di kamar, Jennie melihat Gracia yang masih tertidur. Bedanya, Gracia sudah balik menjadi manusia. Dia berjongkok dan membangunkan Gracia pelan, Gracia yang terusik akhirnya terbangun.

Jennie terkekeh melihat Gracia yang lucu saat baru bangun tidur, dia mengendong Gracia ke kamar mandi. Kali ini mereka akan mandi bersama dan dia akan menghukum Gracia, karena bisa-bisanya Gracia tertidur lagi saat dia gendong.

Jennie menaruh Gracia pelan-pelan di dalam bathtub, lalu dia mengambil sabun batangan. Jadi sabun batangan ini dia gunakan kalau dia lagi menginginkan seks sendiri, selebihnya dia pajang.

Berhubung Jennie mau menghukum Gracia, dia akan menggunakan sabun batangan itu. Dia masuk ke dalam bathtub lalu menekuk dan melebarkan kaki Gracia, dengan begini dia bisa melihat vagina Gracia dengan jelas.

Jennie mengarahkan sabun batang ke vagina Gracia dan menggeseknya dengan sangat cepat, Gracia yang tadinya meram langsung melek saat dia merasakan gesekan di alat kelaminnya.

"Oouucchh Jjee,"

Tangan Gracia tidak tinggal diam, dia ingin menghentikan Jennie namun Jennie lebih cepat menahan tangan dia jadi dia tidak bisa berbuat apa-apa.

"Aahh, Jjee uuddaahh,"

"Tahan posisi seperti ini atau aku hukum kamu lebih parah," tegas Jennie membuat Gracia takut.

Mengingat hukuman, Gracia takut sendiri. Apalagi dia sudah melihat betapa kejamnya Jennie dalam menyiksa, namun dia sendiri tidak tega dengan mereka yang disiksa Jennie.

Jennie terus menggesekkan sabun ke vagina Gracia, Gracia hanya bisa pasrah sekaligus menikmatinya. Dia tidak bisa apa-apa, dia tidak mau dihukum Jennie lebih parah.

"Oouucchh Jjee, aakkuu mmaauu kkeelluuaarr aahh,"

Tidak butuh waktu lama, Gracia benar-benar orgasme. Jennie tersenyum kecil, dia membuang sabun yang dia gunakan tadi lalu dia kembali masuk ke bathtub dan berlutut.

"Puaskan aku dengan mulutmu, Gre," perintah Jennie diangguki Gracia pelan.

Gracia memegang junior Jennie dan menjilati dulu barulah dia masukkan juniornya ke mulut dia, setelah itu dia memaju mundurkan junior Jennie sekaligus menjilati dengan lidahnya.

"Yyaa oouucchh tteerruuss Ggrree,"

Gracia benar-benar bisa membuat Jennie puas, Gracia terus melakukan yang Jennie suruh hingga Jennie orgasme dan Gracia lagi-lagi harus menelan semuanya. Setelah Jennie orgasme, Jennie mengeluarkan juniornya.

TBC

31. My Cute PuppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang