Part 10

423 23 0
                                    

Jennie senang karena Gracia tahu apa yang harus dia lakukan tanpa Jennie suruh lagi, terlebih mereka masih bermain aman sampai mereka benar-benar tahu cinta mereka besar barulah mereka berhubungan lebih.

"Oouucchh tteerruuss Ggrree,"

"Aahh, nniikmmaatt,"

Gracia benar-benar bisa membuat Jennie puas, Gracia terus melakukan hingga Jennie orgasme dan Gracia menelan semuanya. Setelah Jennie orgasme, Jennie mengeluarkan juniornya.

Jennie mengendong Gracia lalu mendudukkan di samping wastafel, membuka kaki Gracia lebar-lebar lalu menjilati vagina Gracia yang sangat mengoda. Dia menjilati dengan sangat cepat, apalagi dia mau membuat Gracia mendesah namanya.

Gracia sangat teransang, bahkan dinding vagina dia mulai basah dengan perbuatan Jennie. Kedua kaki yang Jennie pegang membuat dia tidak bisa bergerak, tangan dia yang bebas langsung menekan kepala Jennie untuk terus menjilati vagina dia lebih dalam.

"Oouucchh Jjee,"

"Lleebbiihh ddaallaamm aahh,"

Jennie menjilati lebih dalam dan menelusuri vagina Gracia bukan hanya menjilati namun dia menghisap, mengigit pelan vagina Gracia, walau Gracia sesekali meringis saat dia mengigit tapi Gracia menyukainya.

"Oouucchh Jjee,"

"Aakkuu mmaauu kkeelluuaarr aahh,"

Gracia orgasme dan Jennie langsung merauk habis orgasme Gracia, setelah itu dia melihat Gracia yang mengambil nafas akibat perbuatan dia tadi.

"Mandi yuk, Gre," ajak Jennie dibalas gelengan.

"Istirahat dulu ya Je," pinta Gracia membuat Jennie ingin mengisengi Gracia.

Jennie mengambil sabun batangnya lagi dan kembali membuat Gracia binggung, tanpa membiarkan Gracia istirahat, dia menggesekkan sabun batangnya dengan cepat di vagina Gracia membuat Gracia mendesah.

"Aahh ssttoopp Jjee, Ggrree lleellaahh,"

Bukannya berhenti, Jennie terus mengerakkan tangannya. Tubuh Gracia tidak bisa diajak kerjasama, dirinya sudah lelah namun menikmati perbuatan yang Jennie lakukan padanya.

"Ini hukuman buat kamu yang tidak nurut," balas Jennie tersenyum miring.

Gracia ingin menyingkirkan tangan Jennie yang masih menggesekkan sabun ke vaginanya, Jennie tidak akan membiarkan Gracia lolos begitu saja. Intinya, Gracia tidak akan menang melawan Jennie.

"Aahh Jjee,"

"Lleebbiihh cceeppaatt oouucchh,"

Gracia kalah dengan rasa nikmat ini, Jennie senang melihatnya. Jennie dengan sehati melakukan yang Gracia inginkan, dia mengerakkan sabunnya dengan sangat cepat membuat Gracia merasakan sensasi melayang.

"Aakkuu mmaauu kkeelluuaarr llaaggii,"

Gracia orgasme, Jennie menghentikan aktivitasnya dan melihat Gracia yang sudah kelelahan. Dia membuang sabunnya dan mengendong Gracia ke bathtub, dia akan memandikan mereka.

Gracia diam saja, dia membiarkan Jennie melakukan yang Jennie inginkan karena dirinya sudah benar-benar lelah, menolak pun dia tidak bisa yang ada dia benar-benar dihukum lagi.

Sehabis mandi dan Jennie sudah berganti pakaian, barulah dia mengendong Gracia lagi ke ruang makan. Di ruang makan, mereka makan dengan tenang. Kali ini bukan hanya nasi saja, ada beberapa lauk yang cukup membuat keduanya kenyang.

Sehabis makan, seperti biasa mereka akan bersantai di ruang tamu menikmati waktu berduaan mereka sambil menonton TV. Seperti biasa juga, Gracia sangat manja pada Jennie dan Jennie tidak masalah malah suka.

"Gre, jika 7 hari ke depan kita saling menyukai. Boleh aku mengambil mahkotamu? Tenang, aku akan bertanggungjawab," kata Jennie bersungguh-sungguh.

"Boleh Je, Gre percaya sama Je," balas Gracia membuat Jennie senang.

Jennie tidak akan janji, baginya janji bisa terlupakan dan terabaikan. Dia akan membuktikan kalau dia bukan orang yang lari dari tanggung jawab, dia yang buat maka dia yang bertanggung jawab atas semuanya.

"Gre, apa Gre tidak benci sama Je karena Je jahat?" tanya Jennie dibalas gelengan.

"Je baik, sangat baik malah. Walau Je kadang kejam, tapi Je tetap baik sama Gre," balas Gracia jujur.

Jennie mencium bibir Gracia sekilas, dia tidak akan membiarkan Gracia sedih. Dia memeluk Gracia yang ada di pangkuannya saat ini, apalagi Gracia sudah dari awal memeluk dia.

Beberapa jam akhirnya Gracia pulas dalam pelukan Jennie, Jennie mengendong Gracia ke kamar dan menyelimuti dia. Lalu Jennie juga berbaring di sebelahnya dan memeluk dia dari samping.

Begitulah aktivitas keseharian Jennie selama ada Gracia, namun Jennie tidak lupa menghukum tahanan di penjara dan budak di markas. Tidak akan Jennie biarkan orang yang menyakiti Gracia hidup dengan tenang, walau kematian sekali pun tidak akan dia berikan kematian dengan mudah.

Anak buah Jennie sangat menikmati seks dengan budak yang Jennie berikan, bahkan budak itu tidak diberikan nafas seharian saja. Ada saja anak buah Jennie yang melakukan seks, tidak peduli mereka pingsan karena mereka akan disiram terus.

7 hari sudah dilalui Jennie dan Gracia, semakin hari mereka semakin dekat dan Gracia bertambah manja sedangkan Jennie terus memanjakan Gracia, membuat mereka akhirnya paham kalau mereka sudah mencintai satu sama lain.

Gracia sendiri tidak masalah dengan pekerjaan Jennie, asal Jennie tidak kasar dan kejam padanya saja itu sudah cukup. Di luar Jennie yang suka iseng dengannya karena dia tidak nurut, dia masih bisa memaklumi.

Seperti biasa, hari ini Gracia lagi-lagi di rumah sendiri karena Jennie ada urusan. Namun Gracia tidak masalah, dia tahu kalau tugas Jennie berat dan melelahkan. Sedangkan dia hanya diam menunggu saja, tidak lama pintu terbuka dan dia tersenyum melihat Jennie yang datang.

"Nunggu Je pulang ya," tebak Jennie diangguki Gracia.

"Gre, ini sudah seminggu dan Je cinta sama Gre. Apa Je boleh memiliki Gre seutuhnya?" tanya Jennie serius.

Selama seminggu, Jennie terus memantapkan dirinya. Memang Jennie sudah cinta dari awal, namun semakin ke sini cinta dia semakin besar dan dia menginginkan Gracia menjadi milik dia seutuhnya.

Gracia juga tidak bisa membohongi dirinya sendiri, dia juga cinta banget sama Jennie. Apalagi perlakuan Jennie yang lembut dan selalu memanjakan dia, membuat dia semakin cinta.

"Boleh, Gre juga cinta Je. Jadikan Gre milik Je sekarang," balas Gracia tersenyum.

Jennie kaget, dia merasa mimpi. Namun dia tidak suka kalau ini mimpi, dia mau ini nyata dan emang ini nyata, membuat dia sangat senang. Dia tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, dia melepaskan semua pakaian dia hingga naked.

Jennie mendekati Gracia dan mencium bibir Gracia, perlahan tapi pasti Gracia membalas ciumannya membuat Jennie senang.

"euummm,"

Desahan keluar dari mulut mereka dan mereka masih berciuman, hingga mereka kehabisan nafas barulah Jennie melepaskan ciuman mereka.

Setelah memberikan waktu untuk mereka bernafas, Jennie kembali mencium bibir Gracia, barulah dia menuntun Gracia ke ranjang dan mendorong pelan Gracia hingga Gracia telentang di kasur dengan dirinya yang berada di atas.

Setelah berciuman, Jennie turun ke leher Gracia memberikan banyak tanda di tubuhnya membuat Gracia mendesah menyebutkan namanya.

"Aahh Jjee,"

TBC

31. My Cute PuppyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang