Bab 1 | Awal Mula

121 23 102
                                    

"Angka memang bukanlah segalanya, tetapi dengan angka banyak manusia yang lebih terlihat keberadaannya."

Hari ini langit seakan tengah memamerkan lukisan yang begitu menawan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari ini langit seakan tengah memamerkan lukisan yang begitu menawan. Warnanya biru cerah dengan gumpalan mega yang tersebar dengan sangat indah. Seakan turut merestui penduduk bumi untuk melaksanakan rutinitas mereka, salah satunya tradisi di hari Senin yang tidak semua orang menyukainya. Upacara bendera. Kegiatannya yang berlangsung lama di bawah terik matahari seringkali menjadi alasan mereka saling beradu keluh kesah. Namun, pemandangan itu tidak akan kalian temui jika bersekolah di SMAN Pelita Bangsa.

Tampak anak-anak berseragam putih abu-abu berjalan tergesa-gesa ke arah lapangan. Hari ini adalah hari yang ditunggu-tunggu setelah kegiatan Penilaian Akhir Tahun dilaksanakan.

Livi tampak tersenyum saat netranya menangkap Leo menghentakkan kaki, berjalan layaknya prajurit sejati memasuki area lapangan. Pria itu terpilih untuk menjadi pemimpin upacara hari ini. Tatapan Livi seakan ingin berkata, "That's my friend."

"Eh, si Leo tuh."
"Woah, Leo kece banget."
"Wih, keren juga tuh adek kelas."
"Kelazzz."
"Aduh, ganteng banget, woy."
"Demi ... ganteng banget, bikin mleyot."

Yups, semua kalimat itu tertuju pada Leo

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yups, semua kalimat itu tertuju pada Leo. Siapa yang tidak kagum, anak kelas sebelas yang sudah mencetak banyak prestasi untuk sekolah. Aktif sebagai anggota OSIS, dan selalu menjadi kesayangan guru.

"Siapa tuh? Sok keren banget," tanya Raka sambil bersedekap di depan dada.

Zavas enggan menjawab, dia hanya diam sambil memerhatikan orang yang Raka maksud.

"Halah, biasa kacung sekolah. Gitu doang kok pada histeris. Lebay banget sih, cewek-cewek," celetuk Kelvin dengan nada songongnya.

"Eh, liat tuh si Livi. Anak kelas sebelah. Kayaknya naksir sama si Leo," ucap Raka sambil mengangkat dagunya angkuh.

"Cocok lah, sama-sama gila ketenaran."

Sedang asik menggibah, datang Pak Surya dan langsung menegur mereka.

Popularity (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang