"Kecewa bukan berarti benci"
===
"Pergi lo semua dari sini!"
Semua yang ada di situ terkejut terutama Salma.
"Kenapa masih diam aja? Pergi atau gue laporin ke kepsek supaya kalian di skors?!" ancam seseorang itu.
"Cih, ada pahlawan kesiangan nih guys" kata Alice.
"Ayo cabut semuanya biarin pahlawan kesiangan ini nolongin putrinya" kata Nora. Adira menatap cemburu kenapa Gery harus membela Salma.
'Awas aja lo Salma gue bakal buat rebut Gery dari lo' batin Adira.
Semuanya pergi tersisalah Gery dan Salma. Gery mengulurkan tangannya. "Berdiri" dingin Gery.
Salma menerima uluran tersebut dengan takut ia tak tau isi pikiran Gery sekarang bagaimana wajah cowok itu susah dibaca.
"Makasih" ucap Salma.
"Lo dipanggil kepsek"
Salma mengangguk pasti ia akan di keluarkan dari sekolah. "Biar gue temenin" Gery menggenggam tangan Salma.
Salma terkejut. "Gak usah lo balik ke kelas aja"
"Gak ada penolakan"
***
Di ruang kepsek sudah ada kepsek serta kedua orang tua Salma dan juga Adit bersama orang tuanya.
PLAK
Putri-mamanya Salma menampar anaknya itu kuat hingga meninggalkan bekas merah di pipi Salma.
"ANAK KURANG AJAR GAK TAU DIUNTUNG! KAMU BUAT PAPA SAMA MAMA MALU!" marah Putri.
Salma memegangi pipinya yang terasa nyeri air matanya kembali menetes.
"Bu kita bisa bicara baik-baik" kata kepsek.
"Saya gak bisa bicara baik-baik dengan anak menjijikan kayak dia!"
"Ma" lirih Salma, ia tak percaya Mamanya mengatakan jika ia menjijikan.
"Bu saya tau anda pasti sangat kecewa dengan Salma tapi kita bicara baik-baik dulu siapa orang yang telah menghamili Salma" ujar kepsek.
"Salma sekarang Bapak tanya sama kamu dan kamu harus jujur, siapa yang telah menghamili kamu?" tanya kepsek.
Salma hanya diam tertunduk ia tak bisa memberi tau siapa yang menghamilinya. Gery menggenggam erat tangan Salma. "Lo gak perlu takut gue ada di sini sekarang kasih tau siapa yang ngehamilin lo sebenarnya" kata Gery.
"Salma Bapak tanya sekali lagi sama kamu siapa yang menghamili kamu? Apakah benar Adit yang telah menghamili kamu?" tanya Kepsek lagi. Salma masih diam.
"Pak mana mungkin anak saya ngelakuin hal serendah itu pasti dari vidio kita tau Salma mengatakan Adit bukan pelakunya" kata Ani-mamanya Adit.
"Benar Pak saya kenal anak saya. Adit anak yang baik kami mengajarkan Adit bagaimana menghormati perempuan jadi anak saya tidak akan melakukan hal itu" tambah Toni-Papanya Adit.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIA
Подростковая литератураKenangan indah maupun buruk yang tak pernah bisa dilupakan, kenangan yang akan selalu diingat tanpa tahu kapan akan pergi. Masa lalu yang katanya akan pergi dan tak pernah kembali lagi tapi kenapa masa lalu itu bisa kembali lagi di saat kita i...