10

6 4 3
                                    

Keani sedang meminum sirup kesukaannya ia menghampiri sahabat-sahabatnya.

"Hai guys"

"Wih dah kenyang lo?" tanya Mahar.

"Udah dong, makasih ya lo udah siapin makanan kesukaan gue"

"Yoi untuk sahabat gue apa yang enggak sih, makanan minuman di sini kesukaan kalian"

Tiba-tiba Keani merasakn gejolak aneh yang menjalar di tubuhnya.

Mahar yang melihat Keani bersikap aneh langsung bertanya. "Kea, lo kenapa?"

"Em.. gue keknya gak enak badan deh" jawab Keani sedikit berbohong walaupun sebenarnya ia tak tahu aoa yang terjadi pada dirinya.

"Oh kalo gitu lo istirahat aja di lantai tiga banyak kamar kosong jadi lo bisa tenang istirahat di sana" kata Mahar.

"Iya dibanding lo drop kan lo tau sendiri lo itu ringkih" setuju Deanda.

"Ayo gue anterin ke kamar" tawar Deanda.

Keani menggeleng. "Gak usah gue bisa sendiri kok" tolak Keani.

"Yakin lo?" tanya Deanda. Keani mengangguk.

"Ya udah hati-hati kalo butuh apa-apa telfon kita" kata Mahar.

"Hm, makasih ya guys. Enjoy sama pestanya gue istirahat duluan"

"Ok, gws ya Kea" ucap Deanda dan Mahar.

"Thanks"

Sesampainya di kamar Keani mengunci pintu agar tak ada orang masuk untuk mengganggunya lalu menjatuhkan dirinya di kasur empuk.

"Kok gue ngerasa gerah ya" tangan Keani mengambil remot ac di nakas.

"Gue udah gedein tapi kenapa masih gerah sih!" kesal Keani.

Cklek

Tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka mmeperlihatkan seorang cowok bertelanjang dada.

"Keani?" kejut cowok itu ia mendekati Keani dengan tatapan sayu.

"Lo?!" kejut Keani, ia mengganti posisinya menjadi duduk.

"Jangan dekat-dekat gue!"

"Kea, lo masih marah sama gue?" tanya cowok itu ia sangat merindukan gadis di depannya itu.

"Cih, lo masih nanya gue bukan marah sama lo tapi gue benci sama lo!"

"Sorry Kea"

"What? Sorry kata lo?! Lo pikir dengan semua perilaku lo yang buat gue kecewa sama lo bertahun-tahun akan hilang dengan kata maaf?!"

"Sorry Ja itu gak akan mungkin karna rasa sakit yang lo kasih buat gue itu masih membekas sampai sekarang!"

"Jadi please sekarang lo pergi dari hidup gue karna gue udah nemuin seseorang yang bisa buat gue bahagai"

Raja Afnan, cowok manis bermuka sangar itu tersenyum smirk. "Maksud lo Adit?" tanya Raja.

"Iya kenapa? Adit jauh lebih baik dari lo dia selalu ada di saat gue sedih ataupun bahagia dia selalu menjadikan gue ratu di hidupnya"

Raja menggelengkan kepalanya. "Gak lo itu milik gue Kea" tekan Raja.

"Gue gak salah dengar atas hak apa lo bilang kayak gitu?!"

"Lo milik gue, gue cinta sama lo dan gue yakin lo juga masih ada perasaan sama gue" yakin Raja.

"Cih, kepedean banget lo, lo cinta sama gue? Kalo lo cinta kenapa lo buat gue tersakiti Ja? Dan untuk gue masih ada perasaan sama lo?"

MEMORIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang