Salma berlari menuju sekolahnya dari halte bis.
"Ah mampus gue telat pasti gue dihukum"
Salma melihat gerbang yang sedikit lagi benar-benar tertutup. "Pak jangan ditutup" tahan Salma.
"Ya ampun nak Salma kok bisa telat? Tapi maaf ini peraturan sekolah jadi gerbang bakal Bapak tutup nanti Bapak buka pas upacara selesai"
"Please Pak bolehin saya masuk ya cuma telat sepuluh menit loh" mohon Salma.
"Aduh gimana ya" bingung satpam sekolah itu.
"Pak boleh ya?"
"Gak bi-"
"Biarin dia masuk Pak"
"Lah nak Gery tapi kan Bapak harus ngikutin aturan di sini"
"Bapak tenang aja biar Salma saya yang urus"
"Ya sudah lah, nak Salma silahkan masuk lain kali jangan telat lagi ya"
Salma tersenyum senang. "Iya Pak, makasih" ucap Salma.
Salma dan Gery masuk ke dalam sekolah dapat mereka lihat semua murid sedang berbaris untuk upacara bendera.
"Makasih ya Ger, lo udah bantu gue masuk jadi gue gak dihukum" kata Salma malu-malu.
"Kata siapa lo gak bakal dihukum?" dingin Gery.
"Ma-maksud lo gue dihukum?"
"Hm, ikut gue" Gery menarik lengan Salma menuju taman sekolah.
"Sekarang lo bersihin semuanya gue bakal cek abis upacara nanti kalau masih kotor gue tambah hukuman lo" ancam Gery.
"Tapi Ger"
"Gak ada tapi-tapi cepet bersihin" Gery pergi meninggalkan Salma.
"Ih tau gitu sama aja gue dihukum mau masuk atau enggak, Gery ngeselin banget sih" gerutu Salma. Ia mengambil sapu lidi dan menyapunya tak ikhlas bukannya semua daun terkumpul malah daun-daun berserakan.
"Anjir gue udah capek-capek nyapu malah lo kotorin" Salma melihat ke arah belakangnya.
"Angga?"
"Ngapa? Anjir ya lo gue udah capek-capek nyapu bangsat malah lo kotorin"
"Ya mana gue tau kalo lo nyapu juga di sini"
"Pokoknya gue gak mau tau bersihin"
"Loh kok gue? Terus lo ngapain?"
"Gue mau istirahat" Angga duduk di bawah pohon rindang yang sejuk.
"Si anying malah enak-enakkan lo"
"Bantuin gue lah lo kan juga dihukum"
"Ogah" Angga bersender di pohon tersebut sambil memejamkan matanya.
"Angga bangun elah enak bener lo"
"Gue udah nyapu sekarang gantian lo"
"Masa gue sendiri"
"Ya itu derita lo" acuh Angga.
Salma menatap Angga sinis akhirnya mau tak mau is sendiri yang menyapu setelah beberapa menit akhirnya selesai.
"Huft...akhirnya selesai juga tugas negara, capek bet gue" Salma berjalan mendekati Angga dengan sempoyongan.
"Geser" Salma nendorong tubuh Angga.
"Ganggu aja lo" ketus Angga.
"Gue capek ya anying"
Salma bersandar di pohon itu rasanya sangat sejuk saat angin menerpa wajahnya membuat gadis itu menutup matanya.
Angga memperhatikan wajah Salma. "Kasihan juga nih bocah" batin Angga.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMORIA
Teen FictionKenangan indah maupun buruk yang tak pernah bisa dilupakan, kenangan yang akan selalu diingat tanpa tahu kapan akan pergi. Masa lalu yang katanya akan pergi dan tak pernah kembali lagi tapi kenapa masa lalu itu bisa kembali lagi di saat kita i...