"Gilaaa! Akuu tuh capek! Kenapa si Boss sialan itu enggak ngertiin banget!" Gerutu Sanzu kesal. Ayolah, bahkan ia belum mandi. Tapi sudah disuruh untuk mencari rumah sakit yang didalamnya terdapat pasien bernama Shinsu [Name].
"Padahal aku ingin mandi sehabis nembak musuh. Dasar Boss egois!" Sanzu memang suka menggerutu, untungnya ia dipasangkan dengan Ran. Coba saja kalau dipasangkan dengan Rindou, yang ada mereka malah ribut. Dan berakhir babak belur.
Semua anggota inti Bonten disuruh Manjirou untuk datang ke rumah sakit untuk mencari tubuh [Name].
-Sanzu bersama Ran
-Manjirou bersama Rindou
-Kokonai bersama Kakucho
-Takeomi tidak ikut berpartisipasi karna Manjirou menyuruhnya untuk menjaga markas.Dilain sisi.. Rindou dan Manjirou juga sedang berada dirumah sakit. Sebut saja rumah sakit Nakamura's.
"Pasien yang bernama Shinsu [Name] ya?" Manjirou mengangguk, berharap agar resepsionis itu mengatakan bahwa ada pasien bernama Shinsu [Name]. Tapi...
"Maaf, dirumah sakit ini tidak ada pasien yang bernama Shinsu [Name] Tuan." Manjirou menghembuskan nafasnya kasar, sudah lima kali ia datang rumah sakit yang ada di Tokyo namun hasilnya tetap nihil.
"Ini sudah keenam kalinya, Mikey. Sudah sore juga, bagaimana kalau kita beristirahat sejenak?" Manjirou mengangguk, kasian juga kepada Rindou yang tampaknya sudah empat L (Lemas, lelah, letih, lesu.) semuanya terpampang jelas diraut wajah Rindou.
Rindou dan Manjirou pun berjalan keluar dari rumah sakit itu, tidak lupa Manjirou mengabari Sanzu dan yang lain agar untuk istirahat sejenak.
***
"Aku enggak nyangka bakal ada festival di malam jum'at." Gumam Ran. Manjirou hanya mengedikkan bahunya acuh, tidak perduli. Mereka berdua berjalan menyusuri festival itu. Mencari makanan dan minuman yang tampaknya enak untuk disantap.
"Beli takoyaki saja." Ran mengangguk, mereka berdua pun berjalan ke arah orang yang menjual takoyaki. Manjirou memesan dua box, untuk dirinya dan Ran. Masing-masing isi box taroyaki itu cukup banyak. Sekitar sepuluh.
"Mikey, aku beli minuman dulu ya." Manjirou mengangguk, dan kakaknya Rindou itu pun mulai berjalan meninggalkan Manjirou untuk mencari sebuah minuman yang nikmat. Agar dahaganya atau rasa hausnya hilang.
Setelah menunggu sekitar lima belas menit, takoyaki itu pun matang. Manjirou menarik bibirnya untuk tersenyum bahagia. Akhirnya.. Pasti cacing-cacing yang ada diperut Manjirou berteriak kegirangan karna mendapatkan santapan enak malam ini!
Karna... Ya biasanya malam-malam yang lalu Manjirou tidak pernah makan. Ia hanya makan satu kali sehari, kebanyakan minuman alcohol dan merokok dibanding makan nasi atau sesuatu yang mengenyangkan.
Setelah menerima kedua box itu, Manjirou pun berjalan mencari Ran. Manjirou mendengus kesal, pasti Ran tidak hanya mencari minuman. Pasti juga ada perempuan yang ia goda. Manjirou sudah kenal sifat Haitani Ran.
"Uwahh! Kelincinya manis sekali. Mamahh belikan aku kelinci ini!" Manjirou melirik ke anak kecil itu, Manjirou juga melihat seorang pria tua menggelar karpet dan ia menjual berbagai macam kelinci. Tenang saja kelicinya berada didalam kandang.
"Tidak-tidak! Minggu lalu Mamah membelikan mu anak ayam, dan ingat apa yang kau lakukan Hotaru? Kau malah menjualnya lagi kepada anak tetangga. Anak ayam itu bahkan kau dandani dengan make up Mamah! Make up Mamah hancur karna kauu Hotaru!" Anak kecil yang bernama Hotaru itu tampak mendengus, namun ia juga sepertinya tampak tidak berani melawan sang Mamah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghosts are following You! [𝐒.𝐌𝐀𝐍𝐉𝐈𝐑𝐎𝐔 × 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐄𝐑]
Fanfiction"Bisa ga si ga usah ngikutin?" "Ga bisa, tanggung jawab dulu! Gara-gara kamu tempat tinggal ku bau pesing." *** Benar kata Rindou, seharusnya ia tidak mengikuti saran dari Sanzu. Gara-gara mengikuti saran Sanzu, dia jadi diikutin mahluk halus! Ja...