Prolog

672 46 4
                                    

Awal.

Pahlawan datang untuk menyelamatkan sang putri.

"Aku datang untuk menyelamatkan mu, wahai putri!"

Sang putri menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Sang putri mengeluarkan air mata kebahagiaan.

"Wahai pahlawanku, terimakasih..."

Putri akhirnya diselamatkan oleh sang pahlawan. Mereka berdua akhirnya hidup bahagia.

Tamat

"..."

"Kuharap... Seseorang datang untuk menyalamatkan ku."

Ucap seorang anak laki-laki yang sedang berbaring di lantai dengan kondisi yang sangat menyedihkan.

Dia terlihat sedang melihat buku yang bergambar sambil berbaring dilantai. Tubuhnya terlihat sangat kurus, bajunya lusuh dan rambutnya berantakan.

Anak itu menutup bukunya, lalu memeluknya. Air mata keluar dari matanya.
Dia menutup matanya, lalu tertidur.

.

.

.

.

Beberapa saat setelah dia tertidur, suara langkah kaki terdengar dari luar ruangan sang anak.

Tap tap tap.

Creaak...

Pintu dibuka, siluet seorang pria yang memegang botol terlihat.

"Dasar... Tidak berguna!"

Suara pria yang sedang mabuk terdengar, membuat sang anak terbangun.

Anak itu membuka matanya saat mendengar suara pria itu. Dia terduduk dengan seluruh tubuhnya yang bergetar.

"Maafkan aku ayah... Tolong ampuni aku..."

Anak itu tiba-tiba memeluk kaki pria yang sedang memegang botol. Dia meminta ampun dengan suara yang bergetar. Ketakutan.

"Menjauh dariku, bajingan menjijikan!"

Sang pria menendang sang anak yang sedang memeluk kakinya. Anak itu terlempar, lalu terduduk di lantai.

Pria itu mendekat kearah sang anak, lalu menarik kerah bajunya. Itu membuat anak itu tercekik.

"Khk...."

Sambil memegang tangan sang pria dengan kedua tangannya yang kecil, anak itu terus menerus meminta ampun.

"Kumohon ampuni aku... Maafkan aku ayah..."

Anak itu menangis kesakitan dan ketakutan. Matanya berair.

"Jangan panggil aku ayah!"

Sang pria menghantam wajah sang anak dengan tinjunya.

Buk! buk!

"Ini semua... Ini semua salahmu! Jika saja kau tidak pernah ada, maka semuanya tidak akan kacau!"

Buk!

Pria itu menjeda tinjunya, terlihat sedang berpikir. Dia melihat muka sang anak yang lebam dan bengkak.

"Cih"

Berdecak.

Pria itu melepaskan tubuh sang anak. Dia berbalik lalu berjalan menuju keluar pintu sambil meminum botolnya.

Direinkarnasi Sebagai Anak Dari Orang Yang TerkuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang