Chapter 7

134 14 4
                                    

Pertemuan pertama.

Saat aku berpaling, makhluk-makhluk kecil dan imut itu menghilang.

"Eeh~ Kemana mereka pergi..."

Saat ini, aku sedang berdiri di dekat meja. Aku mengenakan sebuah gaun tidur sederhana yang berwarna putih.

Panjangnya, sampai ke bawah lututku. Gaun ini lumayan nyaman untuk dipakai~

Aku menyukainya.

Aku mulai berputar di tempat. Itu membuat gaun yang ku kenakan juga ikut berputar bersama dengan tubuhku.

"Hmm~"

Aku sangat senang sekarang. Aku sudah tidak sabar bertemu dengan semuanya kembali~

"-Tik..."

"!?"

Aku menoleh kearah pintu yang terbuka.

Saat aku sedang asyik berputar memainkan gaun tidur yang ku kenakan, aku mendengar suara seseorang. Itu membuatku terkejut.

"Haloo? Siapa di sana?"

Aku menatap kearah pintu yang terbuka.

"..."

Aku berjalan perlahan menuju pintu.

Tap, tap...

Aku berdiri di depan pintu yang terbuka, lalu melihat ke kanan dan ke kiri.

"Hmm? Tidak ada siapa-siapa."

Aku meletakkan kedua tanganku di pinggang.

"...Whoa."

Aku terkejut melihat isi rumah, itu membuat tanganku kembali turun.

Ada banyak botol kaca yang berisi tanaman di rak-rak. Beberapa rak di isi dengan pot yang berisikan tanaman hijau, beberapa ada yang berwarna merah, bahkan ada yang berwarna kuning.

Beberapa tanaman ada yang sedang tergantung di atas langit-langit.

Di depanku, beberapa meter dari tempatku berdiri. Ada sebuah meja yang di atasnya ada tanaman yang sedang terpotong-potong. Masih belum selesai dipotong, ada sebuah pisau yang terletak di sebelahnya.

Aku melihat ke sebelah kiri, ada sebuah kotak. Itu tergeletak di depan pintu di ruangan sebelah.

"..."

Aku menghiraukannya. Aku berjalan menuju rak-rak yang penuh dengan tanaman dan botol-botol kaca.

Beberapa menit, aku hanya melihat-lihat. Beberapa kali, aku menyentuh tanaman yang ada di dalam pot. Melihat lebih dekat apa yang ada di dalam botol kaca.

Bahkan, aku sempat ingin memanjat rak yang tinggi untuk melihat-lihat. Itu karena tubuhku terlalu kecil...

Lirik.

Aku berdiri terdiam, melihat ke luar jendela kaca.

"..."

Tap, tap, tap...

Aku berjalan menuju pintu keluar.

Kreeek...

Aku berdiri di depan pintu, berada di luar rumah.

Fwoosh.

Saat aku membuka pintu, angin bertiup lembut di wajahku. Rambut dan gaunku tertiup oleh angin.

Aku merapikan rambutku yang berada di wajah. Menyelipkannya ke telinga.

Sinar matahari pagi menyinari wajahku.

Direinkarnasi Sebagai Anak Dari Orang Yang TerkuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang