Kekacauan.
Saat aku menutup mataku... Semuanya menjadi gelap. Lebih gelap dari kegelapan malam. Aku merasa seperti mengambang di kehampaan. Aku tidak bisa melihat apapun. Bahkan saat aku membuka mataku lagi, semuanya tetap gelap.
Aku... Mengambang di tengah-tengah kegelapan, sendirian, dan kedinginan...
Dingin...
Perasaan ini... Aku seperti pernah mengalaminya. Aku tidak ingin sendirian lagi...
Tes...
Aku... Aku ingin bersama papa dan mama...
Tes...
Aku ingin bersama kakak Az dan Luna...
Tes... Tes...
Hiks... Hiks...
A- Aku tidak ingin sendirian... Aku... Tidak ingin... Sendirian...-
"-La!"
"-Lila...!"
"Lila!"
Aku terbangun saat mendengar teriakan kakak Az. Beberapa saat yang lalu, sepertinya aku tidak sadarkan diri.
Aku membuka mataku, lalu melihat wajah kakak Az yang berantakan. Mukanya penuh dengan debu, rambut putih pendeknya berantakan. Matanya... Berwarna merah? Bukan berwarna biru...?
Tanpa pikir panjang, aku langsung memeluk kakak Az.
"Ka- kakak... Aku takut..."
Aku menangis.
"Apa kau baik-baik saja!?"
"Tolong... Jangan tinggalkan aku sendirian lagi kakak..."
Entah kenapa, pelukan kakak Az tidak hangat seperti biasanya... Tubuhnya begitu dingin. Sangat dingin, menusuk tulang. Tapi aku masih memeluk erat tubuh kakak Az dengan kedua tanganku yang kecil.
Arzhel mendorong tubuh Lila menjauh.
"Kakak?"
"Saat ini, kita harus pergi dari sini Lila. Tidak aman berada disini."
Kakak Az tersenyum. Senyumannya... Terlihat ada kesedihan di sana.
Blaar!!
Ledakan terjadi tepat di belakang tubuh kakak Az. Api menyambar keluar dari balik tembok yang hancur. Debu tebal mengepul.
Kakak langsung melindungi diriku dengan tubuhnya. Beberapa batu kecil mengenai tubuh bagian belakangnya.
Sekali lagi, udara menjadi semakin dingin. Lebih dingin dari sebelumnya.
Aku baru sadar saat melihat sekeliling. Semua orang yang ada di dalam ruangan bawah tanah ini membeku... Tidak, seluruh ruangan beserta orang-orang ini membeku.
Kenapa semuanya membeku...? Apa yang terjadi?
Aku hendak menanyakan semua pertanyaan yang ada di dalam kepalaku. Belum sempat aku mengucapkan sepatah katapun, suara menggeram terdengar dari balik tembok yang hancur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Direinkarnasi Sebagai Anak Dari Orang Yang Terkuat
FantasíaSeorang anak laki-laki yang tidak memiliki nama memiliki kehidupan kejam dan menyedihkan. Suatu hari, kerabat dari sang ayah datang berkunjung. Ia menemui sang anak yang dikurung seumur hidupnya didalam basement. Ia menceritakan kisah tentang seoran...