Chapter 7.5

106 8 1
                                    

***

"Waaah!! A- Api!"

Saking terkejutnya Meer, dia sampai mundur.

"A- A- Apa itu!!"

Suara Meer gagap, dia menunjuk menggunakan telunjuknya kearah api yang mengambang di telapak tanganku.

"Hmm? Apalagi kalau bukan api?"

"Bagaimana caramu melakukannya!?"

"Eh? Bukankah itu adalah hal yang biasa? Aku menggunakan sihir."

"S- Sihir? Bukankah hal seperti itu tidak ada?"

"Eeeh~ apa yang Meer katakan."

Wajah Lila terlihat kebingungan.

"Kalau begitu, coba Meer lihat ini."

Lila mengarahkan tangannya keatas, sesuatu tiba-tiba muncul.

Disaat Meer mendongak keatas, hal yang ia lihat saat itu adalah sesuatu yang membuatnya kehabisan kata-kata.

Puluhan cahaya yang berbentuk ikan pari kecil terbang dengan bebas di atas.

"...Whoaah."

Meer secara refleks ber "wow" saat melihat ikan-ikan pari kecil itu terbang.

"Apa Meer pernah melihat burung Phoenix sebelumnya?"

Meer menoleh kearah Lila.

"Burung... Piniks? Apa itu?"

"Lihat..."

Lila menutup matanya, lalu membuka kedua telapak tangannya. Sebuah api kecil yang menyala-nyala muncul diatasnya.

Perlahan, api itu mulai bergejolak. Lalu mulai terbentuk. Awalnya hanya kaki, kemudian sayap, kepala, dan jadilah seekor burung Phoenix buatan.

Burung itu tidak terlalu besar. Hanya sebesar genggaman tangan orang dewasa.

"A- Apa itu!"

"Hehe, itu adalah burung Phoenix buatan. Dia adalah sihir yang ku buat."

Burung Phoenix itu terbang dari telapak tangan Lila. Menuju kearah ikan-ikan pari yang kecil.

"Burung itu... Benar-benar terbakar."

Lila tersenyum.

Saat burung Phoenix itu mendekat ke arah ikan-ikan pari. Dia mengeluarkan suara memekik yang keras, lalu membentangkan sayapnya.

Seketika, para ikan-ikan pari yang terbuat dari sihir milik Lila terbakar.

Belum sempat Meer memalingkan wajahnya kearah Lila untuk meminta penjelasan. Tiba-tiba, ikan-ikan pari yang terbakar berubah menjadi sebuah serbuk yang bercahaya.

Serbuk-serbuk dari tubuh ikan-ikan pari itu berjatuhan, membuat kelap-kelip yang indah di langit yang biru.

"...~~"

Lila seperti membisikkan sesuatu. Tiba-tiba, serbuk yang bercahaya itu berubah menjadi kupu-kupu.

Suara gemerincing terdengar saat serbuk-serbuk itu berubah.

Kupu-kupu itu berterbangan di atas. Beberapa mendekat kearah Lila, lalu hinggap di atas jarinya.

Lila tersenyum. Dia mengarahkan satu tangannya ke atas.

Fwoosh!

"..."

Saat angin berhembus kencang, kelopak-kelopak bunga ikut berterbangan di udara.

Direinkarnasi Sebagai Anak Dari Orang Yang TerkuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang