Chapter 5.5

141 10 2
                                    

Kekacauan

Fwoosh!!

Arzhel melangkah dengan kecepatan tinggi, ia mengarahkan pedangnya ke depan.

Ting!!

Suara denting pedang, percikan api terlihat.

Pedang es milik Arzhel mengenai kuku kaki milik makhluk itu. Ia menangkis pedangnya menggunakan kakinya.

Kakinya berubah bentuk. Yang awalnya berbentuk kaki manusia, sekarang berbentuk seperti kaki reptil.

Tangan makhluk itu masih terluka, tapi perlahan terlihat sedang memulihkan luka-lukanya sendiri. Beregenerasi.

"Cih, kau mulai menyebalkan."

Krak... Kraak!!

Suara retak terdengar, punggung makhluk itu mengeluarkan sesuatu. Sebuah sayap.

Ia mengepakkan sayapnya. Debu dan udara dingin mengepul menjadi satu saat ia mengepakkan sayapnya.

Ia terbang di atas Arzhel.

"Heh, kau tidak akan bisa mengenai ku di sini."

Menyeringai.

"..."

Beberapa detik berlalu. Senyap.

"Sepertinya kau sudah kehabisan trik."

Makhluk itu membalikkan badannya, lalu hendak pergi terbang menjauh.

Saat ia mengepakkan sayapnya, tiba-tiba saja...

Jleb! Jleb! jelb!

"!!!"

Sayapnya berlubang, di tembus oleh puluhan tombak es yang berwarna merah. Kali ini tombak es milik Arzhel tidak berbentuk seperti stalakmit. Tapi secara harfiah, berbentuk sebuah tombak.

Sang makhluk berusaha menyeimbangkan dirinya yang berada di atas langit agar tidak menerima dampak dari rasa sakit saat terjatuh.

Tapi sia-sia. Lubang di sayapnya begitu banyak. Dia terjatuh ke tanah, menghantam permukaan dengan keras.

Buuk!!

Suara terjatuh. Debu mengepul.

Arzhel berjalan mendekat kearah tubuh makhluk itu. Debu masih mengepul.

"..."

Dua detik... Tiga detik...

Saat debu itu mulai menghilang, tubuh makhluk itu tidak ada. Hanya permukaan es yang berlubang akibat jatuhnya makhluk itu.

"!"

Arzhel membalikkan tubuhnya dengan cepat, lalu menangkis tangan makhluk itu.

"Kau hampir saja ku jadikan sate panggang. Yah, mungkin daging panggang tidak terlalu buruk."

Blaaar!!!

Mulut makluk itu mengeluarkan api.

Arzhel tidak sempat menghindari semburan api milik makhluk itu. Ia terbakar hidup-hidup.

"Ghaaah! Aaagh!!"

Arzhel terbakar. Dia berusaha memadamkan api dengan menepuk-nepuk tubuhnya.

"Kau tau. Ras 'kami' adalah shapeshifter. Kami memakan makluk lain untuk mendapatkan tubuh dan kekuatan. Tidak terkecuali sesama kami. Yah, walaupun aku tidak bisa menggunakan kekuatan milik para 'cahaya' bajingan itu."

Direinkarnasi Sebagai Anak Dari Orang Yang TerkuatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang